Manusia dalam hidupnya pasti selalu mendapat tekanan, tak terkecuali mahasiswa. Orang mengatakan bahwa menjadi mahasiswa sama saja dengan mulai menghadapi realita yang sesungguhnya. Benarkah demikian? Ini dia beberapa faktor yang mendasarinya!
Diri Sendiri
Diri sendiri dapat menjadi faktor seorang mahasiswa mengalami tekanan. Hal tersebut dapat datang dari kepribadian mahasiswa itu sendiri, misalnya introvert.
Faktor tersebut dapat mengakibatkan seorang mahasiswa kurang bisa membangun hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi dengan orang lain sehingga mungkin hal tersebut dapat menyulitkan mereka dalam mendapatkan relasi.
Lingkungan
Menjadi mahasiswa itu berarti harus siap merantau bila universitas yang dituju ternyata jauh dari rumah. Lingkungan yang baru membuat mahasiswa harus beradaptasi dengan banyak hal dan rutinitasnya. Mahasiswa harus siap menghadapi jalanan yang padat serta kehidupan mandiri yang jauh dari keluarga.
Mahasiswa Tanpa Pengalaman dan Skill, Memang Bisa Dapat Pekerjaan?
Materi Kuliah
Sulitnya memahami materi kuliah hingga kekhawatiran akan ujian dapat mengakibatkan seorang mahasiswa menjadi stres dan cenderung overthinking. Ini bisa memicu rasa lelah dan bosan dalam mengikuti perkuliahan.
Dosen Pengajar
Ketakutan pada dosen pengajar sering terjadi karena biasanya, pendidik di tingkat universitas cenderung diasumsikan berkarakter tegas, tampak kaku, hingga disebut 'pelit' memberikan nilai bagus. Memang, belajar di bangku perkuliahan membuat kita dituntut lebih mandiri dan bertanggung jawab atas keputusan yang dipilih.
Berbeda ketika masih di bangku sekolah, di mana guru lebih 'lembut' dan memberikan arahan dalam membimbing muridnya.
Bagaimana Cara Mengatasi Solusi Tekanan Mahasiswa?
Menjadi mahasiswa memang harus siap secara mental. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi tekanan yang ada agar mahasiswa dapat menjalani perkuliahan dengan baik.
1. Membuka Diri
Ketika mahasiswa mengalami kesulitan dalam bergaul, mereka harus memaksakan diri untuk keluar dari zona nyaman agar dapat mengenal lebih banyak orang. Caranya bisa dengan bergabung ke dalam suatu organisasi atau komunitas yang disukai.
Pendaftaran Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Masih Dibuka, Mahasiswa Bisa Konsultasi Psikologi di Kampus
2. Lakukan Adaptasi yang Baik
Menghadapi rutinitas baru karena merantau tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu, dapat dimulai dari skala kecil seperti konsisten bangun pagi atau membuat jadwal harian. Kawan perlu juga membangun koneksi sosial dengan orang di lingkungan.
Memang terdengar sulit, tetapi dengan konsistensi dan keberanian untuk terus berusaha, kehidupan di perantauan dapat menjadi pengalaman berharga yang dapat membentuk diri ke arah lebih baik.
3. Jangan Malu Bertanya
Tidak ada pilihan lain bagi mahasiswa selain bertanya jika ingin memahami perkuliahan. Seperti kata pepatah "Malu Bertanya Sesat di Jalan". Mahasiswa harus bertanya kepada dosen atau meminta bantuan teman jika kesulitan memahami materi. Kamu juga bisa mencari jawabannya di buku atau internet.
Poin di sini adalah bagaimana mahasiswa dapat menyelesaikan masalahnya dengan cara dia sendiri
Buat Kawan GNFI yang mau memulai kehidupan sebagai seorang mahasiswa, sudah siap atau tidak?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News