Menyandang gelar sarjana merupakan impian para mahasiswa. Setelah perjuangan bertahun-tahun melewati berbagai penilaian dan berhasil menyelesaikan tugas akhir, akhirnya titel ini berhasil diraih.
Namun setelah wisuda, kenyataan tak selalu indah seperti yang di harapan. Banyak lulusan baru yang justru menghadapi fase terberat: menganggur meski sudah sarjana. Ijazah di tangan, tetapi pekerjaan tak kunjung datang. Mengapa hal demikian bisa terjadi?
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 4,76%, meski angka ini adalah penurunan dari prosentase sebelumnya. Hal ini diperparah dengan masifnya badai PHK yang terus terjadi hingga sekarang.
Tak hanya lulusan SMA dan SMK yang mengalami dampak pemecatan, para lulusan sarjana juga harus menerima kenyataan pahit ini. Dengan semakin banyaknya lulusan sarjana menganggur, tingkat persaingan dalam mencari kerja juga semakin sulit.
Persaingan yang sulit ini yang menjadi pukulan berat bagi para lulusan baru atau yang sering disebut fresh graduate. Dengan minimnya pengalaman kerja yang dimiliki, para lulusan baru harus menerima kenyataan untuk menjadi pengangguran.
Kesenjangan antara Pendidikan dan Dunia Kerja
Salah satu faktor yang banyak disoroti adalah ketimpangan antara sistem pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Kurangnya adaptasi perguruan tinggi dalam menyesuaikan kebutuhan industri membuat banyak lulusan hanya menguasai teori, tetapi tidak memiliki pengalaman praktis yang dibutuhkan perusahaan.
Hadir di Dunia Kerja! Mengulik Paradigma Karakter Gen Z dan Gaji Kecil Perusahaan
Misalnya, perusahaan mencari kandidat yang mahir menggunakan tools digital tertentu atau memahami alur kerja industri. Namun hal seperti itu tidak diajarkan secara mendalam di banyak kampus di Indonesia. Kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia masih cenderung bersifat akademis dan kaku.
Padahal, dunia kerja saat ini menuntut adaptasi yang tinggi terhadap perubahan, keterampilan digital, kemampuan kolaborasi, hingga komunikasi lintas budaya. Inilah yang membuat banyak fresh graduate “gagap” ketika pertama kali menghadapi dunia profesional.
Pengalaman dan Soft Skill, Tantangan Lulusan Baru
Masalah klasik lainnya adalah minimnya pengalaman kerja. Banyak perusahaan bahkan untuk posisi entry-level pun meminta kandidat dengan 1–2 tahun pengalaman.
Hal ini membuat lulusan baru seperti masuk ke lingkaran setan: butuh kerja untuk punya pengalaman, tapi harus punya pengalaman untuk bisa kerja.
Selain itu, soft skill seperti problem solving, kerja sama tim, penguasaan bahasa asing, dan manajemen waktu juga menjadi nilai tambah yang sering luput dari perhatian mahasiswa dan fresh graduate.
Padahal, perusahaan justru sangat mempertimbangkan aspek ini karena berkaitan langsung dengan kinerja karyawan di tempat kerja.
Peran Pemerintah dan Perguruan Tinggi
Pemerintah telah mencoba menjawab tantangan ini melalui berbagai program seperti Kampus Merdeka, yang memungkinkan mahasiswa magang di industri sejak kuliah, serta Kartu Prakerja yang membuka akses pelatihan digital.
Di sisi lain, beberapa kampus juga sudah mulai aktif membangun career center dan menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk menjembatani lulusan dengan dunia kerja.
Namun, efektivitas program ini masih belum merata. Banyak kampus yang belum optimal dalam mendampingi mahasiswa untuk siap kerja. Begitu juga mahasiswa yang terkadang kurang proaktif dalam memanfaatkan peluang tersebut.
Kerja Sambil Liburan? 10 Kota di Dunia Ini Cocok Dijadikan Referensi: Jakarta Masuk Daftar!
Minimnya informasi juga menjadi masalah utama bagi para mahasiswa dan fresh graduate untuk mengakses setiap program yang diberikan oleh pemerintah atau perusahaan swasta dalam usaha untuk mengembangkan masa depan kariernya.
Lalu, Apa yang Bisa Dilakukan Lulusan Baru?
Daripada hanya menyalahkan sistem atau keadaan, ada beberapa langkah nyata yang bisa dilakukan oleh lulusan baru untuk meningkatkan peluangnya:
1. Ikuti kursus atau pelatihan online
Mengikuti kursus atau pelatihan secara langsung maupun online dapat meningkatkan ketrampilan fresh graduate dalam mengasah skill yang diperlukan oleh industri saat ini.
Pelatihan seperti digital marketing, copywriting, coding, dan lainnya sangat mudah didapat dari beberapa lembaga penyedia pelatihan, termasuk GNFI Academy.
2. Magang atau kerja freelance
Mengikuti program magang ataupun kerja freelance dapat membangun portofolio dan pengalaman kerja nyata sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang diimpikan.
3. Aktif di komunitas atau proyek sosial
Daripada hanya berdiam diri meratapi nasib, lebih baik ikut aktif dan berkontribusi dengan mengikuti komunitas atau volunteering yang bisa menunjukkan kemampuan kerja tim dan kepemimpinan, serta dapat menambah relasi yang bermanfaat dikemudian hari.
4. Bangun personal branding
Membangun personal branding di sosial media seperti Instagram dan LinkedIn ataupun blog pribadi dapat memperkuat karakteristik dan nilai seseorang. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan dan nilai lebih di mata rekruter.
5. Berani mencoba berbagai bidang kerja
Meskipun tidak sesuai dengan jurusan dan ketrampilan yang dimiliki, tidak ada salahnya untuk mencoba bidang baru yang memberikan kesempatan lebih besar di masa depan. Membangun usaha mandiri juga menjadi opsi yang bisa dipilih.
Jangan jadikan gelar sarjana yang sudah diperoleh justru menjadi bumerang untuk membatasi diri. Memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan yang ada merupakan cara untuk mencapai tujuan dan kesuksesan.
Gelar sarjana memang penting, tapi dunia kerja membutuhkan lebih daripada itu. Ketekunan, fleksibilitas, dan kemauan belajar justru menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang.
Maraknya Tren Quiet Quitting di Kalangan Millennial dalam Dunia Kerja
Maka, meski tantangan terasa berat, bukan berarti harapan harus padam.
Yang penting bukan hanya siapa yang salah, tapi apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk menyiapkan diri lebih baik. Dengan sikap yang proaktif dan terus belajar, lambat laun pintu kesempatan akan terbuka juga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News