kayu asal hutan jawa ini paling dilindungi diincar pembalak liar untuk dijual ke as dan jepang - News | Good News From Indonesia 2025

Kayu Asal Hutan Jawa Ini Paling Dilindungi, Diincar Pembalak Liar untuk Dijual ke AS dan Jepang

Kayu Asal Hutan Jawa Ini Paling Dilindungi, Diincar Pembalak Liar untuk Dijual ke AS dan Jepang
images info

Kayu sonokeling termasuk jenis pohon yang langka, bahkan menjadi incaran para pencuri kayu di Malang Raya. Kayu sonokeling banyak diburu lantaran harganya mahal dan banyak pembelinya.

Berdasarkan Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau IUCN menempatkan spesies pohon khas Jawa ini sebagai spesies rentan. Selain karena menjadi incaran pembalakan liar, kayu ini terancam punah akibat masa layak panen yang lama, yaitu 20 sampai 50 tahun.

”Kalau untuk wilayah hukum Polres Malang, sonokeling itu yang paling sering diburu para penebang liar,” kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Bara’langi yang dimuat di Radar Malang.

Donny menurut jelaskan harga kayu ini menjadi mahal karena langka, kuat dan teksturnya bagus. Dijelaskan olehnya rata-rata satu gelondong kayu sonokeling bisa dijual mencapai dua juta rupiah, jauh daripada kayu jati yang hanya satu setengah juta rupiah.

”Rata-rata satu gelondong kayu sonokeling dijual Rp 1,5 sampai 2 juta, tergantung diameter dan panjangnya,” sebut dia.

Pencurian sonokeling

Maraknya pencurian kayu sonokeling karena memang adanya permintaan yang tinggi ke luar negeri. Fakta ini terungkap setelah adanya penangkapan dalam kasus ilegal logging kayu sonokeling di Wonogiri.

Atas pengakuan tiga tersangka, kayu sonokeling tersebut akan dikirim ke Amerika Serikat dan Jepang. Kayu ini digunakan untuk flooring atau lantai dan walling alias dinding bangunan di luar negeri.

Dipercaya kayu sonokeling mampu melindungi dalam ruangan dari hawa dingin. Jika digunakan di negara dengan musim dingin atau salju, dalam ruangan akan terasa hangat.

“Satu batang kayu bisa dipotong menjadi 3-4 batang. Setelah ditebang ada yang langsung dijatuhkan ke bawah dan dipotong di pinggiran. Ada yang dipotong di atas (lokasi penebangan) agar mudah. Tergantung medan dan besaran kayu,” ungkap Kasatreskrim Polres Wonogiri Iptu Yahya Dhadiri yang dimuat dari Joglosemar.

Agar mengelabui petugas tersangka membawa surat pipil tanah palsu, sehingga kayu itu dianggap berasal dari tanah warga atau perorangan. Para pelaku berujar satu kubik kayu sonokeling rata-rata laku Rp 5 juta hingga Rp 8 juta.

“Padahal kayu itu dari tanah milik Perum Perhutani,” tandasnya.

Apa itu sonokeling?

Kayu sonokeling, yang juga dikenal sebagai Indian Rosewood atau Dalbergia latifolia, merupakan kayu yang sangat dihargai di dunia. Kayu ini berasal dari pohon yang tumbuh di daerah tropis, terutama di India, Indonesia, dan beberapa bagian Afrika.

Dikenal karena keindahan, kekuatan, dan suara yang dihasilkannya, sonokeling telah menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi, mulai dari furnitur hingga alat musik.

Kayu sonokeling memiliki warna yang bervariasi, mulai dari coklat muda hingga coklat tua, dengan garis-garis gelap yang memberikan tampilan yang menarik. Teksturnya halus dan seragam, menjadikannya mudah untuk diproses dan diolah.

Kayu ini juga dikenal karena daya tahannya terhadap kelembapan dan serangan hama, sehingga sering digunakan dalam pembuatan barang-barang yang memerlukan ketahanan tinggi.

Harga kayu sonokeling dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk ukuran dan kualitas kayu. Di pasaran, harga per kubik kayu sonokeling, baik dalam bentuk log maupun gelondong, bervariasi berdasarkan ukuran batang kayu.

Untuk panjang kayu 0,50 – 0,90 meter, harga berkisar dari Rp 450.000 Per m3 untuk diameter 16 – 19 cm hingga Rp 2.700.000 per m3 untuk diameter 60 cm ke atas. Sementara itu, untuk panjang kayu 1 – 1,90 meter, harga berkisar dari Rp 700.000 per m3 untuk diameter 16 – 19 cm hingga Rp 4.450.000 per m3 untuk diameter 60 cm ke atas” tulis dalam laman klik kayu.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.