pelabuhan patimban dan bandara kertajati sebagai akses pengembangan koridor industri hijau berbasis ebt di jawa barat - News | Good News From Indonesia 2025

Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati sebagai Akses Pengembangan Koridor Industri HIjau Berbasis EBT di Jawa Barat

Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati sebagai Akses Pengembangan Koridor Industri HIjau Berbasis EBT di Jawa Barat
images info

Dalam proses pembangunan nasional, setiap daerah diwajibkan memiliki rancangan-rancangan pada berbagai jenjang periode, dari mulai 20 tahun, 5 tahun, sampai yang terpendek selama 1 tahun.

Jawa Barat menjadi salahsatu daerah yang terus mengupayakan pengembangan daerah. Prinsip pembangunan Jawa Barat adalah inovatif, inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan. Visi pembangunan Jawa Barat adalah menjadi provinsi yang maju, unggul, dan berdaya saing tinggi. Pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025, terdapat bagian Industrial Policy untuk mendukung transformasi kewilayahan Jawa Barat.

Ini melihat potensi daerah yang dimiliki oleh Jawa Barat dalam rangka berkontribusi pada pembangunan nasional. Hal ini tidak terlepas dari bagian Jawa Barat dalam menyokong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9 mengenai Industri, inovasi, dan infrastruktur. Dalam pencapaiannya, industri hijau dan inovasi digital harus menjadi prioritas utama dan mempercepat pencapaian SDGs tersebut. 

Kawan GNFI, Industri hijau adalah upaya untuk mengembangkan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Indonesia memiliki potensi EBT (energi baru dan terbarukan) yang cukup besar.

Pemanfaatan EBT dan penerapan industri hijau menjadi prioritas utama Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Potensi industri hijau di Jawa Barat didukung oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Akses masuk/koridor industri di wilayah Bekasi-Karawang-Subang-dan Kawasan Rebana memiliki kekuatan populasi sebanyak 15 juta jiwa.
  • Koridor logistik industri yang sudah cukup mature.
  • Terdapat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
  • Akses langsung masuk/keluar pasar nasional dan internasional melalui Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.

Kehadiran Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati menjadi penting dalam membangun industrialisasi yang cepat dan inklusif khususnya di Jawa Barat, umumnya industri secara nasional. Saat ini, koridor yang hadir sejak lama yang terdekat adalah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, tapi jumlah lalu lintas akses ekspor-impor melalui Priok sudah sangatlah padat.

Pelabuhan Patimban yang berada di daerah Subang hadir untuk mengurangi kapasitas akses di Priok. Patimban merupakan Proyek Strategi Nasional sejak 2018. Kehadiran Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik, khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, seperti produk otomotif.

Selain itu juga untuk mengurangi pemborosan penggunaan energi bahan bakar yang mempercepat kerusakan jalan, serta mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam dekat ini, Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol yang menghubungkan kawasan industri di Bekasi-Karawang-Purwakarta, sehingga diharapkan menjadi kawasan industri hijau yang sangat besar dan dapat melakukan perputaran ekonomi yang berdampak positif.

Selain itu, koridor industri hijau yang lainnya adalah Bandara Kertajati yang terletak di wilayah Majalengka. Bandar Udara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta ini berskala internasional dan siap menjadi pembuka jalan ekonomi berkelanjutan. Bandar Udara Kertajati akan dilengkapi dengan moda Kertajati Aerocity atau kota bandara yang bertujuan mengembangkan perekonomian di sekitar bandara.

Bandara Kertajati memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut mengembangkan kawasan bisnis, baik sebagai investor, operator, maupun sponsor. Bandara Kertajati terintegrasi dengan berbagai infrastruktur transportasi, seperti Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cipali, dan jalur kereta api.

Diharapkan dengan adanya kehadiran Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati, dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di masa mendatang serta mampu menjawab tantangan industrialisasi hijau berbasis EBT di Jawa Barat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.