Dalam beberapa bulan terakhir, harimau ramai dibicarakan oleh warga Aceh, khususnya Aceh Timur. Hal ini disebabkan karena adanya harimau sumatra yang berkeliaran dekat perkampungan warga di Kecamatan Indra Makmur dan kerap memangsa ternak warga sekitar sejak 3 bulan terakhir.
Berdasarkan pemantauan warga sekitar, harimau ini diperkirakan berusia antara 2,5 tahun hingga 3 tahun. Selain di kawasan Indra Makmur, satwa ini kerap terlihat Kecamatan Nurussalam. Walau tidak ada data terkait adanya korban jiwa manusia, tetapi kemunculannya ini sudah cukup merugikan. Tak hanya memangsa ternak tetapi juga membatasi kegiatan sehari-hari karena adanya kecemasan bila bertemu dengan satwa tersebut.
Penangkapan dan Mengevakuasi Harimau di Aceh Timur
Namun, berdasarkan kabar yang beredar di media lain, sosial media dan televisi. Pada Minggu, 9 Februari 2025 lalu, harimau ini berhasil ditangkap usai warga setempat memasang kandang jebak yang ditempatkan di area PT Perkebunan Julok Rayeuk Selatan, Gampong Julok Rayeuk Selatan sejak pemasangan pada Jumat sebelumnya. Dari situlah diketahui kalau satwa ini berjenis kelamin jantan.
Ini penangkapan merupakan upaya terakhir buntut dari sebelumnya sudah ada usaha penghalauan dengan membuat bunyi-bunyian hingga melibatkan pawang yang tidak berhasil. Kemudian setelah berhasil diamankan, harimau ini dibawa oleh pihak KLHK setempat untuk pemeriksaan kesehatan dan observasi lebih lanjut selama beberapa hari.
Kabar terakhir dari harimau sumatra ini, dia dilepasliarkan kembali setelah dinyatakan sehat dan normal oleh kepala BKSDA Aceh. Pelepasan ini berlangsung pada Sabtu, 22 Februari 2025 kemarin di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), dan diumumkan ke publik keesokan harinya.
Mengenal Lebih Jauh Harimau Sumatra
Langkah ini diharapkan menjadi langkah untuk pelestarian satwa liar ini. Karena menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) adalah salah satu satwa dengan status “dilindungi”. Spesies ini terbilang lebih kecil dibandingkan dengan harimau lainnya dengan berat kisaran 90 kg - 120 kg dan panjang tubuh kisaran 220 cm - 240 cm. Perbedaan lainnya yang paling menonjol bisa dilihat dari loreng hitamnya yang lebih pendek dan menebal.
Pada Maret 2024, Menteri KLHK menyatakan kalau masih ada kisaran seribu harimau jenis ini yang hidup liar di Pulau Sumatera. Kemudian ada juga beberapa penangkaran yang masih merawat satwa ini seperti di:
- Taman Safari Indonesia, Bogor
- Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Lampung
- Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)
- Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
Mengenal Taman Nasional Gunung Leuser
Dilansir dari laman Sindo News pada Maret 2024, populasi harimau sumatera di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Aceh terbilang memiliki jumlah terbanyak di dunia. memiliki luas 1.094.692 hektar, dengan panjang 150 km dan lebar 100 km, selain spesies harimau, di sini juga terdapat 84 mamalia, 380 unggas dan sekitar 4.000 spesies tumbuhan.
Dua Ekor Harimau Sumatra Kembali ke Habitatnya di TN Gunung Leuser
Beberapa spesies mamalia yang bisa ditemukan disini ada orangutan sumatera, badak sumatera, gajah sumatera, monyet ekor panjang, burung rangkong badak, dan masih banyak lagi lainnya. Di sini juga terdapat pohon tertinggi di dunia yakni pohon Meranti dan bunga terbesar di dunia, rafflesia arnoldii.
Harimau Sumatra di Dunia
Berbicara tentang kepopuleran harimau sumatera, populasi spesies ini ternyata tidak sebatas di Indonesia lho! Menurut data dari internet, harimau ini tersebar di beberapa kebun binatang di Tokyo, Inggris, Italia, Polandia, Amerika dan Perancis. Bahkan, menariknya pada kuartal kedua tahun 2024 ada total 8 bayi harimau yang lahir di luar Indonesia. Berikut beberapa bayi yang lahir pada periode
- 4 bayi Harimau di Kebun Binatang Wroclaw pada 22 Juli 2024
- 2 bayi harimau di Kebun Binatang Louisville pada 23 Juli 2024
- ‘Barong’ di San Diego Zoo Safari Park pada 24 Agustus 2024
- ‘Bakso’ di Disney's Animal Kingdom Florida pada 26 September 2024
Ini tentunya menjadi kabar baik untuk persebaran populasi satwa yang dilindungi ini. Selain berkembang biak di Indonesia, harimau sumatra juga masih punya cerita di kancah dunia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
