Jika Amerika Serikat punya Interstate 80 di Utah yang dilengkapi jembatan layang untuk satwa liar, maka Indonesia punya Tol Pekanbaru-Dumai dengan terowongan gajahnya. Terowongan itu dibangun agar satwa-satwa liar, termasuk gajah, dapat tetap bebas berkeliaran di habitat aslinya tanpa mengganggu arus dan pengguna jalan tol.
Diresmikan pada 25 September 2020, Tol Pekanbaru-Dumai—selanjutnya disebut Tol Permai—membentang menghubungkan Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Panjang tol ini mencapai 131,5 kilometer dan merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra.
Tol Permai menjadi tol pertama yang dilengkapi dengan underpass khusus satwa. Terowongan tersebut merupakan salah satu visi pemerintah untuk membangun infrastruktur yang tetap bebarengan dengan upaya konservasi.
Tol ini memiliki total enam simpang susun, 29 jembatan, 49 overpass dan 33 underpass. Lima dari puluhan underpass itu disediakan khusus untuk lintasan gajah sumatra.
Tol Pekanbaru-Dumai: Harmonisasi Infrastruktur dan Alam
Terowongan gajah di Tol Permai dibangun karena ruas tol yang dibuat melintasi area Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil. Dua area suaka margasatwa ini merupakan koridor perlintasan gajah sumatra.
Agar ekosistem asli gajah sumatra dan satwa lain tetap terpelihara dengan baik, dibuatlah jalur perlintasan gajah berbentuk underpass atau terowongan tersebut. Hal ini menjadi bentuk nyata dari harmonisasi antara infrastruktur dan alam.
Terowongan gajah memiliki bentang antara 25 hingga 45 meter. Sementara itu, tingginya mencapai 5,1 meter. Di sekitarnya, banyak tanaman-tanaman hijau yang memang sengaja dibuat agar menyerupai habitat asli gajah.
Terowongan gajah berada di KM 61, KM 69, KM 71, KM 73, dan KM 74. Ada juga terowongan khusus di KM 12 yang berada di samping wilayah Pusat Konservasi Gajah (PKG) Minas.
Melansir dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), underpass atau terowongan khusus satwa di Tol Permai ini berada di seksi 4 ruas Kandis Utara-Duri Selatan. Lalu, di seksi 2 ruas Minas-Kandis Selatan yang tak jauh dari Pusat Pelatihan Gajah Minas di Kabupaten Siak, ada Jembatan Sungai Tekuana yang sering disinggahi gajah sumatra.
Bukan di Jawa, Ternyata Tol Terpanjang di Indonesia Ada di Sumatra
Ikut Dukung Konektivitas dan Ekonomi Wilayah
Selain memperhatikan harmonisasi alam dan infrastruktur, Tol Permai juga mempermudah konektivitas Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau dengan Kota Dumai. Kota Dumai merupakan kota pelabuhan yang berada di posisi lintas perdagangan internasional Selat Malaka.
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum mengatakan, Tol Permai turut membantu pertumbuhan ekonomi kawasan, mengurangi waktu tempuh antarwilayah, dan mempermudah akses logistik serta industri di Provinsi Riau.
Adanya tol Permai dapat mempersingkat waktu tempuh dari Kota Pekanbaru ke Kota Dumai hingga hanya 1,5 jam saja. Tentu aktivitas dan kesejahteraan masyarakat ikut terbantu.
Kawan GNFI, sebagai informasi, selain Tol Pekanbaru-Dumai, proyek tol Ibu Kota Nusantara (IKN) juga direncanakan akan memiliki terowongan serupa. Terowongan tersebut akan dapat dilintasi oleh gajah, beruang madu, maupun berbagai satwa lainnya.
Sama seperti pendahulunya, terowongan atau koridor satwa di IKN tersebut bertujuan untuk memudahkan pergerakan satwa liar tanpa terganggu oleh aktivitas tol, sehingga kelestarian alam dan ekosistem sekitar senantiasa terjaga.
Jalan Tol Bali Mandara, Tol Atas Laut Pertama di Indonesia yang Masuk Daftar Tol Atas Air Terpanjang di Dunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
