Situ Gintung adalah danau buatan yang mulanya berfungsi sebagai waduk atau bendungan. Keberadaan danau ini sudah cukup lama, sebab dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
Lokasi danau yang kini sering menjadi tujuan wisata alam ini, berada di sisi barat daya Jakarta. Tepatnya, terletak di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Secara geografis, posisi daerah Situ Gintung terletak di dataran rendah. Pada mulanya wilayah di sekitarnya didominasi oleh perkebunan dan menjadi ladang pertanian.
Semula danau ini memiliki luas sekitar 36 hektar dan daya tampung air tidak kurang dari 2,1 juta meter kubik. Namun, keberadaan danau ini terus menyusut menjadi 21,4 ha pada 2008.
Sejarah Danau Situ Gintung
Situ Gintung yang kini menjadi destinasi wisata alam, dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda. Tujuannya adalah untuk mengatur aliran air. Namun demikian, air di danau ini digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
Danau ini dilengkapi dengan bendungan yang dimaksudkan untuk mengelola air. Jika tidak dikendalikan, maka luapan air dari danau ini berisiko mengancam pemukiman penduduk di sekitarnya.
Wilayah di sini pada masa kolonial Belanda, mengalami kekurangan air bersih. Pembuatan danau di sini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang bermukim di sekitarnya.
Pembangunan Situ Gintung yang dikerjakan oleh pemerintah Hindia Belanda ini, tercatat berlangsung sejak tahun 1932. Proses pembangunan danau ini pada akhirnya selesai pada tahun 1933.
Setelah Indonesia merdeka, danau ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Pada masa itu bendungan masih berfungsi baik untuk irigasi pertanian dan pemasok air bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat.
Seiring berlalunya waktu, fungsi Situ Gintung terus mengalami perkembangan. Selain menjadi pemasok air untuk pertanian, kemudian beberapa rumah makan dan tempat hiburan berdiri di sekitarnya.
Danau ini juga digunakan sebagai sarana berolahraga air, seperti jetski, perahu layar, dan lainnya. Wisata olahraga air ini bagian dari International Sports Club of Indonesia (ISCI) yang dibangun pada masa Orde Baru.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Banten yang Wajib Kamu Kunjungi
Tragedi Jebolnya Situ Gintung
Bendungan Situ Gintung semula memiliki struktur berupa batuan alam. Hal ini tidak mengherankan sebab pada masa kolonial Belanda, belum banyak bangunan yang menggunakan struktur beton.
Bendungan ini menjalankan fungsinya dengan cara menghambat aliran air yang melintasinya. Air yang terbendung ini kemudian membentuk sebuah danau buatan.
Untuk melindungi wilayah pemukiman penduduknya di sekitarnya agar tidak banjir atau terhindar dari luapan air, maka dibangunlah tanggul yang terbuat dari tanah, pasir, dan material lain.
Jika struktur ini tidak mampu menahan tekanan air, maka tanggul akan jebol. Curah hujan yang tinggi, pemukiman penduduk yang tidak sesuai aturan, dan berbagai faktor lainnya menjadi penyebab terjadinya bencana yang tidak diharapkan.
Tanggul Situ Gintung jebol pada dini hari 27 Maret 2009. Luapan air sedemikian rupa, menerjang permukiman warga sehingga menewaskan sekitar 100 orang.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Pantai di Banten, Cocok Jadi Destinasi Liburan
Wisata Situ Gintung Saat Ini
Pasca renovasi, kawasan Situ Gintung dibangun dan dijadikan juga sebagai area untuk berwisata alam. Kawasan itu terbuka bagi masyarakat umum untuk menikmati beragam hiburan dan kegiatan olahraga.
Beberapa sarana kegiatan yang dibangun oleh pemerintah di area tersebut, diperuntukkan bagi beberapa aktivitas seperti piknik, jalan santai dan berlari, memancing, berkemah, dan menikmati panorama alam.
Menikmati Panorama Alam
Kawasan Situ Gintung sangat cocok untuk piknik dan bersantai menikmati panorama alam. Suasana yang asri di sekitar danau dengan pepohonan rindang, sangat cocok untuk datang bersama teman-teman atau keluarga.
Area Jogging Track
Untuk keperluan wisata olahraga alam, area danau Situ Gintung menjadi tujuan untuk berjalan santai maupun berlari (jogging). Di sini tersedia jalan setapak dan jogging track yang memiliki panjang sekitar 5 km.
Sarana Memancing
Di area danau Situ Gintung, masyarakat bisa menikmati kegiatan memancing ikan. Didukung air danau yang tenang, danau ini kaya dengan berbagai jenis ikan. Sesuai bagi pemancing pemula yang sekadar hobi, maupun yang sudah berpengalaman.
Menyewa Perahu
Ingin menyewa perahu dan mengelilingi danau? Aktivitas ini tersedia juga di sini. Pengunjung bisa menikmati pemandangan Situ Gintung dari tengah danau bersama teman-teman atau keluarga.
Berkemah
Kawasan ini juga bisa digunakan untuk berkemah (camping). Pengunjung bisa membawa peralatan sendiri dan menikmati suasana malam di alam terbuka.
Edukasi Alam
Selain untuk wisata alam, kawasan danau Situ Gintung juga bisa menjadi sarana untuk berwisata edukasi alam. Pengunjung bisa belajar tentang ekosistem, pengelolaan danau, dan kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Mengenal Pantai Bagedur, Destinasi Wisata Tersembunyi di Selatan Banten
Pasca renovasi Situ Gintung menjadi kawasan tujuan wisata alam yang cukup lengkap. Tidak jauh dari pusat keramaian sehari-hari, danau buatan ini mengakomodasi kegiatan berwisata dan berolahraga masyarakat yang merindukan alam terbuka.
Situ Gintung terasa lengkap dengan sajian keindahan danau, panorama alam yan asri, dan ketenangan suasana. Alternatif tempat untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari dan kembali menghangatkan relasi dengan sesama.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News