Kesadaran berlalu lintas sejak dini merupakan aspek penting dalam membangun budaya keselamatan di jalan raya. Menyadari hal tersebut, Ferdian Syahputra, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Almuslim, menginisiasi program edukasi rambu lalu lintas untuk anak SD sebagai bagian dari Program Kerja Mandiri Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 2025 di Desa Geulanggang Merak, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada berbagai jenis dan fungsi rambu lalu lintas serta membangun pemahaman dasar tentang teknik sipil dan transportasi. Selain itu, edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka dalam mengambil keputusan yang aman saat berada di jalan raya. Dengan membiasakan diri mengenali rambu lalu lintas sejak usia dini, anak-anak akan lebih mudah memahami pentingnya keselamatan berkendara dan tertib dalam berlalu lintas.
Dalam pelaksanaannya, Ferdian Syahputra menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman yang lebih interaktif. Anak-anak tidak hanya diberikan teori melalui gambar dan penjelasan di kelas, tetapi juga diajak langsung mengamati serta mengenali rambu lalu lintas di lingkungan sekitar. Metode ini dirancang agar mereka dapat memahami konsep lalu lintas dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diingat.
Selain pengenalan simbol dan warna rambu lalu lintas, anak-anak juga diberikan kesempatan untuk berlatih menyeberang jalan dengan benar menggunakan zebra cross. Mereka diajarkan cara mengamati kondisi lalu lintas sebelum menyeberang serta memahami aturan dasar keselamatan di jalan raya. Tidak hanya itu, edukasi juga dilakukan melalui permainan edukatif seperti kartu rambu lalu lintas dan simulasi peran, di mana anak-anak berlatih menjadi pengguna jalan yang baik.
Respon anak-anak terhadap program ini sangat positif. Mereka tampak antusias dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran dan aktif bertanya mengenai berbagai situasi yang mereka temui di lingkungan sekitar. Bahkan, setelah mengikuti program ini, beberapa anak mulai mengingatkan teman-temannya untuk berhati-hati saat bermain di dekat jalan raya. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga membentuk kesadaran nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Menurut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Tuti Iliana, M.Pd., program ini sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas. Ia menekankan bahwa memperkenalkan rambu lalu lintas sejak dini dapat membentuk kebiasaan positif yang akan mereka bawa hingga dewasa. Ia juga mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang telah berkontribusi dalam edukasi keselamatan bagi masyarakat.
Meskipun program ini berjalan dengan baik, ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kesulitan anak-anak dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Faktor lingkungan yang belum sepenuhnya tertib berlalu lintas menjadi salah satu kendala utama. Banyak anak yang masih melihat contoh yang kurang baik dari perilaku pengguna jalan di sekitar mereka, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak dorongan untuk menerapkan aturan yang telah dipelajari.
Ke depan, diharapkan program ini dapat diperluas dengan melibatkan guru, orang tua, serta pihak kepolisian agar edukasi lalu lintas lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kesadaran berlalu lintas sejak dini dapat lebih mudah ditanamkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui inisiatif ini, mahasiswa KKM Universitas Almuslim berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam membangun budaya keselamatan berlalu lintas bagi generasi muda. Edukasi seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan program serupa demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib dalam berlalu lintas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
