tradisi warga cuci karpet dan tikar di sungai muncul jelang bulan ramadan ternyata ini alasannya - News | Good News From Indonesia 2025

Tradisi Warga Cuci Karpet dan Tikar di Sungai Muncul Jelang Bulan Ramadan, Ternyata Ini Alasannya

Tradisi Warga Cuci Karpet dan Tikar di Sungai Muncul Jelang Bulan Ramadan, Ternyata Ini Alasannya
images info

Masyarakat di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang punya tradisi rutin menjelang bulan Ramadan. Mereka berbondong-bondong datang ke Sungai Muncul untuk mencuci karpet dan tikar.

Dimuat dari Jawa Pos, terlihat sejak pagi hari masyarakat sudah memenuhi Sungai Muncul. Bahkan mereka rela menggunakan mobil pick up untuk membawa karpet dan tikar.

RI Bakal Pamer Program Citarum Harum di 10th World Water Forum

Salah satunya adalah rombongan dari Pondok Pesantren Roudhotul Syakir Qur'an dari Tuntang. Di mana mereka membawa lebih dari 60 tikar dan karpet yang hendak dicuci di Sungai Muncul.

Rombongan mereka juga berjumlah lebih sekitar sepuluh orang lebih agar proses mencuci bisa dilakukan dengan cepat. Tradisi ini rutin mereka lakukan menjelang bulan Ramadan.

"Jadi mencuci karpet ataupun tikar mushalla dan masjid ini sudah menjadi tradisi masyarakat menjelang bulan puasa," ungkap salah satu pengurus ponpes, Mujahidin Selasa (5/3).

Air jernih

Mujahidin menjelaskan mengapa Sungai Muncul jadi tempat favorit untuk mencuci. Dia mengungkapkan selain karena air yang jernih, aliran sungainya juga cukup deras sehingga mudah untuk mencuci karpet dan tikar.

"Jadi ketika mencuci itu untuk kesuciannya lebih terjamin," imbuhnya.

Hal yang sama dilakukan oleh warga bernama Fathurrosidi. Dirinya bersama ratusan warga juga selalu datang ke Sungai Muncul untuk membersihkan karpet dan tikar.

RI Bakal Pamer Program Citarum Harum di 10th World Water Forum

Dia tampak menyikat tikar-tikar yang dibawanya ke sana. Menurut dia, kotoran-kotoran yang menempel di tikar dan karpet bisa cepat hilang karena air yang mengalir.

“Karena airnya mengalir terus, kotoran bisa menjauh dan tidak mengendap. Di sini merupakan sumber (air) alami, jadi airnya juga bersih,” kata warga desa tersebut.

Datang dari luar kota

Pengelola Sungai Muncul, Tukinah mengaku warga yang mencuci karpet dan tikar sudah banyak berdatangan dari tiga hari yang lalu. Bahkan mereka tidak hanya datang dari wilayah Kabupaten Semarang, tetapi juga dari luar kota.

"Ada dari Temanggung, Magelang, Salatiga, Ambarawa, dan sekitarnya," ujarnya.

Kebanyak dari warga memilih mencuci di Sungai Muncul karena memiliki sumber mata air alami dan air yang jernih. Tidak hanya itu aliran sungai yang cukup deras memudahkan untuk mencuci tikar dan karpet.

Inilah 3 Infrastruktur Pencegah Banjir Sungai Citarum yang Baru Diresmikan

Bukan hanya jadi tempat mencuci, biasanya pada hari Sabtu atau Minggu, banyak warga yang datang untuk melakukan padusan atau mandi di Sungai Muncul. 

"Ada juga yang datang kesini karena tidak sengaja, mereka awalnya hanya melihat-lihat tapi kalau cocok akan kesini terus," jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.