cahyo satria yakin kehadiran buku di kedai kopi pancing minat baca - News | Good News From Indonesia 2025

Cahyo Satria Yakin Kehadiran Buku di Kedai Kopi Pancing Minat Baca

Cahyo Satria Yakin Kehadiran Buku di Kedai Kopi Pancing Minat Baca
images info

Cahyo Satria Wijaya adalah pendiri sekaligus CEO penerbit buku Shira Media. Sejak 2008 ia sudah mewarnai dunia literasi Indonesia dan dikenal lewat rumah penerbitan yang berbasis di Kota Yogyakarta tersebut.

Lulusan SMA rupanya tak jadi soal bagi Cahyo dalam mendirikan perusahaan penerbitan sendiri. Berangkat dari kecintaan terhadap buku, kerja kerasl, dan kelihaian melihat peluang, ia pun sanggup membuat Shira Media eksis dan menjadi penerbit andalan penulis ternama di tanah air.

Yang menarik, Shira Media tak hanya menjadi tempat terbit buku-buku populer. Cahyo dengan otak bisnisnya berkreasi dengan mendirikan kedai kopi, Shira Coffee di mana pengunjung bisa kongko-kongko sambil membaca buku dan berdiskusi.

Buku di Kedai Kopi

Bagi Cahyo, kedai kopi yang memiliki pojok baca akan menjadi magnet kuat bagi mereka yang tidak hobi membaca buku. Ia yakin, mereka yang sekadar nongkrong akan terpancing untuk membaca buku di rak-rak yang sudah disediakan.

“Menurutku itu inisiasi yang bagus ya, mendekatkan buku dengan cara seperti itu. Teman-teman yang mungkin bacanya belum, tapi posting dulu di Instagram. Itu bagus-bagus aja, enggak masalah. Saya percaya setiap buku pasti akan menemukan pembacanya,” ucap Cahyo kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Adapun Cahyo melihat tren ruang publik seperti kedai kopi yang menyediakan pojok baca memang lebih terlihat dari para pelaku industri buku, bukan FnB. Menurutnya, langkah tersebut menjadi alternatif dari mereka agar tetap bertahan di industri tersebut.

“Itu yang mungkin akan mensubsidi silang. Kalau toko buku murni cukup berat untuk survive,” kata Cahyo lagi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.