minta jatah makanan sisa di pesawat wajarkah - News | Good News From Indonesia 2025

Minta Jatah Makanan Sisa di Pesawat, Wajarkah?

Minta Jatah Makanan Sisa di Pesawat, Wajarkah?
images info

Baru-baru ini, netizen Indonesia dikejutkan dengan cuitan mengenai penumpang yang meminta makanan sisa dalam penerbangan. Hal tersebut tentunya menuai perdebatan publik.

Ada yang merasa bahwa hal tersebut tidak pantas dilakukan dan tidak tahu malu, sementara yang lain merasa hal tersebut dapat membantu mengurangi limbah pangan dari penerbangan. Sebetulnya, apakah meminta jatah makanan sisa di pesawat diwajarkan?

Diperbolehkan Selama Persediaan Ada

Umumnya, meminta makanan sisa dalam penerbangan pesawat diperbolehkan selama persediaan masih ada. Tidak hanya makanan ringan seperti snack kentang, kacang goreng, atau manisan, tetapi juga makanan berat seperti nasi dan roti.

Meski demikian, ada baiknya permintaan tersebut diutarakan ketika seluruh penumpang telah mendapatkan jatahnya masing-masing agar tidak ada orang yang terlewat dan tidak menerima haknya.

Meski demikian, umumnya makanan yang dapat diberikan akan menyesuaikan dengan tiket yang dimiliki oleh penumpang. Hal tersebut berarti penumpang di kelas ekonomi memiliki kemungkinan kecil untuk mendapatkan makanan premiun dari kelas yang lebih tinggi secara cuma-cuma.

Selain itu, tidak semua maskapai penerbangan menawarkan makanan gratis, terutama pada maskapai yang lebih ekonomis. 

Bagaimana Nasib Makanan yang Tersisa?

Sebagian makanan yang tersisa dari suatu penerbangan umumnya memiliki nasib yang tragis. Akibat antisipasi terjadinya kontaminasi suatu makanan, terdapat kebijakan industri penerbangan yang mengharuskan untuk membakar makanan tersebut. Makanan akan dikategorikan ke dalam kelompok yang bisa dan tidak bisa didaur ulang.

Kemudian, peralatan yang terbuat dari logam atau gelas akan dibersihkan untuk digunakan pada penerbangan berikutnya. Berikutnya, makanan sisa, termasuk makanan yang belum tersentuh, akan dibakar menggunakan oven. Selain dibakar, makanan kerap kali dikubur di dalam tanah ataupun dibuang ke tempat pembuangan.

Sementara itu, makanan dengan nasib yang lebih baik akan didonasikan. Makanan yang masih layak dengan segel tertutup rapat nantinya dikumpulkan untuk diberikan pada orang yang kurang mampu.

Umumnya makanan sisa ini berasal dari penumpang yang membatalkan penerbangan atau menolak pembagian makanan di pesawat. Selain itu, makanan sisa ini juga terkadang berakhir dikonsumsi oleh awak kabin.

Makanan Sisa dan Limbah Makanan di Indonesia

di Indonesia sendiri, makanan sisa sebagai limbah merupakan salah satu permasalahan yang tak kunjung selesai. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat Indonesia sendiri merupakan salah satu penyumbang limbah makanan terbesar di dunia.

Indonesia mampu menghasilkan sebanyak 20,93 juta ton limbah makanan dalam satu tahun atau sekitar 77 kg limbah dari tiap penduduk.Dengan banyaknya limbah makanan yang dihasilkan, Indonesia merugi sebanyak sekitar Rp231-551 triliun.

Ironisnya, dengan banyaknya limbah makanan yang tidak terolah tersebut, Indonesia menyandang status negara dengan kelaparan parah.

Apa Solusi yang Dapat Dilakukan?

Meskipun sumber dari limbah makanan tersebut didominasi oleh sektor rumah tangga, tidak dipungkiri bahwa industri penerbangan juga ikut andil dalam hal tersebut. Tentunya tidak adil melihat bagaimana orang dapat membuang makanan secara bebas sesuai dengan regulasi yang berlaku sementara ada begitu banyak orang di belahan dunia lain yang kelaparan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan tujuan dunia untuk memberantas kelaparan. 

Kurangi Limbah Makanan, BRIN Kembangkan Teknologi Digital untuk Rantai Pasok Pangan

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menggunakan sistem pemesanan makanan dalam penerbangan. Hal tersebut akan mengurangi kemungkinan makanan yang berlebih karena jumlah makanan akan disesuaikan dengan penumpang yang memesan.

Selain itu, kebijakan pembayaran makanan di luar dari harga tiket juga terkadang membuat penumpang enggan membeli makanan di pesawat sehingga mengurangi jumlah makanan yang harus disiapkan.

Alternatif lainnya, penumpang dapat juga membawa makanan masing-masing selama masih mengikuti aturan yang berlaku. 

Bagaimana Kawan GNFI, apakah meminta makanan sisa di pesawat merupakan sesuatu yang tabu, atau justru tindakan yang dapat menjaga bumi?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.