byuku orlitia borneensis kura kura raksasa sang penjaga sungai di kalimantan - News | Good News From Indonesia 2025

Byuku (Orlitia borneensis), Kura-Kura Raksasa Sang Penjaga Sungai di Kalimantan

Byuku (Orlitia borneensis), Kura-Kura Raksasa Sang Penjaga Sungai di Kalimantan
images info

Di antara kekayaan biodiversitas Kalimantan, terdapat satu spesies yang menarik perhatian karena ukurannya 'jumbo', yaitu byuku (Orlitia borneensis). Kura-kura air tawar endemik Kalimantan ini merupakan kura-kura terbesar di Asia Tenggara.

Byuku memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan Kalimantan. Sayangnya, populasi spesies unik ini kini berada dalam ancaman serius.

Badannya Besar, Tapi Jago Berenang

Byuku mudah dikenali dari ukurannya yang mengesankan. Bersumber dari Journal of Herpetology “Ecology and Conservation of the Bornean River Turtle. Journal of Herpetology”, panjang karapas (tempurung) byuku dapat mencapai 80 cm dengan berat hingga 50 kg, membuatnya menjadi kura-kura air tawar terbesar di Asia Tenggara.

Tempurungnya yang berwarna cokelat gelap hingga hitam berbentuk oval dan sedikit melengkung. Kepalanya yang besar dilengkapi dengan rahang kuat, sementara kaki belakangnya yang berselaput menjadikannya perenang yang handal.

Karakteristik fisik byuku tidak hanya membuatnya unik, tetapi juga membantu mereka dalam bertahan hidup di habitat aslinya.

Habitat Alami di Perairan Kalimantan

Byuku merupakan spesies endemik yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan. Hewan ini menghuni sungai-sungai besar berarus lambat seperti Sungai Kapuas, Mahakam, dan Barito.

Selain itu, byuku juga dapat ditemukan di rawa-rawa dan danau air tawar di berbagai wilayah Kalimantan. Lingkungan dengan vegetasi lebat menjadi pilihan utama karena menyediakan tempat bersembunyi dan bertelur yang aman.

Baca juga Dari Indonesia ke Australia, Bagaimana Cara Penyu Hijau Mengarungi Samudera?

Byuku, Sang Penjaga Perairan

Sebagai omnivora, byuku memiliki peran penting dalam ekosistem perairan. Makanannya terdiri dari berbagai hewan kecil seperti ikan, udang, siput, dan katak, serta tumbuhan air seperti daun dan buah-buahan yang jatuh ke sungai.

Terkadang mereka juga memakan bangkai hewan yang membusuk di perairan. Pola makan yang beragam ini membantu menjaga keseimbangan populasi organisme air dan kebersihan sungai. 

Kemampuan adaptasi byuku terbilang mengagumkan. Mereka mampu bertahan di air berlumpur dengan kadar oksigen rendah. Proses reproduksinya juga menarik, di sang betina akan menggali sarang di tepi sungai untuk meletakkan 10-30 butir telur.

Kini Terancam Punah

Menurut IUCN Red List, byuku dikategorikan sebagai spesies "Endangered" atau Terancam Punah sejak tahun 2018.

Di Indonesia, perlindungan terhadap byuku diperkuat melalui Peraturan Menteri LHK No. P.106/2018 yang memasukkan spesies ini dalam daftar satwa dilindungi. 

Ancaman utama terhadap populasi byuku meliputi perburuan liar untuk diperdagangkan, perusakan habitat akibat deforestasi, dan kematian tidak sengaja akibat alat tangkap ikan.

Berbagai upaya konservasi telah dilakukan untuk menyelamatkan byuku dari kepunahan. Penegakan hukum terhadap perburuan ilegal terus ditingkatkan, sementara program penangkaran dikembangkan oleh lembaga seperti BBKSDA Kalimantan.

Edukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan Byuku juga menjadi fokus utama untuk mengurangi perdagangan ilegal.

Baca juga Penyu Belimbing sang Penjaga Laut yang Paling Langka di Indonesia

Referensi: 

  • IUCN. (2018). Orlitia borneensis. The IUCN Red List of Threatened Species.
  • Schneider, L. (2018). Ecology and Conservation of the Bornean River Turtle. Journal of Herpetology.
  • Peraturan Menteri LHK No. P.106/2018 tentang Perlindungan Satwa Liar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.