mitos aul manusia serigala dari tanah sunda yang mendiami hutan gunung gambungsendaningsih - News | Good News From Indonesia 2025

Mitos Aul, Manusia Serigala dari Tanah Sunda yang Mendiami Hutan Gunung Gambungsendaningsih

Mitos Aul, Manusia Serigala dari Tanah Sunda yang Mendiami Hutan Gunung Gambungsendaningsih
images info

Apakah Kawan pernah mendengar cerita terkait mitos Aul? Menurut ceritanya, Aul merupakan sosok makhluk mistis yang berbentuk manusia serigala dan berasal dari Tanah Sunda.

Mitos Aul sendiri dipercaya sebagai sosok mistis yang mendiami hutan di Gunung Gambungsendaningsih yang ada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Keberadaan manusia serigala ini dipercaya bisa mencelakai setiap manusia yang masuk ke dalam hutan tersebut.

Lantas bagaimana pembahasan lengkap terkait mitos Aul? Apa saja larangan dan mitos yang berkembang terkait manusia serigala ini?

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Mitos Aul, Manusia Serigala dari Tanah Sunda

Dilansir dari artikel Pepep DW yang berjudul "Demitologi, Deforestasi: Relasi Kerusakan Hutan dan Mitos Aul" yang disampaikan dalam diskusi Walhi Jawa Barat, 2 Februari 2026, dijelaskan bahwa Aul merupakan makhluk mistis yang mendiami Gunung Gambungsedaningsih. Disebutkan bahwa di dalam Gunung Gambungsedaningsih terdapat sebuah situ yang memiliki air jernih.

Lokasi situ ini terletak di antara tebing-tebing yang ada di gunung tersebut. Hal ini membuat situ tersebut tersembunyi di antara lebatnya hutan-hutan yang ada di sana.

Situ ini kemudian diyakini sebagai rumah tempat berdiamnya Aul di hutan tersebut. Oleh sebab itu, situ ini juga diberi nama Situ Aul.

Menurut kepercayaan masyarakat, Aul merupakan sosok mistis yang berbentuk manusia, tapi memiliki kepala yang berbeda dengan pada umumnya. Makhluk ini diyakini memiliki badan manusia dan berkepala hewan.

Aul diyakini merupakan perpaduan antara manusia dan ajag. Ajag merupakan sebutan bagi masyarakat Sunda terhadap serigala.

Oleh sebab itu, Aul diyakini sebagai sosok manusia berkepala serigala. Tidak hanya itu, posisi kepala pada makhluk mistis ini juga berbeda dengan umumnya

Kepala Aul digambarkan memiliki posisi menghadap ke belakang. Hal ini membuat manusia serigala tersebut berjalan mundur ketika bergerak.

Berdasarkan mitos yang beredar, Aul dipercaya sering menyesatkan manusia yang masuk ke dalam hutan tersebut. Sebab Aul akan meninggalkan bekas jejak kaki di jalan setapak yang ada di dalam hutan.

Bagi manusia yang masuk ke dalam hutan, jejak kaki ini sering dijadikan acuan ketika tersesat. Padahal jejak kaki tersebut diarahkan Aul untuk sampai ke tempat persembunyiannya.

Dengan demikian, orang yang mengikuti jejak kaki tersebut akan tersesat dan hilang di dalam hutan.

Berkaitan dengan Larangan Merusak Hutan

Gambaran menyeramkan dari Aul juga sering dikaitkan dengan larangan merusak hutan. Adanya mitos Aul ini menjadi gambaran pamali bagi masyarakat sekitar agar tidak merusak alam hutan, seperti melakukan penebangan liar hingga mengganggu isi hutan.

Jika masyarakat melakukan perbuatan tersebut, maka Aul dipercaya akan mencelakai setiap pelakunya. Tidak hanya itu, pelanggaran ini dipercaya akan menimbulkan bencana bagi masyarakat sekitar yang mendiami hutan tersebut.

Hal ini membuat keberadaan mitos aul memiliki keterkaitan dengan kelestarian hutan yang ada di Gunung Gambungsendaningsih. Keberadaan mitos ini akan menjadi manifestasi antara relasi manusia dengan alam sekitar.

Dengan adanya mitos tersebut, manusia dituntut untuk mematuhi larangan yang ada di daerah tersebut. Hal ini akan menjaga kondisi alam agar tetap utuh dan terjaga dengan baik.

Tidak hanya itu, keberadaan mitos ini bukan sekadar menuntut manusia untuk mematuhi peraturan serta larangan yang ada. Adanya mitos yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan ini juga menjadi bentuk hormat dan menghargai dari seorang manusia terhadap alam sekitarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.