Times Higher Education (THE) menerbitkan daftar universitas terbaik dalam kontribusi Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2024 secara global. Peringkat ini menggambarkan kontribusi universitas dalam permasalahan lingkungan, sosial, ekonomi, hingga kerja sama internasional.
Pemeringkatan ini bertujuan untuk mengapresiasi sekaligus menjadi bahan refleksi bagi setiap instansi pendidikan untuk mengambil peran dalam pelaksanaan SDGs 2030. Mari Kawan kita simak 10 universitas terbaik di Indonesia dilihat dari kontribusinya dalam menciptakan kehidupan yang berkelanjutan!
Daftar Universitas Terbaik dalam Keberlanjutan, Peringkat UI GreenMetric 2024
1. Universitas Indonesia (UI)
Universitas yang terkenal dengan almamater kuningnya ini menduduki peringkat pertama. Dengan keseluruhan skor mencapai 93.7 poin, UI unggul di tujuan SDGs ke-1 yang berfokus pada pengentasan kemiskinan.
Hal ini diperoleh karena kontribusi UI dalam menyediakan layanan dasar bagi masyarakat. Beberaoa diantaranya termasuk menyediakan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, aktif melakukan penelitian dalam mencari akar masalah kemiskinan, hingga mendorong pertumbuhan UMKM.
2. Universitas Airlangga (UNAIR)
Universitas yang terletak di Jawa Timur ini menduduki peringkat kedua, dan juga unggul pada tujuan SDGs ke-1. Kontribusi UNAIR dalam pengentasan kemiskinan bahkan diakui secara internasional karena memperoleh peringkat pertama secara global.
Hal ini diperoleh karena komitmennya dalam menyediakan beragam pengabdian dan pengembangan, penelitian, hingga menyediakan pendidikan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
3. Institut Pertanian Bogor (IPB)
IPB menduduki peringkat berikutnya dengan keunggulan yang sama pada tujuan SDGs ke-1. Beragam program dilaksanakan oleh IPB dalam rangka mengentaskan kemiskinan.
Beberapa diantaranya seperti menyediakan akses pendidikan bagi setiap individu melalui beragam sarana dan prasana, bantuan kepada usaha rintisan lokal dan akses layanan dasar, hingga partisipasinya dalam perumusan kebijakan, baik di tingkat lokal hingga global.
4. Universitas Gadjah Mada (UGM)
UGM menempati posisi keempat dengan kontribusi terbesar pada tujuan SDGs ke-1. UGM mendorong seluruh civitas akademika dalam pelaksanaan program SDGs, termasuk menerjunkan mahasiswa dalam beragam program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.
Selain itu, UGM juga aktif berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menyediakan layanan dan mendorong peningkatan keterampilan masyarakat melalui beberapa program pelatihan.
Dilema Ekonomi dan Lingkungan, dari Greenflation Menuju Green Economy
5. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Posisi selanjutnya diisi oleh ITB. Beda dari universitas sebelumnya, ITB unggul dalam SDGs ke-9 yang berfokus pada pertumbuhan industri dan infrastruktur yang berkelanjutan.
ITB mendorong inovasi dan kreativitas di bidang industri dan infrastruktur melalui berbagai proyek pengembangan teknologi. Selain itu, ITB juga aktif menginisiasi kerja sama dengan beberapa industri dan instansi pendidikan, baik di dalam maupun di luar negeri.
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
ITS menduduki posisi keenam dengan keunggulan pada tujuan SDGs ke-9. Salah satu kontribusinya adalah peluncuran PT Nanoma Teknologi Indonesia, sebuah perusahaan rintisan dari civitas akademika yang berfokus pada pengembangan teknologi kesehatan.
Selain itu, ITS juga berkontribusi di tiga tujuan SDGs lainnya, yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan partisipasi dalam pertumbuhan ekonomi (ke-8), produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab (ke-12), dan aktif bekerja sama dengan kemitraan lain demi mencapai tujuan SDGs 2030 (ke-17).
7. Universitas Diponegoro (UNDIP)
Sama seperti ITB dan ITS, UNDIP unggul dalam pelaksanaan SDGs ke-9 yang berkontribusi dalam pertumbuhan industri dan infrastruktur yang tangguh dan inklusif. UNDIP melakukan riset, inovasi, hingga pengembangan teknologi seperti peluncuran Greenhouse Wanadipa pada tahun 2024, yang bertujuan untuk mendukung inovasi di bidang pertanian yang berkelanjutan.
8. Universitas Telkom (TEL-U)
Posisi kedelapan ditempati oleh kampus swasta yang terletak di Bandung, yaitu Universitas Telkom (TEL-U). TEL-U berkontribusi secara signifikan dalam penyediaan energi yang bersih dan terjangkau untuk masyarakat (SDGs ke-7).
Hal ini dicapai melalui beberapa program, diantaranya seperti membangun pasokan yang berbasis energi bersih dan melaksanakan program kampus hijau melalui penggunaan solar panel dan kendaraan listrik. Selain itu, TEL-U juga berperan aktif dalam menjalankan riset untuk pengembangan energi bersih di Indonesia.
Pakar Universitas Indonesia Serukan Praktik Medis Ramah Lingkungan, Bagaimana Caranya?
9. Universitas Padjajaran (UNPAD)
Universitas berikutnya yang berkontribusi terhadap pelaksanaan SDGs adalah Universitas Padjajaran. Universitas yang berlokasi di Bandung ini berdampak signifikan terhadap pencapaian SDGs ke-12 yang erat kaitannya dengan pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
UNPAD mampu mengintegrasikan berbagai program dalam menunjang pelaksanaan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, mulai dari riset, publikasi, kurikulum, hingga program pemberdayaan masyarakat.
10. Universitas Bina Nusantara (BINUS)
Bina Nusantara atau Binus menempati posisi kesepuluh dengan keunggulan pada SDGs ke-4. Kemampuan Binus dalam mendorong kualitas pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan patut diakui.
Dikutip dari laporan tahunan SDGs yang berjudul “Binus University Sustainability Report 2024”, terdapat 131 program pelatihan dan pengembangan yang dijalankan demi meningkatkan keterampilan masyarakat. Selain itu, Binus juga berfokus pada pengembangan kemampuan literasi masyarakat melalui program perpustakaan digital offline yang menyasar wilayah-wilayah terpencil.
Dengan demikian, itulah 10 universitas di Indonesia dalam kontribusinya terhadap pencapaian SDGs 2030. Melalui peringkat ini, Kawan GNFI dapat mengetahui gambaran betapa besarnya pengaruh instansi pendidikan dalam ketercapaian SDGs pada tahun 2030.
Tentu hal ini dapat menjadi motivasi bagi setiap instansi pendidikan untuk mengambil peran dalam mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan. Tidak akan ada keberlanjutan kehidupan tanpa pengetahuan dan tak ada pengetahuan tanpa adanya pendidikan. Maka, semua dimulai dari instansi pendidikan untuk kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News