Di tengah upaya global untuk mewujudkan tata kelola laut yang berkelanjutan, Indonesia dan Denmark resmi menjajaki kolaborasi teknologi perikanan.
Pertemuan bilateral antara Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen menjadi titik penting dalam penguatan kerja sama maritim kedua negara.
Teknologi dan Ekonomi Biru Jadi Sorotan
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Menteri Trenggono memaparkan visi besar Indonesia melalui program Ekonomi Biru.
Program ini bertujuan untuk menjaga kelestarian laut sembari meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Kami punya roadmap Ekonomi Biru untuk memastikan pengelolaan kelautan dan perikanan dilakukan secara berkelanjutan. Di samping itu, kami juga memiliki Command Center sebagai pusat data monitoring untuk memastikan kegiatan di laut dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Menteri Trenggono dalam siaran pers.
Teknologi Satelit untuk Lawan Penangkapan Ikan Ilegal
Salah satu fasilitas unggulan yang diperkenalkan Menteri Trenggono kepada delegasi Denmark adalah Command Center milik KKP.
Teknologi satelit dalam pusat komando ini telah digunakan untuk memantau pergerakan kapal-kapal perikanan yang beroperasi di perairan Indonesia. Data dari pemantauan tersebut menjadi dasar bagi tim pengawas dalam mendeteksi praktik Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF).
Menteri Trenggono menyampaikan harapan agar Denmark bisa mendukung penguatan sistem ini melalui kerja sama teknologi, terutama untuk integrasi data satelit, pelatihan SDM, serta sistem pengawasan aktivitas pemanfaatan ruang laut.
Denmark Tawarkan Teknologi Drone Laut
Menanggapi hal tersebut, Menlu Denmark Lars Løkke Rasmussen menyampaikan ketertarikannya terhadap sistem pemantauan laut yang dimiliki Indonesia. Ia juga menawarkan teknologi drone laut buatan perusahaan maritim Denmark yang dapat digunakan untuk mendukung pengawasan laut secara real-time.
“Ini adalah tahun yang sangat istimewa karena sudah 75 tahun hubungan diplomatik antara dua negara. Dan meskipun jarak kita jauh, ada banyak kesamaan sebagai negara maritim,” ujar Rasmussen.
Ia menambahkan, Indonesia dan Denmark bisa bekerja sama erat dalam hal pemantauan aktivitas perikanan ilegal, sekaligus meningkatkan efisiensi pengawasan wilayah laut masing-masing.
Perdagangan Perikanan Indonesia-Denmark Terus Tumbuh
Sebagai informasi, kerja sama di sektor perikanan antara Indonesia dan Denmark telah terjalin sejak lama.
Pada tahun 2024 lalu, neraca perdagangan produk perikanan menunjukkan tren positif, dengan ekspor Indonesia ke Denmark mencapai USD 6,449 juta, sementara nilai impor dari Denmark sebesar USD 5,709 juta.
Dengan adanya potensi kerja sama teknologi yang semakin kuat, bukan tidak mungkin angka tersebut akan terus meningkat seiring efisiensi dan pengawasan sektor perikanan yang makin membaik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News