Menurut Peraturan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Proses Bekerja Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, pekerja migran adalah warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Indonesia.
Istilah ini sebenarnya sudah dikenal dan dipraktikkan sejak lama. Melalui laman Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), tren pengiriman tenaga kerja asal Indonesia ke luar negeri sebenarnya sudah dilakukan sejak era sebelum kemerdekaan Indonesia.
Dahulu, pemerintah Hindia Belanda mengirim buruh kontrak ke beberapa negara tujuan, salah satunya Suriname. Sejak 1890, Belanda bahkan mulai mengirim banyak kuli kontrak asal Jawa, Madura, Sunda, hingga Batak untuk dipekerjakan di sana.
Kemudian, setelah kemerdekaan hingga akhir 1960-an, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri masih dilakukan, tetapi belum melibatkan pemerintah. Saat itu, negara tujuan utamanya adalah Malaysia dan Arab Saudi.
Seiring berjalannya waktu, prosedur keberangkatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri pun semakin diperjelas. Tidak hanya itu, pemerintah juga berusaha menjamin perlindungan dan kesejahteraan para pekerja.
Kawan GNFI, mengutip dari data BP2MI, beberapa tahun belakangan jumlah pekerja migran Indonesia terus bertambah. Uniknya, negara-negara di Asia masih menjadi tujuan utama para pekerja migran untuk “mengadu nasib”.
Data akumulasi tahun 2024 milik BP2Mi menyebut, saat ini Hong Kong menjadi negara teratas yang menjadi tujuan utama para pekerja migran Indonesia. Jumlahnya mencapai 99.777 orang.
Beberapa jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan secara berturut-turut adalah house maid, caregiver, worker, plantation worker, dan domestic worker. Sementara itu, Taiwan menjadi negara yang membuka lowongan pekerjaan dengan jumlah yang paling tinggi.
Kenapa Orang Indonesia Memilih Bekerja di Luar Negeri?
5 Negara Tujuan Utama Pekerja Migran Indonesia
Berikut daftar lima negara tujuan utama pekerja migran Indonesia yang dipublikasikan oleh BP2MI pada Januari 2025:
- Hong Kong – 99.773 orang
- Taiwan – 84.581 orang
- Malaysia – 51.723 orang
- Jepang – 12.720 orang
- Singapura – 10.819 orang
Selain lima negara di atas, ada juga Korea Selatan, Arab Saudi, Italia, Brunei Darussalam, dan Turki yang menjadi destinasi kerja utama pekerja asal Indonesia. Menariknya, terdapat beberapa negara Eropa, seperti Polandia, Hungaria, Slovakia, hingga Rumania yang juga masuk dalam daftar. Namun, jumlahnya memang tidak sebanyak di negara-negara Asia.
Salah satu alasan tingginya banyak warga Indonesia yang bekerja di Hongkong adalah penawaran gaji yang tinggi. Beberapa sektor, seperti keuangan, teknologi, hingga manajemen disebut memiliki tawaran gaji yang fantastis.
Ditambah lagi, Hong Kong merupakan salah satu pusat keuangan internasional termasyhur di dunia. Mengutip dari HKTDC Research, sektor keuangan menjadi pilar ekonomi terpenting di sana.
Luar biasanya, negara dengan otonomi khusus dari Tiongkok ini juga mampu menyediakan sekitar 269.100 pekerjaan, 7,3 persen dari total lapangan kerja per 2023. Tentu saja jumlah ini sangat besar dan menjanjikan.
Adakah Kawan GNFI yang ingin bekerja di luar negeri? Jika iya, mana negara tujuan impian Kawan untuk bekerja?
Iyus, Orang Indonesia Sekaligus Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
