menelusuri jejak pabrik gula di ketintang surabaya berubah dari pabrik beras ke perumahan - News | Good News From Indonesia 2025

Menelusuri Jejak Pabrik Gula di Ketintang Surabaya, Berubah dari Pabrik Beras ke Perumahan

Menelusuri Jejak Pabrik Gula di Ketintang Surabaya, Berubah dari Pabrik Beras ke Perumahan
images info

Surabaya pernah mengalami kejayaan dari industri gula di Hindia Belanda. Salah satu pabrik gula yang pernah berdiri berada di Jalan Ketintang Barat V.

Dimuat dari Radar Surabaya, bangunan bekas pabrik gula ini masih bisa di jumpai di Jalan tersebut. Bangunan ini masih terawat dan bergaya arsitektur kolonial.

Kisah PG Rendeng, Pabrik Gula Kegemilangan Kudus yang Menolak Mati

Masyarakat Surabaya lebih mengenal bangunan bercat putih itu dikenal sebagai pabrik beras. Padahal bangunan yang menjulang tinggi itu sebelumnya pabrik gula pada tahun 1800-an.

“Itu bangunan bekas kantor administrasi pabrik gula Ketintang," ujar Pemerhati pabrik gula tempo dulu Agung Widyanjaya.

Jadi penggilingan padi

Dinukil dari Detik, pegiat sejarah Surabaya TP Wijoyo mengkonfirmasi ada pabrik gula yang pernah berdiri di Ketintang pada pertengahan 1800-an. Tetapi pabrik itu tutup, lalu berganti jadi pabrik beras.

Tercatat pabrik gula ini tutup sekitar tahun 1920. Kemudian pada tahun 1925 lahan di Ketintang, Gadungan dan Karah dijual melalui perusahaan Soesman & Co.

Melihat Kegemilangan Industri Gula di Kudus Sebelum Jadi Kota Kretek

Pada tahun 1930, bekas lokasi pabrik dipakai penggilingan padi pada tahun 1930 hingga tahun 1980-an. Tetapi kemudian pabrik itu juga tutup.

"Sementara, pabrik gula itu menjadi pabrik beras sekitar tahun 1900-an awal. Kalau Pabrik Gula dibuka itu 1800 pertengahan sekitar 1840 sekian, mungkin 1900-an awal dia diganti menjadi pabrik penggilingan beras," sebut dia.

Jadi perumahan 

Ketua RT 03 RW 06 Kelurahan Ketintang Nicolas Teguh mengungkapkan, pada tahun 1980 an masih menjumpai bekas pabrik gula Ketintang dipakai tempat penggilingan padi. Lokasi tersebut sering dipakai main anak-anak kampung Ketintang.

“Satu kompleks gitu ada gerbangnya luas. Sekarang jadi perumahan. Kalau ini (bekas kantor administrasi) sekarang dihuni 8 KK (kepala keluarga)," sebutnya.

Saat ini, sisa-sisa bangunan bekas pabrik gula hanya tampak pada gedung kantornya yang masih berdiri. Kini, kawasan itu telah berubah menjadi permukiman bagi masyarakat Papua.

Saksi Kejayaan Industri Gula yang Bawa Kemakmuran Bagi Situbondo

"Sampai sekarang masih dihuni orang Papua, tepat di sebelah baratnya pabrik gula ada bangunan besar bekas kantor administrasi, cuman sekarang sudah dikavling jadi kamar-kamar," kata dia.

"Beberapa rumah bekas rumah dinas, tepat sekitar tahun 1900-an masih banyak dijumpai di sekitar Ketintang Barat itu, itu yang tersisa dari bagian kompleks pabrik gula pada zaman itu," pungkasnya.

Lebih lanjut, pabrik penggilingan beras itu akhirnya tutup sekitar tahun 1960-1970-an. Dahulu ketika masa kuliah, Wijoyo sempat melihat bangunan yang dulunya digunakan untuk penggilingan beras di wilayah Ketintang Madya itu.

"Sampai tutup sekitar tahun 1960 1970 an, soalnya dulu sempat ngumani (melihat) ada bangunan besar, yang sekarang hilang sekarang sudah dibongkar jadi perumahan," bebernya.

"Saya dulu masih kuliah di IKIP itu sempat ngumani dan orang di situ nyebut pabrik beras, tahun 2000 pertengahan di bongkar jadi perumahan, lokasinya pas di depan persis Kelurahan Ketintang," sambungnya.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.