kenapa 2 mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional - News | Good News From Indonesia 2025

Kenapa 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional? Ini Sejarahnya

Kenapa 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional? Ini Sejarahnya
images info

Pendidikan merupakan salah satu ranah krusial bagi sebuah bangsa, tanpa terkecuali Indonesia. Bangsa ini telah bertekad dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang telah tertuang dalam alinea keempat dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Bukan hanya itu, Indonesia juga memiliki peringatan khusus berupa Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas yang biasa dilakukan di lingkungan pendidikan, misalnya sekolah. Peringatan tahunan ini jatuh pada 2 Mei. Namun, mengapa tanggal tersebut yang dipilih.

Mari temukan alasan kenapa 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di bawah ini.

Sejarah 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional

Ada alasan kenapa tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ternyata, seperti yang disampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di laman resminya, tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan tanggal lahir dari Sang Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.

Tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas menjadi momentum yang pas untuk kembali mengingat akan filosofi perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam meletakkan dasar dan arah pendidikan bangsa. Selain itu, Hardiknas juga bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan insan pendidikan.

Pemerintah Indonesia sendiri menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional pada 16 Desember 1959 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Dokumen tersebut menyatakan bahwa "Hari Pendidikan Nasional (jatuh) pada tanggal 2 Mei". Sejak saat itulah Hardiknas senantiasa diperingati setiap tahun.

Adapun awal mula peringatan Hari Pendidikan Nasional adalah upaya untuk mengenang jasa-jasa Ki Hajar Dewantara untuk memajukan pendidikan di tengah masyarakat. Semasa hidupnya, ia memang banyak mengabdikan hidupnya di bidang pendidikan.

Baca Juga: Pidato Sambutan Hardiknas Singkat untuk Upacara, Download PDF di Sini!

Kiprah Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889. Dari namanya saja, jelas terlihat bahwa ia adalah bangsawan Jawa. Ini karena ayahnya adalah GPH Soerjaningrat, dan kakeknya adalah Sri Paku Alam II.

Sebagai bangsawan, Ki Hajar Dewantara mengenyam pendidikan ala Eropa di Europeesche Lagere School (ELS). Ia juga sempat melanjutkan pendidikan di Sekolah Dokter Jawa atau STOVIA, namun tidak selesai karena masalah kesehatan.

Meski berasal dari golongan elite pada jamannya, Ki Hajar Dewantara bersahaja dan dekat dengan rakyat biasa. Ia pun aktif sebagai penulis dan wartawan untuk beberapa surat kabar dan menjadi anggota organisasi pergerakan seperti Boedi Oetomo dan dan Indische Partij.

Ada dua gagasan yang jadi pemantik ide besarnya di bidang pendidikan, yakni pemikiran Friedrich Wilhelm August (1782–1852) tentang permainan sebagai media pembelajaran dan gagasan Maria Montessori (1870–1952) mengenai perlunya memberi kemerdekaan kepada anaka-anak.

Gagasan di atas menjadi dasar berpikir Ki Hajar Dewantara saat mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tahun 1922. Perguruan yang berada di Yogyakarta tersebut bisa dibilang adalah karya monumentalnya di bidang pendidikan karena jadi terobosan cemerlang di tengah terbatasnya akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia.

Perguruan Taman Siswa punya misi mulia, yakni menuju Indonesia merdeka, demi terwujudnya masyarakat tertib dan damai. Pendekatan pendidikannya pun jauh berbeda dengan sistem pendidikan kolonial yang bersifat regering, tucht, orde (perintah, hukuman, dan ketertiban) yang dianggap mengekang dan menindas anak-anak.

Setelah beroperasi di Yogyakarta, Perguruan Taman Siswa terus berkembang. Cabangnya pun ada di banyak tempat seperti Sumatra, Bali, Sulawesi, Kalimantan, hingga Ambon.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara tak sia-sia. Masyarakat dari golongan pribumi jadi bisa mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan layak seperti halnya para bangsawan dan orang Eropa.

Baca Juga: 35 Poster Hari Pendidikan Nasional 2025 untuk Anak Sekolah, Gratis Diunduh dan Dukung Semangat Belajar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.