mengenal angkringan khas yogyakarta sejarah menu dan rekomendasi - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Angkringan Khas Yogyakarta: Sejarah, Menu, dan Rekomendasi

Mengenal Angkringan Khas Yogyakarta: Sejarah, Menu, dan Rekomendasi
images info

Yogyakarta memiliki beragam destinasi wisata dengan kekhasan masing-masing. Kawan bisa dinikmati berbagai tempat bersejarah, pertunjukan seni budaya tradisional, kuliner, maupun perhelatan berbagai acara.

Apa pun tujuan Kawan mengunjungi Yogyakarta, jangan lupa untuk memanjakan lidah. Di sini Kawan bisa mencicipi aneka makanan dan minuman khas. Mulai dari yang tradisional hingga sajian kekinian dengan beragam cita rasa.

Salah satu yang menarik adalah wisata kuliner yang memadukan lokasi khas jalanan (street food) dan tempat penyajian bernama angkringan. Semua itu dlengkapi dengan menu-menu santapan dan minuman yang menjadi ciri angkringan.

Apa Itu Angkringan

Angkringan adalah warung tradisional sederhana, umumnya dari gerobak yang ditutupi tenda plastik. Menu-menu yang sajikan di angkringan, khas rumahan dengan cara mengolah yang sederhana.

Angkringan umumnya mulai buka sejak sore hari hingga larut malam, bahkan samai dini hari. Lokasinya biasanya di tepi-tepi jalan yang dinilai strategis dan kondusif untuk makan seraya mengobrol santai.

Nasi dan lauk dasar disediakan dalam bungkusan kecil, sehingga disebut juga dengan “nasi kucing”. Makanannya dalam porsi secukupnya agar harga jual cukup murah sehingga terjangkau berbagai kalangan.

Namun demikian bila Kawan membutuhkan menu tambahan, tersedia pula aneka lauk dan gorengan untuk dipilih agar memantapkan santapan.

Baca Juga: Angkringan: Rumah Penyelamat Perut dan Kantong Mahasiswa Jogja

Sejarah Angkringan

Nama warung jalanan sederhana ini berasal dari bahasa Jawa, yakni “Angkring” yang berarti “duduk santai”. Duduk santai dan makan-minum sambil mengobrol menjadi ciri utama angkringan, yang mirip dengan warung kopi.

Keberadaan angkringan telah berlangsung sajak lama dan diwariskan turun-temurun. Model warung seperti ini telah menjadi bagian dari budaya hidup keseharian warga lokal. Bukan sekadar tempat makan, melainkan sekaligus tempat untuk bersosialisasi.

Sejak kapan angkringan telah ada? Konon angkringan bisa dijumpai sejak tahun 1930-an. Sebelum berkembang dan populer di Yogyakarta, tempat makan sejenis ini dulunya dirintis Eyang Karso Dikromo yang berasal dari Desa Ngerangan, Klaten.

Kisahnya bermula dari Eyang Karso Dikromo, memiliki profesi berbeda-beda dalam rangka mencari nafkah. Pada usia remaja, Eyang Karso Dikromo memutuskan untuk merantau di sekitar kota Solo.

Dalam masa perantauan di Solo, Eyang Karso Dikromo kemudian berkenalan dengan Mbah Wiryo. Keduanya kemudian menjalin kerja sama membuka usaha warung makan yang di kemudian hari dikenal sebagai angkringan.

Pada mulanya, penampakan angkringan bukanlah seperti yang banyak dijumpai hari ini. Pada masa itu, angkringan lebih mirip seperti penjual makanan pikulan yang dijajakan secara berkeliling.

Malam hari menjadi pilihan waktu yang pas untuk berjualan, sebab saat itu pada jam-jam tersebut tidak banyak ditemukan penjual makanan yang membuka usahanya.

Nama angkringan menjadi populer di Yogyakarta. Di tempat-tempat lain Kawan bisa menemukan sejenis angkringan dengan nama lain seperti “wedangan” atau di Solo lebih dikenal dengan nama “HIK” (Hidangan Istimewa Kampung).

Baca Juga: Kenikmatan Ngopi di Angkringan, Tiada Duanya!

Menu Khas Angkringan

Angkringan menyediakan menu-menu makanan yang khas. Pada umumnya di setiap angkringan tersedia aneka olahan dari ayam dan gorengan. Sementara untuk minuman, tersedia teh panas, jahe panas, maupun kopi panas.

Untuk makanan di angkringan, tersedia menu dasar bungkusan nasi kucing dengan aneka lauk dasar. Pada umumnya yang tersedia adalah nasi sambal teri, nasi sambal tempe, dan nasi sambal oseng.

Semua itu dilengkapi dengan beragam lauk tambahan dan gorengan. Untuk lauk, setidaknya disajikan dengan tiga ciri, yakni menggunakan tusuk sate, tanpa menggunakan tusuk, dan yang digoreng.

Menu yang menggunakan tusuk sate yang lazim dan wajib tersedia di angkringan adalah sate kulit, sate ampela-ati, sate usus ayam, dan sate telur puyuh.

Lauk khas lainnya yang diolah sederhana berciri “kampung” adalah ceker dan kepala ayam bakar, serta tempe dan tahu bacem. Selebihnya bervariasi dan bertambah modern, tergantung angkringan masing-masing.

Ada ciri lain dalam hal penyajian lauk-lauk yang ada di angkringan. Setelah Kawan memesannya, lauk-lauk tersebut diantrekan terlebih dahulu untuk dibakar, sehingga disuguhkan dalam keadaan panas/hangat.

Baca Juga: Seni Merawat Eksistensi Angkringan Versi Dinas Perdagangan Jogja

Rekomendasi Angkringan di Yogyakarta

Ketika petang tiba dan malam menyongsong, angkringan dengan mudah ditemu di Yogyakarta. Lokasinya umumnya di persimpangan jalan atau jalan-jalan tertentu yang strategis di malam hari.

Berikut rekomendasi beberapa usaha angkringan yang namanya telah dikenal luas. Kawan dengan mudah bisa menemukan tempatnya melalui Google Maps dengan kata kunci yang sama:

  • Angkringan Kopi Jos Lik Man: Pasar Kranggan, Jalan Poncowinatan No.7, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Jos Lik Man - Selasar Malioboro: Jalan Pasar Kembang No.3, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta;
  • Kopi Joss Djakdjok: Jalan Malioboro, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Jos Pak Agus: Jalan P. Mangkubumi No.5, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Joss Mas Nathan: Jalan Ahmad Jazuli, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Jos Pak Nardi: Jalan Gowongan Kidul No.24b, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta.
  • Kopi Jos Malioboro: Jalan Margo Mulyo No.102, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Joss Bu Ani: Jalan Margo Utomo No.66, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Jos Pak Jarot: Jalan Margomulyo No.58, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta.
  • Kopi Jos Mbah Darmo: Selasar, Jalan Malioboro, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Pak Jabrik: Jalan bumijo 7, Jl. Bumijo No.7, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Joss Pak Tomi: Jalan Abu Bakar Ali No.7, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kopi Jos Pak Antun: Jalan P. Mangkubumi No.22B, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Kang Harjo 2: Jalan Wijilan Jalan Jomegatan No.60, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Lek No: Nglebeng, Tamanan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul.
  • Angkringan Kopi Joss Tiara: Jalan Pasar Kembang, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Pa' Ong: Jalan Bintaran Wetan No.1, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta.
  • Angkringan Batas Kota: Jalan A.M. Sangaji Kabupaten No.203, Kutu Dukuh, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman.
  • Angkringan Anggajaya: Jalan Anggajaya 2 No.17, Sanggrahan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Ang Tek Khun lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Ang Tek Khun.

AT
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.