indonesia resmikan lapangan minyak baru di natuna harapan baru swasembada energi - News | Good News From Indonesia 2025

Indonesia Resmikan Lapangan Minyak Baru di Natuna, Harapan Baru Swasembada Energi?

Indonesia Resmikan Lapangan Minyak Baru di Natuna, Harapan Baru Swasembada Energi?
images info

Tahukah Kawan GNFI bahwa minyak bumi adalah sumber daya alam yang banyak tersedia di Indonesia dan memiliki peranan krusial dalam kehidupan, seperti untuk bahan bakar kendaraan?

Berdasarkan data dari Global Fire Power, Indonesia menempati peringkat ke-20 di dunia dalam hal produksi minyak, dengan total produksi mencapai 865.000 barel per hari pada 2025.

Minyak bumi ini menjadi salah satu komoditas vital untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Di Indonesia, minyak mentah ini biasa diproses menjadi berbagai produk seperti bensin, LPG, solar, dan minyak tanah sebagai alternatif bahan bakar. Dalam sektor infrastruktur, minyak mentah juga dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk aspal, avtur, avgas, dan parafin.

Baca juga: Kilas Balik Kilang Plaju, Peran Penting Pengolahan Minyak Mentah yang Berusia 100 Tahun

Provinsi Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Indonesia

Dan ternyata, Kawan GNFI, Indonesia memiliki lima kilang minyak utama dalam produksinya. Menurut data dari Kementerian ESDM, berikut adalah daftar provinsi yang berkontribusi sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia, yaitu:

  • Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah

Kilang minyak di Cilacap ini memiliki total produksi sebanyak 348.000 barel per hari. Kilang ini menyuplai 34% dari total kebutuhan BBM nasional, serta 60% dari kebutuhan BBM di pulau Jawa. Selain itu, untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, kilang minyak Cilacap juga menghasilkan aspal dan base oil.

  • Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur

Produksi di kilang minyak ini mencapai 260.000 barel per hari, dan menyuplai 26% dari kebutuhan BBM di seluruh Indonesia, termasuk jenis Premium, Solar, Pertadex, dan Pertamax. Selain itu, ada juga produk non-BBM seperti Smooth Fluid 05 dan LPG.

  • Refinery Unit III Plaju, Musi Sumatra Selatan

Kilang minyak di Musi ini memiliki total produksi sebesar 127.300 barel per hari, yang mengolah minyak mentah dan intermediate product menjadi produk jadi, meliputi Premium Karosene, Solar, Fuel Oil, LPG, Avtur, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Racing.

  • Refinery Unit II Dumai, Riau

Produksi dari kilang minyak Dumai mencapai 127.000 barel per hari, dengan produk BBM seperti Avtur, Minyak Diesel, Minyak Bakar, Minyak Solar, dan Minyak Tanah. Selain itu, juga terdapat produk non-BBM berupa Solvent, Green Coke, dan LP.

  • Refinery Unit VI Balongan, Jawa Barat

Kilang minyak Balongan berfungsi untuk memproduksi dan mengolah minyak mentah menjadi produk BBM, produk non-BBM, serta petrokimia. Produknya mencapai 125.000 barel per hari. Keberadaan kilang ini sangat penting bagi Pertamina dan bagi kepentingan nasional.

Presiden RI, Prabowo Resmikan Lapangan Minyak Baru Di 2025

Secara resmi dibuka dua lapangan migas strategis, yaitu Forel dan Terumbuk, yang terletak di Blok B Laut Natuna Selatan, Kepulauan Riau. Menurut Presiden RI, produksi dari kedua lapangan minyak ini adalah sebagai langkah penting untuk mencapai swasembada energi dan merupakan syarat mutlak bagi kemajuan dan kekuatan suatu bangsa.

Peresmian proyek ini merupakan langkah baru dalam sektor lifting migas di era pemerintahan Prabowo Subianto. Ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mengembangkan ekosistem investasi energi yang sehat dan kompetitif, karena proyek ini dinilai strategis dengan mempekerjakan sumber daya lokal, termasuk penggunaan kapal FPSO pertama yang sepenuhnya diproduksi di dalam negeri buatan TKDN Indonesia.

Proyek Forel dan Terumbuk ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, SKK Migas, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya sebagai bentuk komitmen untuk menjalankan operasi migas yang lebih unggul, handal, aman, efisien, dan berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan energi di Indonesia.

Dengan adanya proyek ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada energi yang pada akhirnya akan menghemat hingga triliunan Rupiah terkait dengan impor energi untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Lapangan Migas Forel-Bronang

Proyek Forel-Bronang memiliki kapasitas yang mencapai 9.900 barel per hari untuk minyak dan 42 juta kaki kubik standar per hari untuk gas. Produksi migas dari proyek ini akan dimulai pada 12 Mei 2025 melalui Sumur A-01 di WHP Forel, yang mengalir menuju FSO Marlin Natuna. Dengan target pencapaian, proyek ini diperkirakan bisa menghasilkan 9.780 barel per hari yang berkontribusi sebesar 1,69% terhadap total produksi nasional.

Baca juga: Pertamina Temukan Cadangan Minyak 1,4 Miliar Barel Sepanjang 2023

Lapangan Terumbuk Siput

Terletak di Wilayah Kerja South Natuna Sea Block B di lepas pantai Laut Natuna, Kabupaten Riau, proyek ini menjalankan produksi pertamanya pada akhir April 2025. Produksi awalnya terdiri dari gas sebanyak 12,6 MMSCFD, yang setara dengan 0,18% dari total produksi nasional, serta minyak sebanyak 4.240 barel per hari, yaitu 0,73% dari total produksi nasional.

Proyek ini benar-benar patut dibanggakan, ya, Kawan GNFI untuk mencapai swasembada energi di Indonesia!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.