jangan lewatkan keunikan kampung adat cireundeu wisata budaya di tengah kota - News | Good News From Indonesia 2025

Keunikan Kampung Adat Cireundeu, Wisata Budaya di Tengah Kota

Keunikan Kampung Adat Cireundeu, Wisata Budaya di Tengah Kota
images info

Kawan GNFI, di tengah hiruk-pikuk Kota Cimahi, terdapat sebuah permata budaya yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal, yaitu Kampung Adat Cireundeu. Kampung ini menawarkan pengalaman wisata budaya yang autentik dan edukatif, cocok bagi Kawan GNFI yang ingin merasakan langsung kehidupan masyarakat adat Sunda.

Tak hanya kaya akan tradisi, kampung ini juga memiliki keunikan dalam pola makan, kesenian, hingga kehidupan sosial yang masih terjaga hingga kini.

Tentang Kampung Adat Cireundeu

Kampung Adat Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Jawa Barat. Nama "Cireundeu" berasal dari pohon reundeu, sejenis tanaman obat herbal yang dahulu banyak tumbuh di area ini.

Dengan luas sekitar 64 hektar, kampung ini dihuni oleh sekitar 800 jiwa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani singkong.

Keunikan utama masyarakat Cireundeu adalah pola makan mereka yang tidak mengonsumsi beras, melainkan menggantinya dengan rasi, yaitu beras singkong. Hal ini merupakan bagian dari upaya masyarakat dalam mempertahankan kemandirian pangan.

Kampung Adat Malasigi, Ekowisata Ramah Lingkungan dan Dinobatkan dalam 50 Besar ADWI 2024

Selain itu, masyarakat Cireundeu masih memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan dan aktif melestarikan adat istiadat leluhur mereka.

Kegiatan yang Dapat Dilakukan di Kampung Adat Cireundeu

Saat berkunjung ke Kampung Adat Cireundeu, Kawan GNFI dapat melakukan berbagai aktivitas seru yang menggabungkan unsur budaya, alam, dan edukasi. Berikut beberapa kegiatan menarik yang bisa dicoba:

1. Hiking ke Puncak Salam dan Kebun Singkong

Bagi pencinta alam, mendaki Puncak Salam adalah pilihan yang tepat. Perjalanan menuju puncak akan membawamu melewati kebun singkong yang hijau dan asri.

Sepanjang perjalanan, Kawan GNFI bisa belajar langsung tentang proses budidaya singkong yang menjadi sumber pangan utama masyarakat Cireundeu. Setibanya di puncak, panorama Kota Bandung yang indah akan menyambutmu, membuat lelah perjalanan terbayar lunas.

2. Membuat Rasi, Makanan Khas Masyarakat Cireundeu

Salah satu pengalaman unik yang bisa Kawan GNFI coba adalah belajar membuat rasi. Rasi adalah beras singkong yang menjadi makanan pokok masyarakat Cireundeu sebagai pengganti nasi. Dalam kegiatan ini, kamu akan diajarkan mulai dari proses pengupasan, perendaman, fermentasi, hingga penjemuran singkong hingga menjadi rasi.

Ketika Waktu Berhenti di Desa Adat Bena, Kampung Para Dewa di Ketinggian Flores

Pengalaman ini akan menambah wawasan kuliner serta memberikan apresiasi lebih terhadap kearifan lokal dalam menjaga ketahanan pangan secara mandiri.

3. Memainkan Alat Musik Angklung Buncis

Tak hanya tentang pangan, Kampung Adat Cireundeu juga kaya akan seni dan budaya. Salah satu yang menarik adalah Angklung Buncis, alat musik khas Cireundeu yang memiliki bentuk unik dan suara khas.

Alat musik ini sering digunakan dalam upacara adat serta pertunjukan seni. Kawan GNFI bisa mencoba langsung memainkannya dan merasakan sensasi menjadi bagian dari kekayaan musik Sunda.

4. Membuat Kerajinan dari Janur

Masyarakat Cireundeu juga memiliki tradisi membuat berbagai kerajinan tangan dari janur (daun kelapa muda). Dalam kegiatan ini, Kawan GNFI dapat mengikuti workshop pembuatan berbagai bentuk kerajinan, seperti hiasan atau wadah tradisional.

Selain sebagai pengalaman budaya, kerajinan dari janur juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas yang unik.

5. Membuat Wayang dari Daun Singkong

Siapa sangka, daun singkong tak hanya bisa dikonsumsi tetapi juga dapat dijadikan karya seni? Di Kampung Adat Cireundeu, Kawan GNFI bisa belajar membuat wayang dari daun singkong.

Kegiatan ini menggabungkan unsur seni dan budaya dengan cara yang kreatif dan edukatif, terutama bagi anak-anak yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya Sunda.

6. Menikmati Aneka Camilan dari Singkong

Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Kampung Adat Cireundeu tanpa mencicipi berbagai camilan khas berbahan dasar singkong. Berikut beberapa jenis makanan yang terbuat dari singkong yang populer di desa ini:

Rasi (Beras Singkong)

Rasi adalah beras yang terbuat dari singkong dan telah menjadi makanan pokok masyarakat Cireundeu sejak tahun 1918. Proses pembuatannya melibatkan penggilingan singkong, pengendapan, penyaringan menjadi tepung, dan pengeringan ampasnya hingga menyerupai beras. Rasi tidak hanya menjadi identitas masyarakat Cireundeu, tetapi juga alternatif pangan yang kaya serat, sehat, dan tahan lama.

Egg Roll Singkong

Egg roll singkong merupakan camilan favorit di Desa Cireundeu. Terbuat dari campuran telur dan singkong, makanan ini memiliki rasa gurih dan tekstur yang renyah. Egg roll singkong menjadi salah satu oleh-oleh khas yang banyak dicari oleh pengunjung.

Keripik Kaca

Keripik kaca adalah camilan renyah yang terbuat dari singkong dengan tampilan transparan seperti kaca. Proses pembuatannya melibatkan pengirisan tipis singkong dan penggorengan hingga menghasilkan tekstur yang garing. Keripik ini biasanya dibumbui dengan berbagai rasa untuk menambah kelezatannya.

Slimping

Slimping adalah salah satu camilan tradisional yang terbuat dari singkong. Makanan ini memiliki tekstur renyah dan rasa gurih, cocok sebagai teman bersantai atau hidangan pendamping. Slimping menjadi salah satu produk unggulan yang dijual di Desa Cireundeu.

Cireng

Cireng, singkatan dari "aci digoreng," adalah makanan ringan yang populer di Jawa Barat. Di Desa Cireundeu, cireng dibuat dari tepung singkong yang dibumbui, kemudian digoreng hingga renyah. Cireng sering disajikan dengan berbagai saus atau bumbu untuk menambah cita rasa.

Opak

Opak adalah kerupuk tradisional yang terbuat dari adonan singkong yang ditumbuk, dibentuk tipis, dan kemudian dipanggang atau digoreng. Opak memiliki rasa gurih dan tekstur renyah, sering dijadikan camilan atau pendamping makanan utama.

Brownies Singkong

Inovasi kuliner di Desa Cireundeu juga melahirkan brownies yang terbuat dari singkong. Brownies singkong memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang khas, menjadi alternatif menarik bagi pecinta kue yang ingin mencoba varian berbeda.

Dendeng Kulit Singkong

Selain bagian umbinya, kulit singkong di Desa Cireundeu diolah menjadi dendeng. Dendeng kulit singkong ini diproses dengan bumbu khas dan pengeringan, menghasilkan rasa gurih yang unik. Ini merupakan contoh pemanfaatan maksimal dari tanaman singkong oleh masyarakat setempat.

Beragam olahan singkong di atas tidak hanya mencerminkan kreativitas kuliner masyarakat Desa Cireundeu, tetapi juga menjadi simbol ketahanan pangan dan pelestarian tradisi yang patut diapresiasi.

Budidaya Singkong sebagai Makanan Pokok di Kampung Adat Cireunde, Solusi Kedaulatan Pangan Nasional

Beberapa di antaranya adalah keripik singkong, tape, combro, dan peuyeum. Selain lezat, camilan ini juga bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dan teman di rumah.

Harga Tiket Wisata Kampung Adat Cireundeu

Kabar baik bagi Kawan GNFI! Untuk memasuki Kampung Adat Cireundeu, tidak dikenakan biaya masuk alias gratis. Namun, jika ingin merasakan pengalaman wisata yang lebih lengkap, tersedia paket wisata dengan harga bervariasi, yaitu:

  • Paket wisata edukasi: mulai dari Rp60.000 – Rp150.000 per orang

  • Paket wisata budaya (dengan atraksi kesenian dan kuliner khas): mulai dari Rp200.000 – Rp400.000 per orang

  • Paket menginap di rumah warga (homestay): harga bervariasi tergantung fasilitas yang dipilih

Bagi Kawan GNFI yang ingin berkunjung, sebaiknya datang pada pagi atau siang hari agar bisa menikmati berbagai aktivitas yang ditawarkan tanpa terburu-buru.

Yuk, Kunjungi Kampung Adat Cireundeu!

Kampung Adat Cireundeu adalah destinasi wisata yang menawarkan perpaduan sempurna antara budaya, alam, dan edukasi. Dengan berkunjung ke sini, Kawan GNFI tidak hanya bisa menikmati keindahan alam dan mencicipi kuliner khas, tetapi juga turut serta dalam upaya pelestarian budaya lokal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HH
KG
AD
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.