Alvaro Maldini Siregar atau yang lebih dikenal dengan nama Aldy CJR tengah berhadapan dengan pemberitaan yang ramai di berbagai platform. Kasus Aldy dimulai karena salah seorang penggemar speak up bahwa ia merasa ditipu oleh sang idola atas dinner berbayar yang diselenggarakannya.
Sejumlah pihak lain juga mengungkapkan bahwa Aldy telah melakukan tindakan kriminal lain seperti berhutang tanpa dikembalikan, membuka donasi tetapi tidak disalurkan, dan lainnya.
Dalam klarifikasinya, Aldy mengungkapkan bahwa alasan dari perilaku buruknya adalah mismanage Finansialyang berujung pada gali lobang tutup lobang. Hal tersebut diperparah oleh lifestyle yang dipaksakan sebagai bentuk pelarian.
Sebagai generasi muda, alangkah baiknya Kawan GNFI terhindar dari kasus semacam ini. Pola hidup konsumtif yang tidak sesuai dengan kemampuan menjadi akar masalah dari berbagai kekacauan finansial.
Baca Juga: Warga RI Habiskan Rp168 Triliun untuk Belanja Barang Elektronik di E-commerce
Hal ini juga memicu bahaya kesehatan mental karena tuntutan gaya hidup yang dibarengi tekanan finansial. Antisipasi mismanage finansial dan berhutang dengan langkah-langkah sederhana berikut!
Catat Pengeluaran dan Pemasukan
Pahami kondisi finansial dengan mengetahui arus dana pribadi yang dimiliki. Pemasukkan yang dicatat akan menggambarkan kekuatan finansial yang dimiliki. Pengeluaran yang tercatat akan membantu merumuskan skala prioritas dalam membelanjakan uang.
Skala Prioritas Belanja
Setelah dana yang dimiliki tercatat, buatlah skala prioritas belanja dengan tolok ukur kebutuhan dan keinginan. Optimalkan pembelanjaan dan jika memungkinkan sisishkan dana untuk ditabung.
Hindari Segala Bentuk Hutang
Saat ini terdapat sekali bentuk hutang yang di branding dengan berbagai istilah, seperti paylatter, dana cepat, gestun, atau cicilan tanpa bunga. Inti dari semua itu adalah berhutang. Jangan sampai tergoda hanya karena potongan harga atau bonus sehingga berani mengambil hutang, berdasarkan banyak kasus berhutang memunculkan efek ketagihan.
Bentuk hutang yang lebih konvensional adalah meminjam langsung dari orang yang dikenal. Meskipun minim resiko, hal ini memunculkan beberapa dampak negatif. Kerenggangan hubungan antara pemberi hutang dan orang yang berhutang akan muncul lantaran ada suatu ‘bisnis’ yang membatasi keduanya.
Selain itu, efek psikologis dari orang yang berhutang juga akan muncul akibat kemudahan memperoleh uang tanpa berusaha.
Berawal dari iseng atau terdesak, lambat laun menjadi kebiasaan buruk. Berhutang sudah mencapai tahap berbahaya jika sudah melakukan “gali lobang tutup lobang”. Terjerumus dalam hal ini membuat seseorang terus berhutang demi menutup hutang lainnya.
Karena itu penting untuk mengetahui kemampuan finansial dan kebutuhan agar tidak terjadi mismanage.
Jangan Gengsi
Pada era di mana segala ilmu pengetahuan sangat mudah diakses. Sangat tidak mungkin seseorang tidak mengetahui berbagai literasi finansial. Namun, kenapa masih saja banyak generasi muda yang terjebak? Yups, gengsi.
Gaya hidup lingkungan sosial yang dijadikan takaran bare minimum agar setara tetapi tidak disertai kemampuan finansial yang cukup, memunculkan gengsi. Selain itu intervensi gaya hidup yang dipaparkan sosial media juga sangat mempengaruhi persepsi generasi muda.
Gengsi dapat berwujud rasa malu ketika tidak memiliki kendaraan keren, ponsel edgy, penampilan stylish, hingga kebutuhan nongkrong asik di berbagai caffe.
Gengsi yang dipelihara dapat menumpulkan kesadaran berpikir sehingga seseorang memaksakan diri. Salah satu bentuk memaksakan diri adalah dengan berhutang. Jika hal ini terus berlanjut tanpa ada penghasilan yang sebanding maka potensi gali lobang tutup lobang semakin tidak terhindarkan
Baca Juga: Lebih dari Sistem Pembayaran, QRIS adalah Simbol Perlawanan dan Kedaulatan Ekonomi Digital Indonesia
Itulah Kawan GNFI pelajaran yang dapat kita petik dari kasus Aldy CJR. Segala yang dipaksakan itu tidak baik. Pada akhirnya segala kondisi dan hidup yang dijalani perlu diterima dan jangan mengejar sesuatu dengan standar orang lain.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News