Paedocypris progenetica adalah ikan air tawar terkecil di dunia yang ditemukan di rawa-rawa Sumatra dan di Bintan.
Ikan ini menarik perhatian para ilmuwan karena ukurannya yang sangat kecil dan kemampuannya bertahan di lingkungan ekstrem.
Dengan panjang tubuh hanya sekitar 7,9 mm, Paedocypris progenetica memegang rekor sebagai vertebrata terkecil di dunia.
Lincah dan transparan
Paedocypris progenetica memiliki tubuh yang transparan dan ramping, memungkinkannya untuk bergerak dengan lincah di antara vegetasi rawa.
Ikan ini memiliki kepala yang relatif besar dibandingkan dengan tubuhnya, serta sirip yang kecil dan halus. Warna tubuhnya yang transparan membantu ikan ini untuk berkamuflase dan menghindari predator.
Selain itu, ikan ini memiliki tulang yang sangat ringan dan struktur tubuh yang sederhana, yang merupakan adaptasi untuk hidup di perairan dangkal dan asam.
Baca juga Eviota samota: Spesies Baru Ikan Goby Kerdil dari Teluk Saleh di Sumbawa
Penemuan Paedocypris progenetica di Sumatra
Paedocypris progenetica pertama kali ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Maurice Kottelat dan Tan Heok Hui pada tahun 2006. Mereka menemukan ikan ini di rawa-rawa gambut di Pulau Sumatra, khususnya di daerah Jambi dan Riau.
Rawa-rawa gambut ini memiliki kondisi lingkungan yang ekstrem, dengan tingkat keasaman air (pH) yang sangat rendah, bahkan bisa mencapai pH 2,9.
Kondisi ini membuat rawa-rawa tersebut hampir tidak layak huni bagi kebanyakan organisme air, namun Paedocypris progenetica justru berkembang biak dengan baik di sana.
Penemuan ini mengejutkan dunia ilmiah karena sebelumnya diyakini bahwa tidak ada vertebrata yang mampu bertahan hidup di lingkungan dengan tingkat keasaman setinggi itu.
Keberadaan Paedocypris progenetica menunjukkan betapa adaptifnya kehidupan di Bumi, bahkan di lingkungan yang paling tidak ramah sekalipun.
Keunikan ikan Paedocypris progenetica
Salah satu keunikan utama Paedocypris progenetica adalah kemampuannya untuk bertahan hidup di air yang sangat asam. Ikan ini memiliki lapisan pelindung khusus pada kulitnya yang membantu menetralisir efek asam.
Selain itu, ikan ini memiliki metabolisme yang sangat efisien, memungkinkannya untuk bertahan hidup dengan sumber makanan yang terbatas.
Keunikan lainnya adalah siklus hidupnya yang singkat. Paedocypris progenetica mencapai kematangan seksual hanya dalam beberapa minggu setelah menetas, yang merupakan adaptasi untuk memastikan kelangsungan hidup spesiesnya di lingkungan yang keras.
Ikan ini juga memiliki perilaku reproduksi yang unik, di mana betina meletakkan telurnya di permukaan daun atau batang tanaman air, bukan di dasar perairan.
Sayangnya, habitat Paedocypris progenetica terancam oleh aktivitas manusia seperti deforestasi, drainase rawa gambut, dan polusi.
Baca juga Bernama Ikan Dart Ungu, Ilmuwan Temukan Spesies Baru di Perairan Sulawesi
Referensi:
- Kottelat, M., Britz, R., Tan, H. H., & Witte, K. E. (2006). "Paedocypris, a new genus of Southeast Asian cyprinid fish with a remarkable sexual dimorphism, comprises the world’s smallest vertebrate." Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, 273(1589), 895-899.
- IFL Science. (2023). "The World’s Smallest Fish Lives in Acidic Swamps."
- National Geographic. (2022). "Tiny Fish, Big Discovery: Paedocypris progenetica."
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News