Hari Buruh atau May Day atau Labor Day diperingati setiap tanggal 1 Mei sebagai upaya untuk menghormati perjuangan dan jasa buruh. Sejarah penetapan tanggal ini sebagai Hari Buruh Internasional sangat panjang.
Melalui British Council, pada Mei 1886, lebih dari 400 ribu pekerja di Amerika Serikat melakukan mogok kerja, menuntut jam kerja selama delapan jam per hari. Awalnya demo itu berjalan damai. Namun, di hari ketiga, terjadi kericuhan di Chicago.
Akibatnya, beberapa petugas dan buruh dalam aksi tewas. Peristiwa ini disebut sebagai Haymarket. Haymarket dijadikan sebagai simbol internasional yang menggambarkan perjuangan buruh untuk meminta hak-hak pekerja mereka.
Tahun 1889, sebuah federasi internasional kelompok sosialis dan serikat pekerja menetapkan 1 Mei sebagai Hari Solidaritas Internasional Buruh dan memperingatinya di seluruh dunia. Sejak saat itu, banyak negara yang merayakan 1 Mei sebagai Labor Day atau Hari Buruh.
Untuk merayakannya, lebih dari 80 negara di dunia, termasuk Indonesia, menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Namun, berbeda dengan kebanyakan negara, Amerika Serikat justru merayakan hari buruh di hari Senin pertama pada bulan September.
Sejarah Hari Buruh 1 Mei, Ini Makna dan Perjuangan di Baliknya
Negara-negara yang Rayakan May Day atau Hari Buruh
Di Indonesia, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional. Penetapan ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Penetapan Tanggal 1 Mei sebagai Hari Libur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah orang di balik penetapan Hari Buruh sebagai libur nasional di Indonesia. Semenjak Keppres tersebut diteken, per 2014, Indonesia resmi menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Menariknya, melalui asean.org, tujuh negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara turut menjadikan 1 Mei sebagai libur nasional. Tujuh negara itu adalah Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Merangkum dari berbagai sumber, selain ASEAN, berbagai negara juga menetapkan 1 Mei sebagai hari libur. Tiongkok, Hong Kong, Macau, Korea Utara, Bangladesh adalah beberapa negara di Asia yang meliburkan pekerjanya.
Uniknya, di Tiongkok, Labor Day tidak hanya diperingati selama satu hari saja, tetapi 5 hari. Melalui situs milik Pemerintah Tiongkok, tertulis bahwa tanggal 1-5 Mei adalah libur nasional untuk merayakan Hari Buruh.
Sementara itu, negara di Eropa yang meliburkan warganya tiap 1 Mei adalah Austria, Bulgaria, Estonia, Prancis, Islandia, Norwegia, Portugal, Spanyol, Swedia, Turki, dan sebagainya. Di Amerika Selatan, Chile, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Peru, hingga Brasil adalah contoh negara yang menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur.
Di Afrika, mayoritas negaranya juga menjadikan 1 Mei sebagai hari libur. Algeria, Ethiopia, Kenya, dan Nigeria adalah sedikit dari banyaknya negara di benua tersebut yang merayakan dan menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur.
Menariknya, di beberapa negara, seperti Swiss, Taiwan, Korea Selatan, dan India, Hari Buruh tiap 1 Mei hanya diperingati atau dilakukan di beberapa wilayah atau sektor tertentu saja. Artinya, tidak semua buruh di negara tersebut dapat merasakan libur.
Di Swiss misalnya. Di sana, perayaan 1 Mei dirayakan di beberapa kanton—wilayah territorial atau administratif dari sebuah negara. Kanton yang merayakannya sebagai hari libur resmi adalah Basel-Landschaft, Basel-Stadt, Jura, Nuechatel, dan Zurich.
Sementara itu, Amerika Serikat yang merayakan Hari Buruh pada minggu pertama bulan September juga menjadikan hari tersebut sebagai hari libur. Artinya, pada 1 Mei, warga di sana tidak berlibur selayaknya negara-negara mayoritas di dunia.
Selain itu, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, Belanda, Irlandia, Denmark, Israel, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Jepang tidak menjadikan 1 Mei sebagai peringatan nasional. Alih-alih tanggal 1 Mei, beberapa negara ini merayakan Hari Buruh di bulan dan tanggal yang berbeda.
UMP 2025 Dipastikan Naik, Menaker: Membahagiakan Buruh
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
