ayam cemani ras lokal yang kaya manfaat dan berharga mahal di eropa - News | Good News From Indonesia 2025

Ayam Cemani, Ras Lokal yang Kaya Manfaat dan Berharga Mahal di Eropa

Ayam Cemani, Ras Lokal yang Kaya Manfaat dan Berharga Mahal di Eropa
images info

Belum lama ini, ayam cemani menjadi perbincangan hangat di jagat media sosial. Ini menyusul dari tayangan kompetisi memasak di RCTI yang populer dengan nama MasterChef. Sabtu lalu, pada tantangan kedua, ada 7 peserta yang ditantang untuk mengolah ayam menjadi sebuah masakan.

Menariknya, kala itu ayam yang harus diolah bukan seperti ayam pada umumnya, yang di mana itu merupakan ayam cemani.

Kebingungan ini dikarenakan ayam cemani ini selain jarang diolah menjadi makanan, tetapi juga memiliki keunikan yakni dagingnya berwarna hitam. Meski jarang dijadikan menu makanan, tetapi faktanya, hewan tersebut merupakan ayam lokal asli Indonesia, lho! Lantas mengapa ayam ini jarang dijadikan olahan? Mengapa kulitnya bisa berwarna hitam? Yuk, mari kita cari tahu bersama!

Si Ayam Jawa yang Banyak Namanya

Lebih populer dengan nama ‘cemani’, ras ayam ini juga dikenal 2 nama lainnya yakni ayam kedu dan ayam selasih. Sudah eksis di Jawa sejak abad ke-12, ayam ini juga memiliki beberapa jenis yang diantaranya ada 

  • Ayam Kedu Hitam
  • Ayam Cemani
  • Ayam Kedu Merah
  • Ayam Kedu Putih

Baik ayam kedu ataupun ayam cemani, diduga merupakan turunan dari ras bekisar. Menurut data dari majalah Gatra edisi Februari tahun 1998, ayam ini sudah ditangkarmurnikan sejak tahun 1924 oleh Tjokromihardjo.

Ciri Ayam Cemani

Berbicara tentang ciri khasnya sendiri, meski dibilang semuanya berwarna hitam, tetapi sebenarnya paruh, jengger dan ceker dari ayam jenis ini berwarna abu-abu gelap.

Ayam Cemani, Ayam Termahal di Dunia Asal Indonesia

Beberapa ayam kedu juga tidak sepenuhnya berwarna hitam. Pada ras ayam kedu merah, ayam turunannya masih memiliki warna merah pada jenggernya.

Kelangkaan Si Ayam Hitam

Warna hitam pada ayam selasih dikarenakan adanya mutasi pigmen atau disebut juga sebagai fibromelanosis. Sehingga tak hanya berwarna hitam di bagian luar, tetapi hampir semua organ dalamnya juga memiliki warna yang sama.

Beberapa peneliti berkata kalau proses mutasi ini hanya terjadi kepada sekitar 25 unggas di dunia yang di mana hampir seluruhnya ada di Asia tenggara.

Meski terbilang bisa bertelur 80-100 pertahunnya, tetapi menurut beberapa sumber, probabilitas telur bisa menjadi ayam cemani hitam hanya 50%.

Itulah kedua faktor yang membuat kuantitas ayam cemani terbilang cukup langka. Bahkan karena kelangkaan ini, ayam jenis ini bisa dihargai hingga jutaan rupiah di negara-negara besar seperti di Eropa dan Amerika.

Beragam Manfaat dari Ayam Cemani

Namun, selain itu juga yang membuat ayam jenis ini berharga mahal yakni karena rasa dan tekstur daging dari hewan tersebut yang mirip seperti ayam kampung ketika diolah menjadi sebuah hidangan. Ditambah lagi ayam cemani juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan yang diantaranya:

  • Meningkatkan imunitas
  • Menjaga kolesterol 
  • Mengobati rahang sendi
  • Meredakan keseleo

Harga di Pasar Lokal hingga Dunia

Karena kelangkaan dan beberapa manfaat setelah diolah inilah, per 2023 ayam ini diminati di empat negara maju, bahkan dihargai hingga 3 juta per ekor di Jerman dan Belanda. Sedangkan harga pasar di Amerika dan Inggris per ekornya bisa hampir 30 Juta.

Meski tidak semahal di negara luar, di Indonesia anakan ayam cemani atau ayam kedu dihargai Rp150.000,- per ekornya, sedangkan yang cukup banyak tersedia di pasar online, umumnya berusia 2-3 bulan yang dihargai kisaran 200-300 ribu per ekornya.

Lekat dengan Dunia Gaib, Harga Ayam Cemani Tak Main-main Mahalnya

Berbeda dengan harga daging olahannya, bisa dibilang cukup sulit ditemukan, tetapi harga per 500 gramnya sekitar Rp75.000,-

Kepercayaan Masyarakat Jawa

Di luar kelangkaan dan kaya manfaatnya, dulu ayam cemani seringkali dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis. Masyarakat Jawa dulu lebih banyak menjadikan ayam ini untuk keperluan ritual yang di mana menggunakan darahnya.

Meski bukan berwarna hitam juga, tetapi ayam jenis ini memiliki darah yang lebih tua warna merahnya. Dipercaya, warna gelap darah mewakilkan faktor keberuntungan. Semakin gelap, semakin besar juga peruntungannya. Darahnya inilah yang biasa digunakan pada batu pertama pada batu pertama untuk pembangunan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.