cara dyodoran review makanan kurasi dulu baru tayang kemudian - News | Good News From Indonesia 2025

Cara Dyodoran Review Makanan, Kurasi Dulu Baru Tayang Kemudian

Cara Dyodoran Review Makanan, Kurasi Dulu Baru Tayang Kemudian
images info

Dyodoran atau yang bernama asli Dyo Hendro Kumoro adalah food vlogger asal Kota Yogyakarta. Sama seperti food vlogger kebanyakan, kegiatannya tentu tak bisa terlepas dari membuat konten video mengulas makanan yang dikemas apik dan dibagikan lewat media sosialnya.

Platform YouTube dari Dyo sudah menembus angka 700 ribuan subscribers, sudah bisa dibilang sukses sebagai YouTuber. Jadi jangan heran pula kini ia fokus menjadi konten kreator karena penonton setianya kerap menunggu konten ulasan terbarunya.

Dyo jelas tidak asal cuap-cuap saat mengulas makanan. Sebelum menayangkan ulasannya, ia harus mengkurasi terlebih dulu agar tidak menimbulkan polemik setelah kontennya tayang.

Tanggung Jawab Moral

Kreator konten dari “cabang” review kuliner menjadi kian marak dalam beberapa tahun terakhir. Modal dasarnya cukup bawa kamera, beli makanan yang sedang hype, icip satu-dua suap atau hingga tandas, barulah bicara di depan kamera bagaimana rasanya. Sisanya, tinggal bagikan dan menunggu hasil berapa yang menyaksikan hasil dokumentasi ulasan tersebut.

Akan lebih bagus lagi Jika memiliki bakat editing dan gimik. Entah itu lewat jargon, pengambilan gambar sinematik, sampai makanan porsi kuli yang membuat dahi berkenyit. Karena dari situlah kekhasan akan tercipta, dan dari situ pula penonton serta popularitas niscaya akan didapat dalam hitungan waktu.

Namun, asal cuap sehabis suap dan menghasilkan kemasan ulasan dengan polesan gambar video yang bagus terkadang tidaklah cukup. Karena kadang, beberapa food vlogger bertindak ugal-ugalan saat mengulas makanan dengan memberi komentar miring dan merugikan banyak pihak termasuk pelaku usaha kuliner.

Dyodoran sendiri bukan food vlogger semacam itu. Ia mengaku mesti mengkurasi ketat makanan yang akan menjadi bahan kontennya. Menurutnya, kurasi penting dilakukan karena ada tanggung jawab moral terutama ke audiens yang menyaksikan ulasannya.

“Kami sebagai yang merekomendasikan punya tanggung jawab moral ketika orang mencoba terus enggak sesuai ekspektasi mereka,” ucap Dyodoran kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Dyo turut bercerita pengalamannya mengkurasi makanan yang dirasa tidak pas untuk direkomendasikan. Ia dan timnya pun memilih untuk tidak menayangkan hasil dokumentasinya dan lebih memberi penilaian ke sang penjual secara langsung.

“Sampai aku ngevalidasi ke (sesama) pengunjung gitu. Akhirnya kita enggak tayangkan,” ucap sosok kelahiran Magelang tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.