Masih ingatkah pada sosok Dilan, sang panglima tempur yang berhasil menaklukkan hati Milea Adnan Hussain? Cerita cinta mereka di Bandung era 90-an, yang begitu ikonik dalam novel-novel Pidi Baiq dalam sekuel "Dilan", sukses terukir di hati banyak orang.
Romansa Dilan dan Milea ini pula yang kemudian diadaptasi menjadi film, membuat cerita mereka seolah hidup di dunia nyata dan memikat jutaan penonton.
Uniknya, sebagian besar cerita ini berasal dari kejadian nyata, yang kemudian dibalut dengan gaya penulisan khas Pidi Baiq. Jauh setelah Milea, ada perempuan lain yang juga mengisi hari-hari Dilan dengan cara yang tak kalah menarik.
Mari, kita baca kembali setiap babak kisah cinta Dilan yang legendaris ini untuk menemukan akhir yang tak pernah terduga.
Dilan dan Milea, Cinta Pertama di Masa SMA
Dilan, seorang remaja yang kemudian menjadi ikon romansa era 90-an di Bandung, pertama kali dikenal luas melalui novel dan film "Dilan 1990" yang menceritakan kisah cintanya dengan Milea Adnan Hussain. Pertemuan mereka terbilang sangat unik dan tak biasa.
Milea, yang merupakan murid pindahan dari Jakarta, pertama kali mengenal Dilan justru karena gombalan-gombalan aneh dan gaya bicara Dilan yang nyentrik.
Pada awalnya, Milea mungkin merasa terganggu atau bahkan sedikit takut dengan Dilan. Apalagi dengan status Dilan sebagai anggota geng motor. Anggapan buruk itu perlahan pudar saat Dilan menunjukkan sisi dirinya yang lebih dari sekadar "anak geng motor".
Kisah cinta mereka begitu menggemaskan, dipenuhi dengan intrik-intrik remaja termasuk hadirnya orang ketiga yang juga menyukai Milea.
Namun, terlepas dari segala rintangan dan perbedaan karakter, Dilan dan Milea akhirnya bisa berpacaran. Milea menjadi cinta pertama Dilan di masa SMA, sebuah hubungan yang penuh dengan kejutan romantis ala Dilan.
Laki-laki tersebutĀ selalu punya cara unik untuk menyatakan perasaannya atau memberikan perhatian. Misalnya, ia pernah mengirim cokelat kepada Milea melalui pos, atau memanggil tukang pijat saat Milea jatuh sakit. Sebuah tindakan jauh dari kesan preman.
Salah satu momen paling dikenang adalah pada hari ulang tahun Milea, Dilan menghadiahi sebuah Teka-Teki Silang (TTS) yang telah diisi seluruh jawabannya, disertai pesan personal yang tertulisi:
"Selamat hari lahir Milea. Ini hadiah dariku. Cuma TTS, tapi sudah aku isi semua, aku sayang kamu, aku tidak mau kamu pusing mengisinya."
Cara Dilan yang tak biasa dan penuh perhatian ini berhasil membuat Milea, dan juga para pembaca jatuh hati. Milea melihat Dilan sebagai sosok yang pintar, baik hati, dan romantis dengan caranya sendiri.
Baca juga: Malaysia, Sambutlah Dilan dan Milea
Dilan dan Ancika, Cinta di Jenjang yang Lebih Dewasa
Namun, kisah cinta Dilan tak berhenti pada Milea. Melalui buku "Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995", terungkap bahwa Dilan kemudian menikahi Ancika Mehrunisa Rabu.
Pertemuan Dilan dengan Ancika terjadi setelah Dilan berpisah dari Milea dan ia sudah menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kisah Dilan dan Ancika juga berawal dari kesan yang kurang baik. Ancika, yang dikenal lebih dewasa, lugas, dan tidak manja, awalnya menganggap Dilan tidak sopan.
Apalagi, status Dilan yang masih menjadi anggota geng motor saat berkuliah di ITB juga membuat Ancika berpikir kurang baik terhadapnya.
Dalam salah satu cuplikan tulisan Pidi Baiq, Ancika Mehrunisa Rabu pernah digambarkan sebagai seorang anak SMA kelas 3 berambut pendek dengan gaya rambut Lady Diana.
Sementara Milea terpikat oleh sosok Dilan yang cenderung kekanak-kanakan, Ancika justru menemukan daya tarik pada kedewasaan dan kecerdasan Dilan.
Dilan, yang menjadi mahasiswa ITB, tidak berubah menjadi sosok yang membosankan. Sisi romantis dan pintarnya tetap ada, tetapi ia jauh lebih dewasa dalam menyikapi hidup. Dalam novelnya, Pidi Baiq mengisahkan bahwa hubungan Ancika dan Dilan dimulai dengan banyak kesulitan.
Namun, saat Ancika semakin mengenal Dilan, ia menemukan banyak hal menarik dari laki-laki itu. Dilan bahkan membantu Ancika dalam belajar, yang menjadi titik balik kedekatan mereka, mengubah rasa suka menjadi hubungan yang semakin serius.
Baca juga: 10 Rekomendasi Film Terbaru Netflix Desember 2024, Kang Mak hingga Dilan
Campur tangan Bunda, ibunda dari Dilan, juga berperan penting dalam hubungan mereka hingga mencapai jenjang pernikahan. Meskipun sempat menjalani masa pacaran jarak jauh saat berpacaran, pasangan ini tetap bisa mempertahankan komitmen dan duduk di pelaminan bersama. Ini membuktikan bahwa cinta Dilan bisa tumbuh dan matang dalam konteks yang berbeda.
Romansa Dilan bersama Milea dan Ancika memang sama-sama memukau. Namun, di balik itu terdapat perbedaan karakter dan perjalanan cinta yang signifikan. Milea adalah gambaran cinta pertama yang lugu dan penuh gejolak di masa remaja. Sementara Ancika menunjukkan sisi Dilan yang lebih dewasa, stabil, dan siap berkomitmen dalam sebuah hubungan yang lebih serius.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News