jangan abaikan ini tanda kamu terjebak dalam toxic relationship dan tips untuk pulih - News | Good News From Indonesia 2025

Jangan Abaikan! Ini Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Relationship dan Cara untuk Pulih

Jangan Abaikan! Ini Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Relationship dan Cara untuk Pulih
images info

Kawan GNFI pastinya sudah tidak asing dengan yang istilah toxic relationship. Menurut Sandstonecare, toxic relationship adalah hubungan yang memberi dampak negatif terhadap kesehatan mental, emosional, atau fisik pasangan.

Namun, karena masih mencintai pasangannya, seseorang terkadang tidak menyadari bahwa dirinya telah terjebak dalam toxic relationship. Yuk, kenali tanda-tanda dan cara menyembuhkan diri agar tidak terjebak dalam lingkaran gelap yang mengguncang kesehatan mental!

Apa Saja Tanda-Tanda Toxic Relationship?

Mengenali tanda-tanda toxic relationship bisa memberdayakan seseorang untuk segera mengambil langkah sebelum hubungan tersebut merusak diri sendirinya. Berikut beberapa tanda-tanda toxic relationship:

1. Pasangan Terlalu Mengontrol

Tanda utama dari toxic relationship adalah hilangnya kebebasan. Artinya, semua hal dikontrol oleh pasangan atau pasangan selalu memaksakan kehendak dalam banyak keputusan tanpa adanya persetujuan pihak kedua.

2. Mendapat Kekerasan Fisik

Selain kekerasan verbal, kekerasan fisik menjadi tanda paling nyata dari hubungan yang tidak sehat. Baik itu laki-laki maupun perempuan, kekerasan fisik tidak boleh dilakukan dengan alasan apapun. 

3. Selalu Dicurigai dan Dikekang

Kecemburuan yang berlebihan akan memicu tindakan-tindakan ekstrem, seperti menyita ponsel pasangan atau melarang pasangan berinteraksi dengan lawan jenis sama sekali. Bahkan, seseorang harus mengabari pasangannya selama 24/7 dan marah jika tidak melakukannya.

4. Sulit Menjadi Diri Sendiri

Karena sering dikontrol, seseorang kehilangan ruang untuk menjadi diri sendiri dalam hubungannya. Bahkan, untuk sekadar mengemukaan pendapat, ia terkadang harus memikirkannya kembali berkali-kali karena takut menimbulkan konflik.

5. Tidak Adanya Dukungan dan Apresiasi

Berbeda dengan hubungan sehat yang selalu memberikan dukungan kepada pasangannya, dalam toxic relationship justru tidak senang atau tidak peduli. Pasangan yang toxic akan memberikan kritik yang menjatuhkan mental dan menghambat perkembangan pribadi.

6. Sering Dibohongi

Kebohongan yang berulang menjadi tanda jelas dari toxic relationship. Kejujuran adalah pondasi hubungan, dan jika seseorang tidak bisa berubah dari kebiasaan berbohong, maka hubungan itu patut dipertanyakan.

Baca juga: Serba-Serbi Toxic Productivity, Definisi dan Cara Atasinya

Apakah Toxic Relationship Masih Bisa Diperbaiki?

Jika seseorang masih mau berubah dan melakukan intropeksi diri, mungkin pasangan akan mempertimbangkan untuk memberikannya kesempatan kedua. Namun, bagaimana jika hubungan benar-benar tidak bisa diselamatkan? 

Penting untuk mengenali kapan toxic relationship tidak lagi layak diperjuangkan dan harus mengakhirinya demi melindungi kesejahteraan pribadi.

Hanya diri sendiri yang bisa menilai kapan harus mengakhirinya, karena kita sendirilah yang paling memahami situasi hubungan. 

Jika tanda-tanda toxic relationship yang disebutkan sebelumnya terus terjadi dan menimbulkan rasa terjebak atau putus asa, kemungkinan besar hubungan tidak bisa diperbaiki lagi.

Keputusan tepat akan membuka jalan menuju akhir dari mimpi buruk dan menjadi pelajaran untuk membangun hubungan yang lebih bahagia di masa depan. 

Cara Menyembuhkan Diri dari Toxic Relationship

Terjebak dalam hubungan yang toxic sangat merugikan diri sendiri. Maka, sangat perlu untuk mengetahui tanda-tandanya agar segera mengambil keputusan tepat. Setiap orang berhak menjalani hubungan yang sehat dan bahagia. 

Berikut adalah tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi toxic relationship:

1. Mencari Support System

Support system bisa menjadi tempat berkeluh kesah dan memberikan semangat serta nasehat bijak setelah berakhirnya hubungan.Mereka bisa berasal dari keluarga, saudara dan teman terdekat yang sehat secara emosional.

2. Menghabiskan Waktu untuk Mengenali Diri Sendiri

Dengan menghabiskan waktu sendirian, seseorang bisa berdialog dengan dirinya sendiri hingga mencapai titik damai. Fokuslah pada apa yang kamu inginkan dan butuhkan. Memanjakan diri sendiri bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan.

3. Hindari Menghubungi Mantan

Setelah putus dari hubungan toxic, seseorang sesekali terpikirkan untuk kembali menghubungi mantan. Rasa rindu dan cinta yang mungkin masih tersisa ini tidak bisa dikendalikan. Namun, menahan diri adalah langkah terbaik untuk melindungi diri sendiri.

4. Rasakan Emosi yang Muncul 

Emosi yang tidak stabil adalah bagian dari proses untuk sembuh. Biarkan diri sendiri merasakan semua emosi itu, dan percayalah bahwa semua pasti akan berlalu.

5. Berlatih Journaling

Menulis jurnal harian bisa menjadi teman dalam proses untuk benar-benar sembuh. Tulislah apa pun yang dirasakan tanpa takut dihakimi. Biarkan tulisan itu menjadi pelipur lara yang membantu melepaskan beban emosional. 

Baca juga: Apa Itu Toxic Family dan Cara agar Anak dapat Mengatasi Situasi Tersebut?

Toxic relationship bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Dampaknya bisa menghancurkan kesehatan mental seseorang. Mengenali tanda-tandanya sejak awal bisa menjadi langkah penting untuk melindungi diri sendiri. Ingat, setiap orang berhak mendapatkan cinta yang tulus, mendukung, dan tumbuh bersama.

Jangan ragu untuk mengambil langkah berani untuk memutus hubungan yang tidak sehat demi kebahagiaan dan ketenangan diri. Karena mencintai diri sendiri adalah awal dari hubungan yang lebih baik di masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.