Secara logis, gempa bumi ini merupakan sebuah fenomena pelepasan energi seismic yang terjadi secara tiba-tiba. Pelepasan energi seismic bisa disebabkan karena ada deformasi pada lempeng tektonik yang telah terjadi pada kerak-kerak bumi.
Seperti yang diketahui, Bumi kita merupakan sebuah planet berbulat padat yang selalu bergerak. Gerakan Bumi ini yang kemudian menimbulkan suatu tekanan, di mana jika tekanan yang telah terjadi itu sudah terlalu besar bagi lempeng tektonik untuk menahan, maka gempa bumi pun akan terjadi.
Sehingga gempa bumi ini telah menjadi fenomena alam yang rawan terjadi di Indonesia, salah satu contohnya adalah gempa dahsyat yang melampau penduduk Aceh pada 26 Desember 2004.
Dapat diketahui bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan 9,1 Skala Richter yang merupakan gempa yang paling besar terjadi di Indonesia yang melibatkan terjadinya tsunami.
Walaupun fenomena gempa bumi di Aceh terjadi dua dekade dulu, para ilmuwan telah memprediksikan bahwa akan terjadinya fenomena gempa megathrust di Indonesia.
Pendidikan Mitigasi Gempa Bumi untuk Generasi Muda, Siapkan Masa Depan
Di mana dapat diketahui bahwa gempa megathrust ini merupakan sebuah macam gempa yang terjadi di kawasan megathrust, yang merupakan kawasan subduksi yang aktif dikarenakan pertemuan lempeng tektonik dan menghasilkan sebuah tegangan antara dua lempeng tersebut.
Dapat diketahui bahwa terdapat lokasi lokasi khusus yang terjadinya gempa megathrust di Indonesia.
Di Indonesia terdapat tiga zona megathrust serta kawasan yang masih aktif seperti subduksi yang di kawasan Sunda yang terdiri dari Sumba, Jawa, Sumatra, Lombok, dan Bali. Selain itu terdapat juga Subduksi di kawasan Utara Papua, Sulawesi, Banda, Lempeng Laut Filipina, dan Lempeng Laut Maluku. Asal usul gempa megathrust pada dasarnya di bawah permukaan air laut.
Oleh sebab itu sangat rumit bagi para ilmuwan untuk melakukan penelitian melalui pengukuran geologi, geodetik, dan seismik.
Melalui penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa gempa megathrust ini dapat membawa ancaman yang besar bagi masyarakat Indonesia. Sebab, fenomena gempa megathrust ini tidak hanya dapat menyebabkan infrastruktur yang hancur di wilayah sekitarnya.
Namun, jika gempa megathrust ini melampaui masyarakat sekitar secara langsung, maka masyarakat pun akan mengalami luka yang ringan hingga korban jiwa yang banyak.
Selain itu terdapat dampak lain yang diakibatkan oleh gempa megathrust ini, seperti bencana bencana lain yang rawan maupun jarang terjadi di indonesia contohnya tsunami. Sekitar 90% fenomena tsunami disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah permukaan air laut. Kejadian tersebut akan menimbulkan getaran yang akan mendorong gelombang tsunami.
Tsunami bisa disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa yang terjadi di laut bisa terjadi karena pertemuan antara lempeng tektonik di bawah permukaan laut.
DMC Dompet Dhuafa Gencarkan Layanan Darurat Bagi Penyintas Gempa Bumi Jawa Barat
Walaupun itu, tidak semua gempa di bawah laut bisa mengakibatkan tsunami. Ditambah lagi gempa bumi ini juga dapat mengakibatkan munculnya bencana tanah longsor.
Gempa bumi melibatkan getaran-getaran sehingga menyebabkan partikel mineral dan bagian lemah batu dan meningkatkan massa tanah. Karena itu akan menyebabkan tanah longsor.
Masyarakat harus mempersiapkan diri dan melakukan mitigasi bencana yang bisa membantu kita tentang edukasi dan cara mempersiapkan diri mulai dari sebelum, saat sedang terjadi, dan setelah gempa megathrust.
Kita bisa mengurangi resiko terjadinya gempa megathrust melalui persiapan. Persiapan gempa bumi ini dapat dilihat dengan mengenal lingkungan sekitar dengan secara mendalam. Dengan mengenal lingkungan sekitar kita, kita dapat mengetahui jika lingkungan kita rawan atau tidak terhadap gempa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
