Firsta Yufi Amarta Putri, perempuan muda dari Banyuwangi, Jawa Timur, secara resmi dinobatkan sebagai Puteri Indonesia tahun 2025. Namanya menjadi sorotan publik bukan hanya karena pesona dan kecerdasannya yang memukau, tetapi juga karena kepeduliannya yang mendalam dan tulus terhadap berbagai isu sosial yang sangat penting dan relevan, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan remaja perempuan di Indonesia.
Firsta Yufi Amarta Putri mengawali perjalanan kariernya sebagai Raki Jawa Timur 2021, yang merupakan kompetisi pemilihan duta wisata untuk Provinsi Jawa Timur. Pengalaman yang didapatkan dari kompetisi tersebut memperdalam keterampilannya dalam public speaking, kepemimpinan, dan advokasi sosial.
Dia kemudian ikut serta dalam ajang Putri Indonesia Jawa Timur 2025 pada awal tahun 2025, mewakili Kabupaten Banyuwangi.
Firsta dianggap sebagai sosok inspiratif yang mampu membawa perubahan positif melalui peran dan pengaruhnya. Dengan latar belakang pendidikan di bidang Psikologi, Firsta telah tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sangat empati dan kritis dalam memahami berbagai permasalahan sosial.
Selama masa studinya, ia aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial yang berfokus pada pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, terutama generasi muda. Motivasi dan kepeduliannya terhadap kesehatan mental serta kesejahteraan remaja perempuan membawanya untuk menciptakan sebuah kampanye yang dinamakan #FirtStepForward.
Kampanye ini merupakan sebuah gerakan sosial yang bertujuan memberikan pendampingan khusus bagi remaja perempuan yang tumbuh tanpa kehadiran orang tua dalam kehidupan mereka.
Melalui inisiatif ini, Firsta menyediakan sebuah ruang yang aman dan nyaman bagi para remaja tersebut untuk menerima edukasi, melakukan sesi konseling, serta mendapatkan dukungan emosional yang sangat mereka butuhkan.
Selain itu, kampanye #FirtStepForward juga berupaya untuk membangun sinergi dan kolaborasi antara berbagai komunitas, organisasi sosial, serta pihak pemerintah agar program-program pendampingan ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dialami oleh remaja perempuan yang rentan tersebut.
Pendekatan yang dilakukan Firsta dalam kampanyenya sangat inklusif, dengan tujuan tidak hanya membantu individu secara langsung, tetapi juga mendorong perubahan sosial yang lebih luas di masyarakat.
Dalam sesi final Puteri Indonesia 2025, Firsta berhasil menarik perhatian dalam sesi tanya jawab yang merupakan momen penting dan sering menjadi penentu gelar Puteri Indonesia. Ketika mendapat pertanyaan dari Putri Kus Wisnu Wardhani, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, mengenai perannya sebagai agen perubahan dalam menghadapi masalah korupsi dan pelecehan seksual, Firsta menjawab dengan penuh ketegasan dan keyakinan.
"Saya meyakini bahwa banyak permasalahan bermula dari kurangnya pendampingan secara edukatif dan spiritual. Sebagai bagian dari generasi muda, saya ingin menjadi bagian dari solusi dengan menghadirkan ruang edukasi, layanan konseling, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas dan pemerintah." ujarnya dalam berbahasa Inggris.
Baca juga: Perempuan Berdarah Muna dan Afrika akan Wakili Sultra di Ajang Puteri Indonesia 2025
Memegang gelar Puteri Indonesia 2025, Firsta membawa tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada sekadar mahkota dan gelar. Ia membawa sebuah visi besar dan misi mulia untuk menjadi representasi perempuan muda Indonesia yang tidak hanya cantik secara fisik, tetapi juga berani bersuara, peduli terhadap sesama, dan mampu memberdayakan diri serta orang lain.
Dengan segala potensi dan dedikasinya, Firsta siap untuk melangkah ke panggung internasional, membawa nama Indonesia dengan penuh kebanggaan melalui aksi nyata dan semangat perubahan yang ia bawa, menjadikan dirinya simbol harapan dan inspirasi bagi generasi muda di tanah air.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News