Lembaga pemeringkat internasional Moody’s menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia tetap stabil, didukung oleh pertumbuhan serta kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel.
Selain itu, faktor seperti permintaan domestik yang tinggi, hilirisasi industri, dan bonus demografi turut memperkuat fundamental ekonomi nasional.
Dengan berbagai keunggulan ini, apa saja alasan di balik optimisme Moody’s terhadap Indonesia?
Faktor Kunci Stabilitas Ekonomi Indonesia
Moody’s mempertahankan peringkat kredit Indonesia di level Baa2 dengan outlook stabil, yang menunjukkan keyakinan terhadap daya tahan ekonomi nasional. Berikut beberapa faktor utama yang menopang stabilitas ekonomi Indonesia:
1. Permintaan Domestik yang Kuat
Moody’s menyoroti bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Daya beli masyarakat tetap terjaga, didukung oleh kebijakan upah minimum, program bantuan sosial, dan proyek infrastruktur yang terus berjalan.
Selain itu, investasi swasta juga menunjukkan tren positif, terutama di sektor manufaktur dan sumber daya alam. Keberlanjutan kebijakan hilirisasi industri semakin menarik minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
2. Kredibilitas Kebijakan Moneter dan Fiskal
Stabilitas ekonomi Indonesia juga ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang disiplin. Bank Indonesia (BI) mengatakan menjaga inflasi dalam sasaran 2,5±1% serta stabilitas nilai tukar rupiah, sekaligus tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Bank Indonesia terus memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi tetap terkendali dalam jangka panjang, dengan tetap mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis.
3. Keunggulan Sumber Daya Alam dan Hilirisasi
Keberlanjutan program hilirisasi yang dijalankan pemerintah menjadi faktor kunci yang memperkuat struktur ekonomi Indonesia. Moody’s melihat hilirisasi sektor tambang dan perkebunan sebagai langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat cadangan devisa.
Selain itu, ketahanan pangan juga mendapat perhatian serius untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor, yang pada akhirnya memperkuat kestabilan ekonomi nasional.
Apa yang Bisa Meningkatkan Peringkat Kredit Indonesia?
Meskipun saat ini peringkat kredit Indonesia berada di level Baa2 dengan outlook stabil, ada beberapa faktor yang bisa menjadi kunci peningkatan peringkat di masa depan:
1. Peningkatan Pendapatan Negara
Dengan memperkuat basis penerimaan negara, baik dari pajak maupun non-pajak, pemerintah dapat meningkatkan kapasitas fiskal untuk mendukung pembangunan ekonomi.
2. Reformasi Struktural yang Konsisten
Pemerintah terus didorong untuk meningkatkan daya saing ekonomi melalui kebijakan yang lebih pro-investasi, terutama dalam memperkuat sektor manufaktur dan digitalisasi industri.
3. Pendalaman Pasar Keuangan
Meningkatkan akses pendanaan bagi dunia usaha melalui pasar modal dan perbankan akan mempercepat pertumbuhan investasi serta memperkuat ketahanan ekonomi terhadap gejolak eksternal.
Jika ketiga faktor ini terus diperkuat, bukan tidak mungkin Indonesia dapat meningkatkan peringkat kreditnya di masa depan, yang akan berdampak positif terhadap iklim investasi dan stabilitas ekonomi jangka panjang.
"Lebih lanjut guna mendorong keyakinan global terhadap perekonomian Indonesia tetap positif, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi," tutup Ramdan Denny Prakoso.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News