"Orang yang menyukaimu tidak membutuhkan itu"
"Orang yang membencimu tidak percaya itu"
Ungkapan tersebut sering digunakan sebagai alasan agar tidak perlu menjelaskan diri sendiri. Dalam konteks interaksi sosial yang umum, ungkapan tersebut boleh jadi benar. Namun, dalam dunia karir ungkapan tersebut tidak sepenuhnya dapat dijadikan pijakan.
Menjelaskan diri-sendiri dalam konteks tertentu sangat dibutuhkan untuk membangun impresi publik dan untuk memberikan gambaran atas personal value yang dimiliki. Menjelaskan diri sendiri yang dikemas secara apik dan purposive disebut personal branding. Personal Branding adalah sebuah proses strategis yang dilakukan secara kontinyu hingga menciptakan sebuah branding yang mampu memberikan narasi tentang nilai personal seseorang.
Sejatinya setiap orang memiliki personal branding, baik dengan dibangun maupun tidak. Namun, membangun personal branding dengan strategi akan memaksimalkan seseorang untuk mendefinisikan dirinya sehingga lebih menonjolkan value personal. Menjelaskan diri sendiri dalam bentuk Personal Branding mampu membuka peluang berkarir dan membantu publik untuk mengenal diri lebih jauh.
Baca Juga: Bukan Hanya untuk Flexing, Manfaat Media Sosial untuk Personal Branding
Dilansir dari Better Up, berikut 6 langkah membangun personal branding!
1. Pandangan Personal (Personal Vision)
Setiap individu pasti mempunyai pandangan dan berbagai atensi dalam hidupnya, atau dalam artikel ini disebut dengan pandangan personal (Personal Vision). Pandangan personal yang jelas akan membantu orang lain dalam merepresentasikan diri kita, kemampuan kita, serta nilai diri.
Untuk Kawan GNFI yang belum mengetahui apa pandangan personal yang dimiliki, maka bisa mulai menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki?
- Posisi seperti apa yang ingin dicapai? (Pemimpin, pendukung, pekerja bebas, pekerja kreatif, dll)
- Apa goal jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai? (Pekerjaan tetap, jabatan, gaji, dll)
- Apa nilai yang dianggap penting?
- Apa hal yang diminati?
Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan di atas, kawan dapat jadikan jawabannya sebagai dasar-dasar dalam membaangun personal vision.
2. Target Audiens
Setiap nilai akan berbeda tergantung sudut pandang masing-masing individu, karena itu menentukan target audiens yang spesifik dari digital personal branding merupakan hal yang penting. Melakukan kategorisasi karakter terhadap calon audiens merupakan langkah jitu agar mampu mengerucutkan target audiens. Hal ini dilakukan agar tewujud kesesuaian antara minat audiens dan preferensi dari personal branding yang dibangun.
3. Fokus Pada Keunikan
Cara terbaik dalam membuat personal branding adalah dengan menampilkan secara positif hal unik yang kita miliki. Hal ini merupakan nilai autentik yang tidak dimiliki oleh kompetitor atau orang lain.
4. Pilih Platform
Kembali pada poin 2 tentang target audiens. Pemilihan platform merupakan hal yang sangat penting. Jika target audiedsnya merupakan Gen Z, maka prioritaskan membangun personal branding di Instagram dan Tiktok.
Jika target audiesnya merupakan Baby Boomer, maka prioritaskan personal branding di Facebook. Jika sasaran dari personal branding adalah millenial, maka fokuskan diri membangun profil LinkedIn yang baik.
5. Tunjukkan Kehadiran dengan Konten
Cara menjelaskan diri sendiri tidak dilakukan dengan lugas menyatakan karakter diri. Deliver hal tersebut dengan halus melalui konten yang mampu menunjukkan karakter personal yang kita miliki. Fokus untuk membagikan konten yang valuable bagi target audiens.
6. Tetap konsisten
Konsisten adalah kunci dari suksesnya personal branding. Tetaplah pada pandangan yang relevan, serta penampilan dengan suasana yang serupa. Personal branding yang dibangun dengan konsistensi akan menghasilkan kredibilitas dan kepercayaan.
Baca Juga: Manfaatkan Linkedin untuk Membangun Personal Branding Lebih Profesional
Memiliki personal branding akan memudahkan kita dalam berinteraksi karena publik sudah mengetahui karakter yang kita miliki berdasarkan branding yang kita bangun pada platform digital. Jadi, personal branding seperti apa yang ingin Kawan GNFI bangun?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News