klinik dakwah dan asa baru dari kampung bulu tajurhalang - News | Good News From Indonesia 2025

Klinik, Dakwah, dan Asa Baru dari Kampung Bulu Tajurhalang

Klinik, Dakwah, dan Asa Baru dari Kampung Bulu Tajurhalang
images info

Sabtu pagi di akhir pekan itu, halaman Masjid Al-Mujahidin di Kampung Bulu, Tajurhalang ramai oleh derap langkah dan suara doa. Bukan hari besar Islam, tapi ada yang tengah dimulai yakni secuil harapan tentang layanan kesehatan yang terjangkau di Tajurhalang, perlahan lahan berwujud nyata. Klinik Assyifa Muhammadiyah resmi berdiri.

Di antara tenda putih dan sambutan hangat masyarakat, berdirilah sosok yang tak asing bagi warga sekitar yaitu Jabaludin, SKM atau yang akrab disapa Bang Jabal. Tak mengenakan jas dokter atau setelan formal, tetapi tekad dan semangatnya seolah menjahit ruang kosong antara mimbar dan pelayanan langsung ke masyarakat.

"Ini bukan sekadar klinik," kata utamanya dalam sambutan. "Ini jalan dakwah yang lain. Yang sunyi. Tapi nyata." Dibangun tiga lantai di kompleks masjid, Klinik Assyifa mencoba menjawab kebutuhan dasar yang kerap diabaikan.

Bagi Bang Jabal, gagasan ini bukan sekadar proyek layanan medis. Ia adalah gerakan sosial. Sebuah bentuk ikhtiar di tengah keterbatasan, sekaligus pelampiasan dari kegelisahan panjang: bagaimana menyentuh masyarakat lewat pendekatan yang menyatukan tubuh dan jiwa.

Bukan Sekadar Klinik, Tapi Gerakan Sosial Keummatan

Santunan anak yatim, layanan kesehatan gratis, dan tausiyah Islami serta makan & minum gratis dari Domper Dhuafa menguatkan misi kebaikan di Grand Launching Klinik Assyifa. (Dokumentasi Pribadi)

Klinik Assyifa Muhammadiyah bukan sekadar tempat berobat. Grand launching-nya bukan sekadar seremoni. Acara tersebut dirangkai dengan santunan kepada 33 anak yatim, cek kesehatan gratis bagi masyarakat, pembagian makanan oleh layanan dapur keliling Dompet Dhuafa, serta tausiyah dari para ulama.

Dalam satu hari, semangat keummatan, solidaritas sosial, dan pelayanan kesehatan bertemu dalam satu panggung sederhana.

Di sana, anak-anak berkumpul sambil menikmati makan siang. Warga lanjut usia duduk di bawah tenda antre cek tekanan darah. Para tokoh masyarakat, dari pengurus Muhammadiyah hingga Kepala Desa dan Kapolsek, semua duduk sejajar dengan warga. Tidak ada jarak. Tidak ada formalitas berlebihan.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok, H. Ali Wartadinata, menyebut klinik ini sebagai wujud nyata dari spirit dakwah bil hal menyampaikan nilai kebaikan lewat tindakan. Sementara Kepala Desa Citayam, Mamun Murod, menilai bahwa kehadiran Klinik Assyifa menunjukkan kolaborasi yang konkret antara masyarakat dan ormas Islam dalam membangun akses kesehatan di tingkat desa.

“Kami menyambut baik dan siap mendukung, karena ini murni kebutuhan warga,” ucapnya dalam sambutannya.

Hadirnya para tokoh masyarakat, ulama, dan pimpinan Muhammadiyah memperkuat semangat kebersamaan dalam Grand Launching Klinik Assyifa Tajurhalang. (Dokumentasi Pribadi)
info gambar

Tajurhalang adalah wilayah yang secara administratif berada di Kabupaten Bogor, tapi secara sosial dan kultural kerap terhubung dengan Kota Depok. Banyak warga yang beraktivitas harian ke kota, tapi tetap bergantung pada layanan desa untuk urusan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan.

Masalahnya, layanan kesehatan yang ideal kerap jauh dari jangkauan, baik secara jarak maupun biaya. Klinik-klinik swasta ada, tapi tak selalu terjangkau. Puskesmas terbatas kapasitasnya.

Dari sinilah Klinik Assyifa mengambil posisi sebagai pengisi celah di antara kebutuhan warga dan keterbatasan sistem.

Klinik ini berdiri megah tiga lantai, cukup untuk memfasilitasi pelayanan dokter umum, praktik bidan mandiri, hingga laboratorium sederhana.

Tidak ada janji berlebihan atau jargon medis modern. Tapi pendekatannya jelas: menjadikan kesehatan sebagai hak, bukan kemewahan.

Mulai dari layanan sunat modern, cek gula darah, asam urat, kolesterol, hingga konsultasi kehamilan dan persalinan 24 jam semua dilakukan dengan pendekatan ramah dan harga yang bersahabat.

Bahkan, layanan spiritual yang biasanya absen di banyak layanan medis dimasukkan sebagai bagian dari proses penyembuhan yang menyeluruh.

Dari Masyarakat Kembali Ke Masyarakat

Resmi dibuka Klinik Asyifa Muhammadiyah Tajurhalang hadir untuk kesehatan warga. Bersama menuju hidup sehat dan berkemajuan. (Dokumentasi Pribadi)
info gambar

Apa yang menarik dari Klinik Assyifa bukan hanya layanannya, tetapi juga cara ia dibangun. Klinik ini adalah hasil gotong royong warga, pengurus Muhammadiyah, dan relawan yang percaya bahwa kesehatan adalah bagian dari dakwah.

Tidak ada sokongan modal besar dari korporasi, tidak ada iklan di baliho kota. Yang ada hanyalah semangat bersama dan kerja keras.

Kehadiran aparat seperti Kapolsek Tajurhalang, Iptu Tamara Bekti Widyasih Jalmi, dalam acara peresmian bukan sekadar simbol dukungan keamanan.

Ini sebenarnya mencerminkan bahwa sektor kesehatan dan keamanan, dua pilar dasar kehidupan warga, bisa bertemu di satu titik kepentingan yakni dengan melindungi masyarakat dari segala bentuk kerentanan.

Klinik Assyifa mungkin belum bisa disandingkan dengan rumah sakit besar di pusat kota. Namun, ia bisa menjadi percontohan bagaimana pelayanan dasar yang berbasis komunitas, nilai, dan kepercayaan bisa tumbuh dan dipercaya.

Model seperti ini ternyata bisa berakar pada komunitas, dipandu oleh nilai, dan dijalankan oleh masyarakat sendiri adalah bentuk keberlanjutan sosial yang sering dilupakan oleh pendekatan pembangunan konvensional.

Di masa depan, mungkin akan lebih banyak klinik serupa yang tumbuh dari bawah. Klinik yang tidak didesain dengan pendekatan pasar, tetapi dengan pendekatan empati. Klinik yang tidak hanya mengobati, tapi juga merawat; tidak hanya menyembuhkan tubuh, tapi juga menenangkan jiwa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.