elang bondol sang burung eksotis simbol gagah jakarta - News | Good News From Indonesia 2025

Fakta Unik Elang Bondol, Burung Eksotis Simbol Gagah Jakarta

Fakta Unik Elang Bondol, Burung Eksotis Simbol Gagah Jakarta
images info

Haliastur Indus, atau banyak dikenal dengan Elang Bondol, merupakan burung pemangsa yang gagah dengan penampilan yang mencolok. Elang Bondol termasuk dalam keluarga Acciptridae, yaitu keluarga besar burung pemangsa seperti elang dan rajawali.

Elang Bondol adalah simbol kebanggaan warga Jakarta semenjak ditetapkan menjadi mascot DKI Jakarta sejak tahun 1989. Denga bulu putih di kepala, berdada merah, dan sayap coklat kemerahan, elang bondol tampil anggun mengangkasa di langit Ibukota.

Namun, keberadaan Elang Bondol sudah sangat jarang ditemui. Tak sedikit warga Jakarta yang tidak mengetahui eksistensi burung pemangsa ini. Oleh karena itu, berikut ini adalah fakta unik dan menarik tentang elang bondol yang harus kawan ketahui:

Burung Elang Bondol | sumber: wikipediacommons
info gambar

1. Maskot dan Simbol Jakarta yang Bermakna

Elang Bondol ditetapkan sebagai maskot Jakarta bersamaan dengan Salak Condet pada tahun 1989. Burung ini dipilih sebagia maskot karena eksistensinya dahulu banyak ditemukan di daerah pesisir dan Kepulauan Seribu.

Elang pemangsa ini dipilih sebagai maskot Kota Jakarta karena karakterisitiknya yang berani, Tangguh, dan waspada, mencerminkan semangat warga Ibukota. Dalam logo resminya, Elang Bondol digambarkan sedang mengepakkan sayap di atas perisai dengan latar belakang Monas, menyimbolkan perlindungan dan pengawasan terhadap ibukota Jakarta.

Baca Juga: Elang Bondol, Burung Maskot DKI Jakarta yang Dilindungi

2. Burung Pemangsa yang Hidup di Pesisir Laut

Elang Bondol hidup dan sering ditemukan di wilayah pesisir laut, muara sungai, dan hutan mangrove. Sebagai keturunan Accipitridae, Elang Bondol adalah burung pemangsa yang memangsa ikan, kepiting, burung kecil, hingga bangkai hewan laut.

Peran Elang Bondol sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir laut. Namun perusakan habitat Elang Bondol yang terjadi akhir-akhir ini menjadi ancaman penting bagi eksistensi kehidupan mereka.

3. Burung Penjelajah Angkasa Dengan Mata Tajam

Meskipun hidup di wilayah pesisir laut, Elang Bondol dapat terbang sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut. Burung ini memanfaatkan arus udara hangat untuk melayang tanpa banyak mengepakkan sayap.

Tak hanya itu, Elang Bondol memiliki penghilatan yang sangat tajam. Burung ini memiliki mata yang tajam hingga 3-4 kali lebih baik dari manusia. Kedua kelebihan tersebut sangat penting dalam membantu mereka menemukan makanan dengan efisien, karena mereka telah mendeteksi gerakan kecil hewan dari jarak puluhan meter di udara.

4. Burung yang Setia Seumur Hidup

Salah satu keistimewaan Elang Bondol adalah burung ini spesies burung monogami atau hanya mau kawin sekali seumur hidup. Burung pemangsa ini sangat setia kepada pasangannya dan akan hidup bersama seumur hidup.

Bersama pasangannya, mereka akan membangun sarang dari ranting pohon dan dedauan di tempat tinggi, hingga membesarkan anaknya bersama.

Elang Bondol memiliki musim kawin sekitar bulan Januari hingga Agustus. Biasanya menghasilkan 1-2 butir terus selama proses kawin. Anaknya akan diasuh oleh mereka hingga mampu terbang dan berburu sendiri.

5. Berperan Penting Dalam Ekosistem Pesisir

Elang Bondol adalah predator puncak di ekosistem pesisir yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan populasi hewan pesisir. Elang Bondol menjadi predator alami, pembersih lingkungan, hingga penjaga alam pesisir dari bahaya hama.

Menjaga eksistensi Elang Bondol sama saja menyelamatkan lebih dari satu jenis burung. Hilangnya kehadiran di langit ibukota menandakan identitas ekologis Jakarta sedang tidak baik-baik saja.

Pada sat ini, jumlah Elang Bondol semakit langka dan jarang terlihat di langit Jakarta. Menurut IUCN Red List, Elang Bondol masuk dalam kategori hampir terancam punah dan masuk dalam satwa dilindungi oleh pemerintah.

Menurut Balai Konservasi SDA & LIPI, terdapat beberapa faktor Elang Bondol semakin langka, antara lain:

  1. Hilangnya habitat alami, terutama hutan mangrove dan Kawasan pesisir yang beralih fungsi lahan.
  2. Maraknya perburuan liar dan perdagangan illegal Elang Bondol bagi kolektor hewan karena dianggap eksotis
  3. Polusi dan pencemaran perairan yang menurunkan jumlah mangsa alami Elang Bondol.
Baca Juga: Memupuk Harapan Konservasi dari Laporan Status Burung Indonesia 2025

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya menyelematkan Elang Bondol dari kepunahan. Aktivitas perdagangan illegal Elang Bondol mulai diberantas dan burung yang disita akan direhabilitasi hingga akan dilepas lagi ke alam liar ketika mereka sehat dan siap.

Di Kepulauan Seribu, terdapat Pusat Suaka Satwa Elang Bondol (PSSEB) yang diinisiasikan sebagai pusat rehabilitasi Elang Bondol sebagai program penangkaran dan pelepasliaran untuk menjaga populasi kehidupan mereka.

Elang bondol bukan hanya burung yang eksotis, tetapi juga simbol penting bagi lingkungan dan budaya. Melindungi eksistensi mereka berarti menjaga ekosistem pesisi dan warisan kota Jakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.