Kawan, peringatan perjuangan RA Kartini yang jatuh pada 21 April selalu memberikan pembelajaran untuk perempuan di Indonesia.
Kota kelahiran RA Kartini, Jepara, memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan tokoh emansipasi perempuan ini.
Tak jarang, Kawan yang telah mengikuti kisah RA Kartini, penasaran dengan kehidupan masyarakat Jepara pada saat ini, termasuk beragam keindahan alam dan budaya di sana.
Jepara ternyata memiliki destinasi wisata yang patut dikunjungi, loh! Berikut 5 (lima) tempat menarik untuk eksplor pengalaman baru.
1. Ukiran Kayu
Jepara memiliki ukiran kayu yang indah. Hal ini menjadi daya tarik wisatawan ketika mengunjungi kabupaten tersebut. Ciri khas dari ukirannya adalah motif daun yang keluar dari tangkai relung dan daun yang keluar dari cabangnya.
Mengutip indonesia.go.id, RA Kartini melakukan pengembangan seni ukir di Jepara dengan membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil, figura, tempat perhiasan, dan barang cendera mata lainnya.
Selain menjual ukiran ke Semarang dan Batavia, Kartini memperkenalkan karya seni ukir ini kepada teman-temannya ke luar negeri.
2. Museum RA Kartini
Perjuangan RA Kartini terabadikan dalam sebuah museum di Jepara. Mengutip YouTube Gila Sejarah, Museum RA Kartini terletak di sebelah utara alun-alun kota Jepara. Bangunan museum ini diresmikan pada 21 April 1977.
Bangunan terbagi menjadi tiga, jika dilihat dari atas membentuk huruf K,T, dan N. Ketiga huruf ini diambil dari singkatan nama RA Kartini.
Pengunjung akan melihat foto maupun barang peninggalan RA Kartini sejak kecil hingga dewasa. Tak kalah menarik, adanya cerita keluarga dari tokoh yang memperjuangkan hak-hak perempuan, mulai dari ayah, ibu, dan kakak.
Kawan akan memperoleh sisi lain dari kehidupan RA Kartini yang jarang sekali diketahui selama ini.
Gunung Budeg Tulungagung: Pendakian Ringan dengan Pemandangan Menenangkan
3. Batik Troso
Jepara memiliki batik yang tidak kalah keren untuk dikoleksi oleh wisatawan pecinta fashion.
Mengutip Batik Prabuseno, nama batik ini diambil dari masyarakat desa Troso yang telah melakukan kerajinan tenun sejak zaman penjajahan Belanda.
Batik Troso semakin dikenal luas pada tahun 1980-an dengan motif yang lebih beragam dan modern.
Masyarakat Desa Troso dan sekitarnya mengandalkan kerajinan batik sebagai mata pencaharian mereka.
Desa Troso turut membuka kesempatan untuk wisatawan datang melihat proses pembuatan batik. Kawan, batik Troso bisa jadi oleh-oleh ketika berkunjung ke Jepara.
4. Perang Obor
Ritual masyarakat Jepara yang masih rutin dilakukan hingga kini, yaitu Perang Obor.
Kenapa Setiap Hari Kartini Anak Sekolah Pakai Kebaya atau Baju Adat? Ini Penjelasannya
“Perang obor ini……….sebagai bukti melestarikan budaya dan merawat tradisi,” ujar Agus Santoso, Petinggi Desa Tegalsambi, ditayangkan di YouTube Pemerintah Kabupaten Jepara.
Di kanal yang sama, H.Edy Supriyanta, PJ Bupati Jepara, menyebutkan perang obor merupakan budaya yang tetap konsisten dilakukan oleh Desa Tegalsambi. Perang ini telah ada sejak zaman dulu dalam rangka mengusir roh jahat.
Perang Obor bisa Kawan saksikan dalam mempelajari budaya masyarakat Jepara, khususnya tradisi yang sudah turun temurun dilakukan di sana.
5. Pulau Panjang
Jepara memiliki pemandangan laut yang patut dikunjungi oleh Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) .
Mengutip YouTube Doyan Wisata, wisatawan dapat berenang dan menyelam di Pulau Panjang. Pulau ini memiliki pasir putih, terumbu karang, dan ikan yang memikat hati.
Tentunya, Pulau Panjang dapat memanjakan mata dan menjernihkan pikiran setelah jenuh melakukan aktivitas sehari-hari.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
