beruang madu spesies beruang terkecil yang ditemukan di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Beruang Madu, Spesies Beruang Terkecil yang Ditemukan di Indonesia

Beruang Madu, Spesies Beruang Terkecil yang Ditemukan di Indonesia
images info

Beruang madu (Helarctos malayanus) adalah spesies beruang terkecil di dunia dan satu-satunya anggota genus Helarctos. Beruang ini dikenal karena kecerdasannya dan perannya penting dalam ekosistem hutan tropis.

Meskipun ukurannya kecil, beruang madu memiliki kekuatan dan adaptasi unik yang membantunya bertahan di habitatnya. Namun, populasinya semakin terancam akibat perburuan dan kerusakan habitat.

Ciri-Ciri Beruang Madu

Beruang madu memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari spesies beruang lain. Ukuran tubuhnya kecil dengan panjang sekitar 120–150 cm dengan berat 25–65 kg (Meijaard, 1999).

Bulu beruang madu berwarna hitam dan pendek, serta memiliki tanda kuning atau putih di dada berbentuk seperti huruf "U" atau "V". Lidahnya panjang sekitar 20–25 cm yang berfungsi untuk membantu mengambil madu dan serangga dari sarang lebah (Fredriksson et al., 2006).

Beruang madu memiliki cakar kuat dan melengkung yang berguna untuk memanjat pohon dan menggali. Moncongnya pendek dan telinganya kecil—berbeda dengan beruang lain yang memiliki moncong lebih panjang.

Asal dan Habitat Beruang Madu 

Beruang madu tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Sumatra, Kalimantan), Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja (Meijaard, 1999). Habitat utamanya adalah hutan hujan tropis dataran rendah, tetapi juga dapat ditemukan di hutan pegunungan hingga ketinggian 2.100 mdpl (Wong et al., 2004).

Di Indonesia, beruang madu banyak ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatra) dan Taman Nasional Betung Kerihun (Kalimantan). Mereka sangat bergantung pada hutan yang lebat karena membutuhkan pohon untuk bersarang dan mencari makanan.

Baca juga Mengenal Delapan Spesies di Dunia, Ada Satu dari Indonesia

Makanan Beruang Madu

Beruang madu adalah hewan omnivora dengan makanan utama berupa madu dan larva lebah; buah-buahan seperti ara, mangga, dan durian (Fredriksson et al., 2006); serangga termasuk semut dan rayap; serta hewan kecil seperti tikus, burung, dan reptil.

Beruang madu memainkan peran penting dalam penyebaran biji buah, sehingga membantu regenerasi hutan.

Kebiasaan Unik Beruang Madu

Beruang madu dikenal sangat ahli dalam memanjat pohon. Menurut studi, beruang madu sering tidur dan mencari makan di atas pohon. 

Beruang madu termasuk hewan nokturnal yang lebih aktif di malam hari untuk menghindari predator dan manusia. Hewan ini merupakan pembuat sarang di pohon dengan bahan dari ranting dan daun untuk beristirahat.

Beruang madu juga suka menggali menggunakan cakarnya untuk mencari serangga di bawah tanah atau kulit pohon.

Status Perlindungan Beruang Madu

Beruang madu termasuk hewan dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Beruang madu dalam IUCN Red List berstatus Vulnerable (Rentan) akibat perburuan dan deforestasi (Scotson et al., 2017). 

CITES Appendix I melarang perdagangan internasional bagian tubuh beruang madu. Adapun ancaman utama terhadap beruang madu adalah perusakan habitat, perburuan untuk obat tradisional, dan konflik dengan manusia.

Upaya konservasi seperti perlindungan hutan dan penegakan hukum diperlukan untuk menjaga kelestariannya.

Baca juga Sun Bear, Spesies Beruang Terkecil di Dunia yang Ada di Indonesia

Referensi:

  1. Fredriksson, G. M., Wich, S. A., & Trisno. (2006). "Frugivory in sun bears (Helarctos malayanus) is linked to El Niño-related fluctuations in fruiting phenology." Journal of Tropical Ecology, 22(6), 715-718
  2. Meijaard, E. (1999). "Ursus (Helarctos) malayanus, the Malayan Sun Bear." Bornean Biodiversity and Ecosystems Conservation Program 
  3. Scotson, L., Fredriksson, G., Augeri, D., Cheah, C., Ngoprasert, D., & Wai-Ming, W. (2017). "Helarctos malayanus." The IUCN Red List of Threatened Species
  4. Wong, S. T., Servheen, C., & Ambu, L. (2004). "Home range, movement and activity patterns, and bedding sites of Malayan sun bears in the Rainforest of Borneo." Biological Conservation, 119(2), 169-181
  5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.