Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. Dalam pengelolaannya, Presiden Prabowo Subianto mempercayakan jabatan Ketua Dewan Pengawas kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Bersama dengan Wakilnya, Muliaman Hadad, Erick Thohir berkomitmen memastikan Danantara beroperasi secara transparan, akuntabel, dan profesional sesuai prinsip Good Corporate Governance.
Erick Thohir menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang diberikan dan menegaskan kesiapan bekerja sama dengan seluruh jajaran untuk mengawal tata kelola investasi nasional.
Baca juga : Belajar dari Singapura dan Malaysia: Mengapa Danantara Bisa Menjadi Game-Changer bagi Indonesia?
Danantara muncul sebagai lembaga baru yang berfungsi mengelola seluruh aset dan kekayaan BUMN. Lembaga ini bertanggungjawab atas pengelolaan aset BUMN yang disebut mencapai Rp14.000 triliun dan diharapkan menjadi pembawa berkat bagi sektor perekonomian nasional.
Tujuan peluncuran Danantara juga diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung program hilirisasi dan percepatan industrialisasi, dengan target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% per tahun. Sebagai Ketua Dewan Pengawas, Erick Thohir bertanggung jawab untuk memastikan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana investasi negara dalam Lembaga Danantara.
Keberhasilan Danantara akan sangat bergantung pada bagaimana Erick Thohir sebagai Ketua dan Dewan Pengawas lainnya dalam menjalankan tugasnya, serta bagaimana lembaga ini dikelola.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News