fakta menarik ketan bintul si kecil nan gurih khas banten untuk buka puasa - News | Good News From Indonesia 2025

Fakta Menarik Ketan Bintul, Si Kecil nan Gurih Khas Banten untuk Buka Puasa

Fakta Menarik Ketan Bintul, Si Kecil nan Gurih Khas Banten untuk Buka Puasa
images info

Tahukah Kawan, ada hidangan khas Banten yang menjadi takjil favorit sultan? Yuk, simak fakta menarik ketan bintul dalam artikel ini. 

Kue dan jajanan pasar khas daerah memang menjadi incaran untuk hidangan berbuka puasa. Ketan bintul merupakan salah satu makanan unik dan khas, biasanya menu gurih ini mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional terutama di Pasar Lama Kota Serang.

Sebagai menu utama, biasanya ketan bintul juga disajikan dengan berbagai makanan pendamping, seperti cecuer, kolak, bontot ikan, empal daging, dan bakso tahu. Satu porsi ketan bintul dijual Rp. 20.000, sedangkan versi lengkap dengan empal berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per porsi.

Ternyata kepopuleran ketan bintul ini dimulai oleh Sultan Maulana Hasanuddin sebagai raja Banten pada abad ke-16. Dahulu menu ini merupakan bekal perjalanan Sultan saat bulan ramadan, dan menjadi takjil berbuka puasa bersama rakyatnya. Semenjak saat itu, ketan bintul tersebar dikalangan masyarakat.

Fakta Unik Ketan Bintul

Jajanan mungil ini nggak cuman enak dan affordable,lho! tapi banyak sejarah dan keunikan yang filosofis bagi masyarakat. Berikut beberapa fakta unik ketan bintul: 

  • Ketan Bintul Menjadi Simbol Kedatangan Bulan Ramadan

Munculnya ketan bintul di pasaran menjadi penanda khas bahwa bulan ramadan telah tiba. Makanan ini sudah lama menjadi bagian dari tradisi masyarakat Banten sebagai takjil berbuka puasa.

  • Menu sajian favorit Sultan Banten

Sejarah mencatat bahwa ketan bintul merupakan kudapan kesukaan Sultan Maulana Hasanuddin, penguasa Banten pada abad ke-16. Menu ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten dan menjadi bagian dari kuliner khas kerajaan.

  • Warisan Budaya Tak Benda

Ketan bintul tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penetapan ini dilakukan pada 26 November 2020 dengan nomor registrasi 2020009896.

  • Kaya Nilai Filosofis 

Melalui sejarah hadirnya ketan bintul yang muncul selama bulan ramadan, kudapan ini menjadi simbol penghargaan dari masyarakat untuk Sultan Banten. Selain itu, bahan dasar beras ketan dianggap menjadi simbol pemersatu dan persaudaraan antara sultan dengan masyarakat Banten.

Proses Pembuatan Ketan Bintul

Cita rasa gurih nan legit ini tidak bisa dibuat sembarangan, Kawan. Bahan dasar seperti beras ketan dan daging sapi harus berkualitas baik dan melalui proses pengolahan khusus agar menghasilkan tekstur yang lembut dan kenyal. 

Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan ketan bintul ialah mencuci beras ketan hingga bersih, lalu direndam dengan air selama berjam-jam atau semalaman agar teksturnya lembut. Setelah direndam, beras ketan dicuci kembali dan dikukus selama empat jam.

Bakiak Batok, Permainan Tradisional dari Sunda yang Bisa Dilombakan di Berbagai Acara

Setelah matang, ketan ditumbuk hingga teksturnya halus dan kenyal. Proses ini bisa berlangsung selama beberapa jam untuk mencapai tingkat kekenyalan yang sempurna. saat ditumbuk, ketan juga diberi tambahan garam dan gula, tergantung selera.

Selesai ditumbuk, ketan dituang ke dalam nampan yang telah dilapisi daun atau karung, lalu diratakan agar tidak menggumpal. Setelah dingin, ketan bintul ditaburi serundeng atau ditambah empal daging untuk menambah cita rasa gurih.

Sementara untuk empal daging, sebagai pelengkap menu dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar dalam waktu yang lama agar daging empuk. Santan, cabai merah, cabai hijau, lengkuas, jahe, dan bumbu lainnya juga digunakan agar empal daging menjadi lebih nikmat.

Sebagai makanan yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan filosofi yang kuat, ketan bintul bukan hanya menjadi favorit di bulan ramadan. Namun, makanan ini juga menjadi simbol kekayaan kuliner khas Banten yang patut dilestarikan.

Legenda Ratna Ayu Wideradin dari Nusa Tenggara Barat, Kisah Putri yang Difitnah Saudarinya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.