Handoko Hendroyono adalah sosok yang dipandang sebagai salah satu penggerak industri kreatif Indonesia. Sejumlah iklan dari produk tanah air pernah digarap dan mendulang popularitas lewat jargonnya.
Lulusan jurusan Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia tersebut mengasah kreativitasnya saat bekerja di biro periklanan sehingga membentuyknya sebagai pengarah kreatif atau creative director. Setelah itu ia memilih beranjak fokus ke perancang grafis yang berada di tatanan bawah industri kreatif. Meski keluar di zona amannya, Handoko justru mampu bersentuhan dan menjalin kerja sama dengan pekerja seni lintas dimensi yang lain.
Salah satu hasil kolaborasinya yang mendapat perhatian ialah M Bloc Group yang melahirkan M Bloc Space. Bekas gudang dan rumah dinas milik Perum Uang RI (Peruri) diubahnya menjadi kawasan paling gaul tak hanya di Blok M, tetapi juga Kota Jakarta. Handoko tak sendiri mendirikannya, karena ada lima tokoh pelaku seni ikut bergerak seperti Wendi Putranto, Lance Mengong, Jacob Gatot Sura, Mario Sugianto, dan almarhum Glenn Fredly.
M Bloc Group sejauh ini tak hanya menyasar Jakarta karena ada pula JNM Bloc di Yogyakarta dan Lonanta Bloc di Surakarta. Bersama Jakarta, ketiganya menjunjung spirit dan nilai yang sama yakni kelokalan Indonesia.
Jiwa M Bloc
Nuansa dan unsur kelokalan bisa didapat di bangunan-bangunan tua yang disulap M Bloc Group. Berbagai jenama dalam negeri dapat dijumpai di situ sembari menikmati suasana akrab semisal pagelaran musik yang dibawakan band-band lokal.
Semangat seperti itu memang menjadi ciri khas dari Bloc Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta. Menurut Handoko, ide tersebut dijalankan agar kultur lokal menjadi bangkit di tengah modernitas kota besar.
“Jadi sebenarnya ini tempat yang kalau anak sekarang bilangnya culture. Di balik kata culture itu sebenarnya kita pingin membangkitkan kultur lokal itu sendiri,” ucap Handoko kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Ketiga Bloc itu sendiri memiliki profilnya masing-masing yang ditonjolkan. Semisal gedung JNM Bloc kerap menjadi venue pameran dan pasar seni Artjog, lalu Lokananta Bloc dijadikan tempat menyuarakan narasi soal musik Indonesia.
“Sebenarnya justru culture ini menjadi jiwa dari M Bloc yang lain juga, Bloc Group. Contoh JNM Bloc itu tempatnya di bekas kampus seni rupa dan kebetulan di situ juga ada Artjog. Sementara pembangkitan narasi musik di Lokananta Bloc karena Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama di Indonesia,” ujarnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News