Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa gencarkan layanan darurat bagi penyintas gempa bumi Jawa Barat. Gempa bumi berkekuatan 5,0 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9).
Gempa terdeteksi berada di darat, sekitar 8 kilometer Tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer. Getaran gempa yang cukup kuat sampai dirasakan oleh warga Bandung dan sekitarnya.
Tukar Ide dan Gagasan, 250 Relawan DMC Dompet Dhuafa Kemah di Baturraden
DMC Dompet Dhuafa bersama Dompet Dhuafa Jawa Barat pada Rabu (18/09/2024) melakukan evakuasi kepada para penyintas yang mengalami luka atas kejadian gempa ini, tepatnya di Desa Cibereum, Cihauk, dan Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Kami mengevakuasi penyintas yang mengalami luka ringan dan sedang. Selain itu kami juga turut membantu menyiapkan Posko Kesehatan dari BPBD Kabupaten Bandung. Dan sejak siang tadi kami terus melakukan asesmen di wilayah terdampak,” lapor Resda Relawan DMC Dompet Dhuafa di lapangan.
Distribusikan bantuan
Malamnya tim DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat kembali menyisir wilayah pengungsian untuk mendistribusikan 40 selimut bayi dan 16 selimut lansia di tenda pengungsian Lapangsari, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari.
“Kami mendistribusikan 40 selimut bayi dan belasan selimut untuk lansia,” ujar Taqi Falsafati selaku Penanggung Jawab penanganan Respons Gempa Bandung DMC Dompet Dhuafa.
DD USA Berbagi Makanan ke Petugas Medis di Amerika Serikat
Kemudian tim juga kembali mendistribusikan 12 selimut lansia, 20 kasur portable, 13 selimut balita dan 17 terpal kepada pengungsian Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari. Pantauan lapangan beberapa rumah mengalami rusak ringan, sedang hingga berat.
Pendistribusian hingga memakan waktu lama, pada pukul 03:00 WIB pendistribusian barulah selesai. Tim melewati gelap malam dengan suhu udara yang mencapai 10 derajat celcius saat itu.
Terpapar penyakit
Melalui data yang sudah terhimpun Pusdalops PB BPDB Provinsi Jawa Barat dan DMC Dompet Dhuafa pada Kamis, 19 September 2024, terdapat 21.714 jiwa terdampak dan 710 jiwa yang harus mengungsi.
Sementara kerugian material terdiri dari 3.3394 unit rumah terdampak, 34 fasilitas pendidikan, 59 tempat ibadah, 8 fasilitas kesehatan hingga 19 kantor maupun bangunan. Penyintas juga rentan terhadap penyakit Hipotermia dan Pneumonia akibat suhu udara yang dingin.
Kolaborasi Kemanusiaan Atasi Kasus Kesehatan Ibu dan Anak di Timur Negeri
“Apabila tidak ada pencegahan dan penanganan yang baik, dua penyakit tersebut dapat mengintai penyintas yang memutuskan tinggal di tenda pengungsian,” jelasnya.
Pada Kamis (19/09/2024) malam, kali ini tim Dapur Keliling Lembaga Pelayan Masyarakat (Darling LPM) Dompet Dhuafa menghadirkan konsumsi penghangat bagi penyintas pengungsian di Lapangsari. Mulai dari orang tua hingga anak-anak memadati layanan ini.
”Alhamdulillah ada yang hangat-hangat,” ucap salah satu penyintas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News