Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), telah memasuki usia lebih dari setengah abad. Dimulai sejak 1974, salah satu kegiatan sastra DKJ yang paling menantang ini merayakan perjalanan yang ke-51
Sumbangsih perhelatan Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) selama ini, telah menjadi barometer sastra negeri ini. Sekaligus, merupakan salah satu perhelatan sastra paling bergengsi di Indonesia.
Dalam perjalanannya, ajang literasi sastra ini telah mengorbitkan sejumlah nama sastrawan. Nama-nama ini kemudian mengambil tempat di posisi terdepan dalam mewarnai khazanah sastra Indonesia.
Ajang Melahirkan Nama Besar
Sayembara untuk kategori novel ini, diselenggarakan secara reguler oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Agenda ini meneguhkan komitmen DKJ dalam memberikan dukungan bagi perkembangan literasi dan kebudayaan.
Banyak nama sastrawan besar dalam dunia sastra Indonesia mengawali langkah melalui karyanya yang dikenal luas khalayak sastra, dari panggung sayembara novel DKJ ini.
Dari Hari ke Hari karya Mahbub Djunaidi, Raumanen karya Marianne Katoppo, Stasiun karya Putu Wijaya, Olenka karya Budi Darma, dan Saman karya Ayu Utami, telah memantik banyak perbincangan dalam khazanah sastra Indonesia.
Selain itu beberapa naskah pemenang sayembara novel dalam rentang 10 tahun terakhir, turut meramaikan perjalanan sastra Indonesia. Misalnya, Mahfud Ikhwan, yang melahirkan naskah Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu.
Ada pula Felix K. Nesi dengan naskahnya berjudul Orang-orang Oetimu. Sambutan lebih luas diperoleh Felix ketika buah karyanya ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Tak hanya itu, terdapat karya lain yang berjudul 24 Jam Bersama Gaspar karya Sabda Armandio, yang mana tidak hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, tetapi juga dialihwahanakan dalam sebuah film oleh Visinema.
Ajang Mengasah Kreativitas
Karya-karya yang dihasilkan melalui proses kegiatan ini, juga membuka jalan bagi para penulisnya untuk berkontribusi lebih jauh dalam dunia kepenulisan. Tidak hanya di negeri ini, tetapi menjangkau hingga jauh.
Tak jarang melalui ajang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini, para pemenang dalam lomba sastra bergengsi ini melanjutkan kiprahnya sebagai sastrawan yang diperhitungkan di Indonesia hari ini.
Sayembara ini selalu ditunggu-tunggu karena perannya yang menjadi wadah bagi para penulis untuk mengasah kreativitas. Sekaligus, menghadirkan karya-karya yang menerima sambutan luas dari masyarakat.
Melalui penyelenggaraan Sayembara Novel DKJ 2025, Dewan Kesenian Jakarta kembali mengundang para penulis tanah air untuk berpartisipasi. Harapannya, mereka akan menghadirkan karya-karya terbaiknya.
Dengan semangat yang sama sejak awal peselenggaraan, DKJ berharap akan mendapatkan karya-karya dengan gagasan-gagasan baru. Demikian juga dengan narasi segar, eksplorasi bentuk, serta tema yang beragam dalam dunia novel Indonesia.
Harapan Membangun Kebaruan
Dalam rilis tentang Sayembara Novel DKJ ini, Dewan Kesenian Jakarta menyata bahwa karya sastra bukan sekadar cerminan dari kesadaran para pengarang. Melainkan juga merupakan rekaman zaman atas dinamika sosial, budaya, dan politik suatu bangsa.
Diharapkan para penulis tidak hanya menawarkan interpretasi terhadap realitas. Lebih dari itu, juga membangun wacana yang dapat memberi pengaruh pada cara masyarakat memahami diri dan lingkunga.
Panitia sayembara berharap, karya sastra yang dihadirkan akan mampu menjadi jembatan antara sejarah dan masa depan. Selain itu, menggugah refleksi kritis atas isu-isu fundamental seperti identitas, keadilan, dan perubahan sosial.
“Kami mengundang para penulis untuk menjadi bagian dari tradisi panjang ini, meramaikan gelanggang sastra dengan suara, imajinasi, dan napas para penulis yang akan meneruskan khazanah sastra negeri ini di masa mendatang,” pungkas rilis ini.
Apakah Kawan ingin mengambil bagian dalam sayembara ini dan menorehkan jejak perjalanan menulis dalam khazanah sastra Indonesia? Kawan bisa menyimak syarat dan ketentuan serta besaran hadiah di dkj.or.id.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


