Tahun demi tahun pasti semua orang punya resolusi baru untuk menjadikan diri mereka pribadi yang lebih baik. Namun seiring berjalannya waktu, banyak juga orang yang justru tanpa sadar membawa diri mereka menuju hal buruk dan tidak bermoral.
Lambat laun hal ini mulai dinormalisasikan oleh masyarakat. Terkadang banyak terlihat komentar di internet yang mengatakan Kartini sudah susah payah menjunjung emansipasi wanita, tapi banyak wanita justru tidak turut serta melakukan hal yang sama.
Kartini yang sosoknya hadir membawa perubahan besar bagi masa depan wanita Indonesia, menyadarkan saya betapa pentingnya menyadari potensi diri dan mengembangkannya. Dalam rangka merayakan hari lahir R.A. Kartini, berikut sikap yang bisa Kawan jadikan suri tauladan sebagai wanita modern di kehidupan sehari-hari:
1. Berani Bersuara Demi Diri Sendiri
Mengutip dari Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi yang ditulis oleh Sahwa pada Desember 2023, pada masa itu wanita hanya berkutat seputar macak, masak, manak atau konco wingking yang diartikan pembantu dibalik suami. Sehingga menyuarakan diri sendiri sangat tidak memungkinkan dan mengakibatkan hilangnya hak suara para perempuan.
Sebagai wanita era modern yang meneladani sikap Kartini, berani menyuarakan hak dan tidak menjadi people pleaser sangatlah penting. Hal ini bisa dimulai dari menempuh pendidikan yang tinggi.
2. Menempuh Pendidikan dan Menerapkan Ilmunya Sebaik Mungkin
Kartini hanya menempuh pendidikan hingga sekolah dasar. Beliau disekolahkan di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah untuk orang Belanda dan keturunan ningrat Jawa. Namun kesadaran yang dimiliki Kartini terhadap pentingnya menjadi wanita cerdas dan berwawasan luas berusaha diimplementasikan demi menyuarakan emansipasi wanita.
Hal ini bisa Kawan terapkan untuk terus memperkaya diri dengan ilmu tanpa membatasi diri. Terutama di era digital, ilmu bisa diakses dengan mudah dari mana saja.
3. Sikap Nasionalis Bagi Kalangan Anak Muda
Menurut Sudrajat pada Juni 2015 melalui jurnal Kartini: Perjuangan dan Pemikirannya, pandangan Kartini terkait sikap nasionalisme terpancarkan dari sudut pandang bahwa kemiskinan dan kebodohan bersumber dari ketidaktahuan masyarakat tentang cara menghadapinya.
Dengan demikian, pendidikan merupakan faktor penting untuk meningkatkan derajat bangsa melalui peran anak muda yang cerdas dan berwawasan. Kawan GNFI bisa ikut mewujudkannya demi kesejahteraan dan kemakmuran kita semua.
4. Menyuarakan Kesetaraan Gender
Mengutip dari unisbank.co.id pada April 2023, Kartini Menyediakan inspirasi dan model bagi perempuan di Indonesia. Kartini menjadi contoh teladan bagi perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak dan kesetaraan.
Kesetaraan yang dimaksud tentunya bukan bagaimana fisik antara wanita dan pria, tapi kesetaraan dalam hak menempuh pendidikan dan kesempatan yang sama dalam aspek karir. Hal ini bisa Kawan wujudkan dengan tidak menyerang gender lain dan saling mendukung untuk meraih kesejahteraan bersama.
5. Tangguh dan Mandiri
Sikap tangguh dan mandiri yang dimiliki oleh Kartini tercerminkan dengan tak hentinya dalam memperjuangkan kaum wanita agar mendapatkan kebebasan bersuara, kesetaraan meraih hak wanita, khususnya di era Hindia Belanda kala itu. Sikap ini bisa Kawan implementasikan dengan tetap tangguh dan mandiri dalam mengejar karir dan pendidikan agar mampu mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Perjuangan Kartini yang begitu besar hingga pengorbanannya di masa Hindia Belanda menjadikannya pahlawan karena upayanya demi memajukan kesejahteraan wanita. Tanggal 21 April yang merupakan hari kelahiran beliau jadi peringatan tahunan bagi kita semua betapa pentingnya pendidikan bahkan untuk wanita.
Dari 5 sikap Kartini, mana yang sudah Kawan terapkan sebagai bentuk perbaharuan diri?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
