resilience dan self love dua sikap mendasar dalam menghadapi dan menyikapi keragaman persoalan kehidupan - News | Good News From Indonesia 2025

Resilience dan Self Love, Dua Sikap Mendasar dalam Menghadapi dan Menyikapi Keragaman Persoalan Kehidupan

Resilience dan Self Love, Dua Sikap Mendasar dalam Menghadapi dan Menyikapi Keragaman Persoalan Kehidupan
images info

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna. Pada perjalanan dan perkembangan hidupnya, kesempurnaan itu kian hari menerima benturan-benturan yang datang dari segala arah. Baik dari keluarga, teman, lingkungan, pekerjaan, dan yang lain.

Hal ini berpotensi membuat manusia menjadi lemas, malas, angkuh, iri, benci, frustrasi dan yang lainnya. Berdasarkan pada hal tersebut, penting kiranya dalam perjalanan hidup ini kita memahami resilience dan self love sebagai cikal bakal kita dalam menghadapi dan menyikapi beragam persoalan yang ada dalam kehidupan.

Catatan Singkat Seputar Resilience dan Cara Membentuk Resilience

Resilience secara istilah dikatakan oleh Wagnild and Young sebagai “persons who display courage and adaptability in the wake of life`s misfortune” atau bisa kita maknai sebagai suatu kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan beragam kesulitan hidup yang datang menghampiri. Istilah resilience dalam beberapa literatur juga ditemukan memiliki beberapa dimensi, diantaranya;

  1. Equanimity: Equanimity atau ketenangan merupakan suatu istilah yang dalam dimensi Resilience dikatakan sebagai “sebuah pandangan yang seimbang mengenai kehidupan dan pengalaman”, salah satu contohnya, yakni suatu sikap dan perilaku yang mengarah pada kalimat yang mengatakan bahwa “hidup kadang dibawah, kadang juga diatas.”
  2. Perseverance: Perseverance atau ketekunan dikatakan sebagai suatu tindakan dalam bentuk ketekunan, meskipun sedang berada dalam situasi yang sulit dan kehilangan semangat.
  3. Self Reliant: Self relientmerupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk bergantung pada diri sendiri dan mengenal kekuatan serta keterbatasan dirinya sendiri.
  4. Meaningfulness: Dikatakan sebagai suatu kondisi di mana seseorang memiliki tujuan dan nilai yang bermakna dalam hidupnya.
  5. Existensial Aloness: Existensial aloness meruapakan suatu pemahaman, sikap ataupun tindakan bahwa “setiap orang memiliki jalan hidup yang unik.”

Resilience dapat dibentuk dari faktor Internal dan eksternal. Sebagaimana Rutter dan Ricmound, et, all, mengatakan bahwa faktor internal yang membentuk resilience terdiri dari keadaan individu yang memiliki harga diri yang tinggi, memiliki keyakinan pada diri sendiri atau yakin dengan diri sendiri, memiliki metode penyelesaian masalah, dan memiliki hubungan interpersonal, kedisiplinan diri, rasa ingin tahu, dan konsep diri.

Sementara itu untukfaktor eksternalnya, resilience dapat terbentuk dari pengalaman masa kecil. Seperti hubungan seseorang yang dekat dengan lingkungannya, kemudian peran model/role mode yang dapat menimbulkan kebahagiaan dan kemandirian, dan adanya kontribusi lingkungan keluarga secara efektif.

Berbicara tentang resilience tidak begitu afdhol rasanya jika tidak membicarakan juga mengenai self love. Karna pada pandangan hemat penulis, self love dan resilience ibarat dua anak kembar yang saling memperdulikan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya perlu kiraanya kita membicarakan sedikit mengenai self love.

Catatan Singkat Seputar Self Love dan Cara Membangun, serta Mengembangkan Self Love

Self love dalam pandangan Psikolog Andrea Brandht dikatakan sebagai suatu sikap ataupun tindakan seseorang dimana mereka mampu menerima kelemahan, menghargai kekurangan, dan serta belaskasih terhadap dirinya sendiri. Selain Andrea Brandht, self love juga dimaknai oleh Robert H. Schuller sebagai suatu sikap ataupun tindakan yang terdalam yang dapat mendorong manusia untuk maju dan berkembang dalam kehidupan.

Sementara itu dalam pandangan Hazhira Qudsyi, dikatakan sebagai suatu sikap ataupun tindakan cinta dan kasih sayang yang tidak memerlukan syarat (tanpa syarat) yang diarahkan pada diri sendiri.

Self love sebagai suatu hal yang berguna, memiliki beberapa hal yang harus dilakukan dan dimiliki oleh manusia (Individu) agar dapat membangun self love itu sendiri. Beberapa diantaranya, yakni.

  1. Self Knowledge, yakni; sosok individu harus tahu dan mengetahui ataupun memahami dirinya sendiri.
  2. Self Acceptance, yakni; mampu menerima dirinya sendiri secara sehat.
  3. Self Being, yakni; mampu melibatkan kemampuan dirinya untuk melepaskan suatu kebutuhan akan persetujuan sosial dan rasa takut akan keterasingan dan keaslian.
  4. Self Transcendence, yakni; membangun suatu kemampuan untuk bergerak melampaui kesadaran yang terpusat pada diri sendiri dan untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya dengan kesadaran yang jelas mengenai sifat manusia, dan mencakup ukuran yang cukup besar dari kebebasan dari kondisi biologis dan lingkungan sosial.
  5. Self Renewal, yakni; suatu pembaharuan diri sendiri mengenai pertumbuhan fisik, mental, emosional, dan spiritual.

Untuk pengembangannya, self love dapat dikembangkan melalui beberapa cara berdasarkan penelitian Elsa Nadia Rani,.et.al., yakni di antaranya; Memperbaharui niat, tidak memikirkan komentar dari orang lain tentang diri kita dan apa yang kita lakukan sehari-hari, selalu ingat bahwa diri kita memiliki keunikan yang berharga dan istimewa.

Resilence dan self love merupakan dua sikap yang harus dimiliki oleh masing-masing individu. Hal ini dikarenakan bahwa kedua sikap ini akan dapat membantu kita dalam menjalankan kehidupan secara lebih baik, dan menggerakkan, serta mendorong produktiftas.

Selain itu, kedua hal ini akan dapat menjadi salah satu bagian alat bantu dalam menghadapi dan menyikapi setiap keragaman persoalan hidup yang datang menghampiri kita. Itulah kenapa kedua sikap ini menjadi penting untuk dimiliki oleh masing-masing individu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.