Jembatan Suramadu atau akronim dari (Surabaya dan Madura) merupakan jembatan penghubung Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (Bangkalan). Dengan panjang 5,438 m, hal ini menjadikan Suramadu jembatan terpanjang di Indonesia.
Suramadu terdiri dari tiga bagian, yaitu jembatan layang, jembatan penghubung, dan juga jembatan utama. Jalan yang melintasi jembatan ini sebelumnya merupakan jalan tol sejak peresmiannya pada Juni 2009 hingga Oktober 2018.
Pemerintah memiliki harapan dari pembangunan jembatan ini agar dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dan mengurai kepadatan penduduk di wilayah Surabaya ke wilayah Madura. Pembangunan jembatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong laju urbanisasi.
Sejarah Jembatan Suramadu
Ground Breaking pembangunan jembatan ini dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada 20 Agustus 2003 dan butuh waktu enam tahun, yaitu tepat pada tanggal 10 Juni 2009 untuk dapat diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mengutip dari tempo.co, awalnya, pembangunan Jembatan Suramadu merupakan ide dari Gubernur Jatim Mohammad Noer untuk membuat lintasan darat dengan rute Bali-Madura-Surabaya pada 1976 atau yang dikenal dengan Tri Nusa Bima Sakti.
Namun, gagasan tersebut baru dapat terwujud pada tahun 1992 dengan dimulainya pengerjaan desain awal oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Namun, akibat krisis ekonomi yang melanda pada 1997, rencana pembangunan jembatan ini terpaksa ditunda.
Kemudian, pada tahun 2001, dilakukan tinjauan ulang terhadap desain oleh Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah dengan mempertimbangkan perubahan sosial dan geografis yang terjadi di wilayah Jawa Timur.
Menelusuri Sejarah Jembatan Suramadu, Ikon Kebanggan Indonesia
Tujuan dan Proses Pembangunan Jembatan Suramadu
Tujuan didirikannya jembatan ini adalah untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura yang meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi yang relatif tertinggal dari kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini menghabiskan 4,5 triliun rupiah.
Proses Pembangunan jembatan tersebut dilakukan oleh 3.500 pekerja yang berasal dari Indonesia dan Cina. Jembatan Suramadu juga diperkirakan mampu bertahan hingga 100 tahun. Jembatan ini dibangun dari 28 ribu ton baja dan 600 ribu ton campuran baja.
Fakta Menarik Jembatan Suramadu
1. Perubahan Sistem
Jembatan Suramadu memiliki empat lajur dan mulai beroperasi sebagai jalan non-tol yang bebas biaya sejak akhir tahun 2018. Sebelumnya, jembatan ini memberlakukan tarif bagi pengendara yang melintas.
2. Tempat Rekreasi
Jembatan Suramadu kini juga menjadi tujuan rekreasi. Beberapa festival diselenggarakan di lokasi ini, menampilkan berbagai acara olahraga, seni, hingga kuliner.
Saat ini, area sekitar Jembatan Suramadu juga populer sebagai tempat menikmati pemandangan senja, dengan banyak warung yang menawarkan beragam minuman dan makanan.
3. Diresmikan Dua Presiden Berbeda
Menurut simantu.pu.go.id, Ground Breaking pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003. Sementara dimulainya pembangunan dan diresmikan pembukaannya dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.
4. Jembatan Terpanjang di Indonesia
Jembatan Suramadu memiliki struktur yang didukung oleh menara kembar berbahan beton yang akan menyala di malam hari. Setiap menara memiliki tinggi sekitar 140 meter dan dilengkapi dengan sistem konstruksi cable stayed.
Jembatan Suramadu tidak hanya berperan sebagai infrastruktur vital yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura, tetapi juga sebagai simbol kemajuan dan konektivitas antara dua wilayah penting di Indonesia.
Dengan panjang 5,4 kilometer, jembatan ini menjadi yang terpanjang di Indonesia dan memberikan dampak besar dalam meningkatkan mobilitas, perdagangan, serta perekonomian daerah sekitarnya.
Benarkah Jembatan Suramadu akan Dirobohkan?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News