Terminal Purabaya atau lebih dikenal dengan Terminal Bungurasih, merupakan salah satu terminal dengan aktivitas terpadat di Indonesia.
Letaknya yang berada di ibu kota Jawa Timur menjadikan terminal ini sebagai pusat transportasi moda bus.
Mengutip dari iNews.ID, setiap harinya terminal ini melayani ribuan penumpang dari berbagai tujuan. Mulai dari layanan bus dalam kota, bus rapid transit (BRT), bus angkutan bandara, hingga bus luar kota tersedia di terminal tersebut.
Tingginya minat penumpang membuka peluang perusahaan otobus untuk membuka layanan trayek Surabaya. Pilihan kelas yang ditawarkan pun beragam mulai dari kelas eksekutif, super eksekutif hingga sleeper.
Berkunjung ke Makam untuk Bangsawan di Surabaya, Puluhan Bus Peziarah Datang Minta Hajat
Selain itu, Surabaya juga terkoneksi dengan beberapa kota lainnya. Wilayahnya yang strategis menjadi alasan banyaknya perusahaan otobus yang membuka layanan trayek Surabaya.
Terminal ini juga dikenal keberangkatan busnya yang sesuai dengan jadwalnya. Untuk menunjang kenyamanan penumpang terminal ini juga dilengkapi berbagai kios-kios makanan, toko oleh-oleh, minimarket, atm dan beberapa toko merchandise lainnya.
Oh iya, sebenarnya terminal ini bukan berada di wilayah Surabaya. Melainkan berada di Kabupaten Sidoarjo. Namun, sejak berdirinya pada tahun 1991 Dinas Perhubungan Kota Surabaya melakukan kerja sama dengan pemerintah Kota Sidoarjo untuk mengelola terminal tersebut.
Di tahun 2022 Kementerian Perhubungan mengambil alih status pengelolaan terminal ini.
Melayani dan Beroperasi Selama 24 Jam
Dilansir dari laman otomotif.okezone.com, terminal ini memiliki banyak sekali shelter keberangkatan. Semuanya sudah dilengkapi papan informasi yang berisikan jam keberangkatan, rute bus bahkan nama perusahaan bus yang tersedia.
Setiap harinya terminal ini memberangkatkan sekitar 1.078 bus antarkota dengan jumlah penumpang 27.833 yang dibawa.
Pembagian Shelter Keberangkatan Bus di Terminal Bungurasih
Shelter 1: untuk bus dengan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang masih menghubungkan kota-kota di wilayah provinsi Jawa Timur, di antaranya.
- Bagian Barat: Ponorogo, Madiun, Ngawi, dan Nganjuk.
- Bagian Timur: Blitar, Kediri, Malang, Probolinggo, Lumajang, Jember sampai Banyuwangi.
- Bagian Utara: Gresik, Lamongan, Tuban.
- Bagian Selatan: Tulungagung, Trenggalek, Pacitan.
- Shelter ini memang dikhususkan untuk trayek yang masih berada di wilayah Jawa Timur.
Shelter 2: Dikhususkan untuk trayek bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) atau trayek jauh yang sudah berpindah provinsi.
- Jawa Barat: Bandung, Cirebon, Karawang, Indramayu, Subang, Cikarang, Bogor hingga Bekasi.
- Jakarta: Kalideres, Pulogebang, Kampung Rambutan, Lebak Bulus, Pondok Pinang.
- Tangerang: Poris, Ciledug, Pondok Cabe, BSD, serta Ciputat.
- Beberapa rute tambahan seperti, PO bus yang melayani trayek Bali, Lampung dan Sumatera juga tersedia di shelter ini.
Shelter 3: shelter ini untuk bus yang masih melayani wilayah di sekitaran Surabaya atau kota yang berdekatan dengan Surabaya bahkan untuk bus bandara. Contohnya Trans Jatim, Damri Bandara, Trans Semanggi Suroboyo dan Shuttle Bus.
Selain moda transportasi bus, terminal ini juga melayani trayek mobil penumpang umum (MPU). Transportasi inilah yang menghubungkan daerah-daerah yang tidak bisa dijangkau oleh bus atau daerah terpencil yang hanya dapat dijangkau moda transportasi nonbus seperti layanan MPU ini.
Fasilitas Umum untuk Menunjang Kenyamanan Penumpang
Dikutip dari situs traveloka.com, Terminal ini mengacu konsep dari bandara Convenience and Care Terminal (C2 Terminal). yang mencakup beberapa fasilitas seperti:
• Ruang tunggu di lantai 2, tangga penghubung shelter keberangkatan dan hall yang luas.
Iyus, Orang Indonesia Sekaligus Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang
• Tersedia informasi mengenai jadwal dan jam keberangkatan bus yang sesuai serta papan informasi tentang trayek dan nama bus yang jelas.
• Petugas keamanan yang selalu siap siaga dalam menjaga ketertiban dan kelancaran perjalanan untuk penumpang.
• Fasilitas penunjang bagi penumpang seperti, ruang ibu menyusui, ruang ramah anak, pelayanan medis, tempat ibadah, dan ruang istirahat awak bus.
Bus masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia terutama untuk berpergian ke luar kota. Walaupun, dulunya moda transportasi bus memiliki stigma yang buruk di mata masyarakat. Sebab, rentannya tindak kejahatan baik di terminal maupun di dalam bus.
Kini, seiring berjalannya waktu serta berkembangnya teknologi beberapa perusahaan otobus dan pihak pengelola terminal menerapkan berbagai sistem keamanan untuk menunjang keselamatan penumpang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News