dari pempek ke tradisi keunikan sosial budaya masyarakat palembang - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Pempek ke Tradisi Keunikan Sosial Budaya Masyarakat Palembang

Dari Pempek ke Tradisi Keunikan Sosial Budaya Masyarakat Palembang
images info

Kearifan lokal pada suatu wilayah merupakan suatu proses usaha yang dilakukan berdasar kepada kebiasaan yang selalu dilakukan dengan tersusun secara berulang. Memperhatikan bagaimana kearifan lokasi menjadi suatu identitas budaya yang membedakan satu wilayah dengan wilayah lainnya sebagai upaya dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup, mulai dari adanya sandang, pangan dan papan sebagai kebutuhan pokok individu dalam mengembangkan serta bertahan hidup.

Kawan GNFI, kearifan lokal muncul secara alami dengan memperhatikan cara dalam menjaga kondisi tersebut dengan adanya estafet perpindahan regenerasi turun temurun dari berbagai kalangan. Perubahan akan selalu terjadi dengan adanya kemajuan dalam hidup akibat dari perkembangan teknologi secara intensif bersamaan dengan adanya ilmu pengetahuan yang disampaikan, salah satunya kearifan lokal yang tercipta pada masyarakat wilayah Palembang, kuliner menjadi salah satu daya tarik yang dimiliki dengan memperlihatkan bagaimana identitas dalam mengenali masyarakat pada sisi sosial.

Suatu keterkaitan yang erat adanya unsur budaya yang tercipta dari suatu hidangan menjadi alasan kuat bagaimana kondisi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup, Salah satu hidangan yang menjadi khas pada wilayah Kota Palembang yaitu pempek, makanan khas yang terbuat dari bahan dasar tepung sagu dan ikan giling yang diolah secara istimewa memberikan suatu kesan yang baik dalam memberikan suatu cita rasa dan kultur yang tercipta didalamnya (Gemala Cahya et al., 2022).

Kawan GNFI, hidangan pempek merupakan sejarah panjang yang tercipta dengan berbagai aspek sosial. Sejarah mengatakan bahwa pempek sudah ada sejak abad ke-7, dengan bukti secara konkrit dengan penemuan yang dilakukan oleh Badan Penelitian Arkeologi Nasional.

Dengan adanya sisa-sisa tumbuhan pohon palem, bamnbu serta sagu dengan nama lain Lembio atau Rumbio, hal tersebut diperkuat dengan adanya keterkiatan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Kota Palembang (Anita,2014).

Kawasan Sungai Musi dijadikan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui adanya proses pencarian hasil tangkapan ikan sebagai cara dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Sehingga proses pengolahan tidak hanya terpaku dengan upaya proses penggorengan ataupun berbagai cara yang dapat dilakukan.

Perkembangan kehidupan bersamaan dengan adanya berbagai komoditas pangan baru, salah satunya pengolahan sagu, sehingga proses terciptanya pempek sebagai makanan khas Kota Palembang ini mulai bermunculan dengan adanya proses modifikasi, dan inovasi (Sadono, 2023).

Interaksi sosial memberikan dampak secara lansung terhadap kebiasaan yang dilakukan, hal tersebut menjadi jalan terciptanya suatu kebudayaan yang muncul. Keterkaitan makanan atau kuliner dalam kehidupan sosial masyarakat menumbuhkan adanya rasa satu nasib ataupun satu perasaan kehidupan akibat dari berbagai dinamika yang selalu muncul.

Oleh sebab itu, pempek sebagai khas yang selalu disajikan pada berbagai kegiatan tanpa melihat adanya perbedaan kondisi sosial dan ekonomi yang dapat dijadikan suatu alat dalam menyatukan kehidupan dengan melihat adanya sisi filosofis (Syarifuddin et al., 2022).

Setiap generasi memelihara dan menjaga bagaimana kebudayaan dapat tercipta memiliki dampak secara positif terhadap kehidupan sosial. Adanya keunikan tersendiri dari makanan khas Kota Palembang yaitu pempek, individu memiliki pemikiran yang sangat maju. Dengan pemaknaan bahwa individu tau masyarakat tersebut melakukan inovasi pengolahan bahan pangan yang berasal hewani, yaitu ikan yang diolah sedemikian rupa memperlihatkan dukungan alam dari Sungai Musi sebagai ladang pencaharian ikan. Sebagai bahan pokok masyarakat yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi salah satu daya tarik tersendiri lalu bagaimana proses penerimaan makanan dapat disajikan kepada semua kalangan (Pertanian, 2024).

Daya tarik hidangan pempek menjadi upaya dalam meningkatkan eksistensi kondisi sosial budaya masyarakat Kota Palembang. Tidak hanya sekedar berbicara hidangan makanan saja, akan tetapi nilai sosial terkandung didalamnya.

Daya tarik tersebut hingga saat ini memunculkan keterkaitan secara mendalam, salah satunya proses memperkenalkan hidangan tersebut. Tidak hanya dilakukan kepada masyarakat Indonesia saja, akan tetapi berbagai masyarakat mancanegara menerima dengan hidangan pempek sebagai makanan masyarakat Palembang.

Bukti secara konkrit hidangan pempek sebagai kebudayaan masyarakat Kota Palembang dan negara Indonesia diakui secara hukum dan sah melalui penetapan yang dilakukan oleh Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 270/P/2014 melalui penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dan adanya pengakuan dari UNESCO yaitu badan Internasional yang menaungi adanya pengembangan serta pengakuan pada bidang Pendidikan, Sains, Budaya dan Komunikasi dan dilansungkan pada tahun 2017.

Dengan adanya kondisi tersebut tentu memberikan kekuatan hukum bahwa hidangan pempek yang berasal dari Kota Palembang menjadi hidangan yang sangat layak untuk dikonsumsi dari berbagai kalangan dengan memperlihatkan adanya cita rasa, kebudayaan serta sejarah pada wilayah tersebut. (Daliman,2012)

Keterkaitan adanya adanya hidangan pempek dalam menciptakan suatu kebiasaan yang menjadi kebudayaan serta proses terciptanya kondisi sosial masyarakat mengalami berbagai perkembangan dengan memperlihatkan adanya suatu hidangan memberikan eksistensi dari berbagai kalangan ataupun generasi. Bagaimana proses terciptanya kesatuan, mulai dari adanya satu perasaan, nasib, serta kebiasaan dapat memunculkan kedekatan sosial secara positif.

Selain itu, adanya hidangan pempek ini memberikan penekanan adanya identitas terhadap wilayah Kota Palembang dengan adanya pengakuan secara langsung oleh pemerintah dan organisasi Internasional yaitu UNESCO.

Dengan adanya kondisi tersebut perlu adanya perhatian secara serius, terutama pada sisi masyarakat dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi harus dimanfaatkan secara bijak bahwa kebudayaan yang sudah tercipta sejak lama mampu memberikan dampak secara baik dan bijak, terhadap kehidupan sosial masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.