Kabar baik datang di dunia fesyen Indonesia. Thresia Mareta, penulis Ode to Indonesian Culture, mendapat penghargaan bergengsi dari Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Prancis, Ordre des Arts et des Lettres.
Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasinya untuk mengembangkan fesyen Indonesia hingga menembus pasar global. Tidak hanya itu, Thresia juga dianggap sukses memadukan budaya Indonesia dalam untaian karya yang dibuatnya.
Ordre des Arts et des Lettres atau Ordo Seni dan Sastra adalah penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan Prancis kepada orang-orang yang berkecimpung di bidang sastra atau seni, di mana mereka berkontribusi terhadap pengaruh seni dan sastra, baik di Prancis maupun seluruh dunia.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Kebudayaan Prancis, Ordre des Arts et des Lettres terdiri dari tiga tingkatan, yakni Ksatria (Knight), Perwira (Officer), dan Komandan (Commander). Dalam hal ini, Thresia menerima Knight of the Ordre des Arts et des Lettres atau tingkatan Ksatria.
Thresia dan Upayanya Mendukung Budaya Indonesia
Melihat kurangnya apresiasi perajin beserta teknik tradisional dan warisan budaya lokal, Thresia akhirnya mendirikan LAKON Indonesia pada 2018. Sejak saat itu, ia mulai mendedikasikan dirinya untuk mendukung perajin, desainer, hingga pelaku usaha kecil agar tetap relevan di industri fesyen yang semakin modern.
JF3 Fashion Festival, salah satu festival mode terbesar di Indonesia, menyebut jika pemberian penghargaan itu diberikan langsung oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone. Beberapa tokoh kenamaan dalam industri fesyen juga hadir dalam momen membanggakan tersebut.
Thresia sendiri merupakan penasihat JF3 Fashion Festival. Perannya dalam bidang fesyen memang patut diacungi jempol, karena ia juga membuat sebuah inovasi global untuk menghubungkan kreator muda Indonesia dengan ekosistem fesyen Prancis.
Rino Donosepoetro Dapat Gelar OBE dari Raja Charles III, Apa Artinya?
Ia juga membuat program PINTU Incubator yang sukses mendorong para partisipannya untuk menjual produk ke pembeli global dan butik-butik di berbagai belahan bumi.
Ordre des Arts et des Lettres, Penghargaan Bergengsi yang Hargai Seni
Dibentuk pada 2 Mei 1957, Ordre des Arts et des Lettres dibuat sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan tinggi kepada para pegiat seni yang membawa pengaruh hebat, baik di Prancis maupun dunia.
Dijelaskan bahwa seseorang yang mendapatkan Ordo Ksatria harus berusia setidaknya 30 tahun dan memiliki hak sipil penuh. Kemudian, Kemenbud Prancis juga menerangkan bahwa ordo ini memiliki tiga promosi per tahun.
Tiga promosi itu dibedakan menjadi dua, yakni khusus untuk warga Prancis dan warga asing. Untuk Prancis, pemerintah melakukan promosi sebanyak dua kali, yakni di bulan Januari dan Juli.
Sementara itu, penghargaan bagi orang asing diberikan sebanyak satu kali promosi dan dilakukan umumnya saat musim semi. Tidak hanya itu, pemberian ordo juga wajib dirujuk ke Kementerian Luar Negeri dan Urusan Eropa.
Penghargaan Seni dan Sastra dianugerahkan setiap tahunnya. Totalnya ada sekitar 960 penghargaan yang diberikan Kementerian Kebudayaan Prancis per tahun.
Menariknya, Thresia bukan orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan itu, Sebelumnya, jajaran seniman kawakan Nusantara, Nyoman Nuarta, Garin Nugroho, dan Guruh Soekarno Putra, juga pernah mendapatkan ordo serupa.
Iyus, Orang Indonesia Sekaligus Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News