Mahasiswi STPMD “APMD” Yogyakarta program studi Ilmu Pemerintahan melakukan studi lapangan mengenai “Value Social Entrepreneurship di Bank Sampah Praba Indah”. Studi lapangan tersebut sekaligus menjadi tugas matakuliah Kewirausahaan yang diampu oleh Ibu Rini Dorojati, M.S.
Inisiatif pembentukan bank sampah dimulai dari anggapan sebagai cara yang efisien serta inovatif untuk mengubah paradigma lama mengenai pengelolaan sampah yang hanya bermetode “kumpul-angkut-buang”, kini menjadi “3R : Reduce, Reuse, Recycle”. Adanya Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dengan cara pengurangan dan penanganan sampah berparadigma baru serta Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 4 tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah yang juga menjadi tanggung jawab masyarakat tentu bersama pemerintah menjadikan masyarakat juga harus mengupayakan tidak hanya menunggu tindakan pemerintah. Keduanya menjadi landasan dan memperkuat inisiatif pendirian Bank Sampah.
Keprihatinan bersama masyarakat kampung Prajuritan Bawah terutama beberapa penggerak terhadap permasalahan lingkungan khususnya sampah yang semakin tak terkendali menjadi alasan utama berdirinya Bank Sampah Praba Indah ini.
Permasalahan sampah dipengaruhi karena aktivitas sehari-hari yang menghasilkan sampah namun belum dikelola dengan baik, hanya sekedar dibuang pada TPS terdekat di kampung yang pada akhirnya semakin menumpuk dan menimbulkan bau serta pandangan tidak sedap, menjadikan hal ini perlu diatasi dengan segera.
Para penggerak (kini menjadi pengurus BSPI) pertama-tama melakukan upaya mandiri tanpa modal dengan tempat sementara di balai RW dengan pengelolaan 3R sederhana. Ternyata inisiatif dan usaha masyarakat RW 10 Prajuritan Bawah – Kelurahan Wonosobo Timur didengar oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo dan difasilitasi untuk study banding ke Bank Sampah pertama di Indonesia bahkan dunia, yaitu Gemah Ripah yang ada di Desa Badegan Bantul – Yogyakarta sebagai percontohan.
Setelah dari kunjungan tersebut kemudian pada tanggal 01 Maret 2012 resmi didirikan Bank Sampah PRABA Indah”. Arti Praba sendiri merupakan singkatan dari “Prajuritan Bawah” dan besar harapan kata Indah menjadi hasil adanya kampung menjadi Indah.
Tujuan dari studi lapangan ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan kewirausahaan sosial yang ada di Bank Sampah Praba Indah serta mengidentifikasi nilai-nilai kewirausahaan yang diterapkan di dalamnya.
Melalui observasi atau pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak pengurus Bank Sampah Praba Indah. Kami berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik kegiatan kewirausahaan sosial yang dilakukan oleh Bank Sampah Praba Indah.
Bank Sampah Praba Indah, Prajuritan Bawah Wonosobo dilaksanakan sebagai wujud kesadaran masyarakat setempat terhadap pentingnya kesehatan lingkungan dan keinginan untuk mempertahankan slogan “ASRI” kabupaten wonosobo.
Diawali dengan keresahan masyarakat setempat akibat dari sampah yang selalu membludak di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di pinggir jalan sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dengan diinisiasi oleh ibu-ibu relawan kemudian membentuk bank sampah yang mana sampah dari masyarakat setempat dikumpulkan sesuai dengan jenis sampahnya seperti sampah kertas, logam dan plastik, kemudian ditimbang dan dicatat relawan bank sampah yang selanjutnya sampah sampah tersebut akan diambil oleh pengepul.
Hasil dari penjualan sampah tersebut tidak langsung dibagikan kepada warga namun ditabung di bank sampah dengan perjanjian 70% untuk warga dan 30% untuk bank sampah serta tidak dapat langsung diambil melainkan menunggu dalam jangka waktu 3 bulan.
Pengelolaan bank sampah ini tidak membutuhkan modal awal hanya membutuhkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan.
Setelah bank sampah memperoleh banyak penghasilan, tercetuslah koperasi simpan pinjam yang dapat membantu masyarakat untuk memperoleh modal. dalam menjalankan koperasi ini menggunakan sistem, masyarakat memberikan modal awal koperasi sebesar Rp50.000,00 yang diambil dari terkumpulnya uang di bank sampah setiap masyarakat. Apabila ada masyarakat yang meminjam uang dari koperasi maka untuk pembayaran masyarakat cukup membayar melalui bank sampah menggunakan sampah yang disetorkan.
Menurut Ketua BSPI yaitu Sri Watik, dalam menjalankan bank sampah ini sebelumnya hanya beberapa orang yang bergabung, sehingga mereka harus terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan lingkungan yang dilakukan melalui langkah kecil yaitu bank sampah.
Sosialisasi dilakukan melalui pertemuan pertemuan warga seperti PKK. Hingga saat ini relawan bank sampah terus melakukan inovasi untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat mengikuti program bank sampah. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh relawan bank sampah adalah dengan membuat kerajinan yang memiliki nilai jual sesuai dengan prinsip yang diterapkan Bank Sampah yakni 3R: Reduce,Reuse,Recycle dengan tujuan untuk membatasi penggunaan sampah, mendaur ulang sampah, dan memanfaatkan kembali sampah.
Kerajinan yang mereka buat seperti, karangan bunga dari plastik belanja dan botol bekas, sepatu dari plastik, paving block dari plastik, topi dari kertas dan plastik, tas dari kemasan plastik dan lain sebagainya yang memiliki nilai jual. BSPI juga sering mengikuti pameran dengan membuka stand bank sampah sebagai sarana untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas.
Dalam pengolahan sampah, sampah yang dibawa ke bank sampah merupakan sampah anorganik. untuk sampah organik bank sampah mensosialisasikan kepada masyarakat supaya dapat diolah di rumah masing masing dengan media bak komposter ataupun dengan tanah yang digali yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.
Dengan begitu dapat mengurangi sampah yang prosesnya hanya dengan melakukan pemindahan tanpa memperhatikan nilai kesehatan lingkungan, sosial dan ekonomi. Selain mengolah dan mengembangkan Bank Sampah Praba Indah yang ada di prajuritan bawah, relawan bank sampah saat ini juga mensosialisasikan bank sampah ke desa bahkan daerah lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan lingkungan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News