gastronomi hidden gem pariwisata nasional - News | Good News From Indonesia 2025

Gastronomi, "Hidden Gem" Pariwisata Nasional

Gastronomi, "Hidden Gem" Pariwisata Nasional
images info

Sebagai sebuah bangsa, Indonesia dianugerahi banyak potensi unik, berkat keberagaman yang terdapat di dalamnya. Salah satu potensi unik itu adalah gastronomi alias kuliner.

Seperti diketahui, Indonesia punya beragam kelompok suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berkat keberagaman itu, Indonesia punya kuliner khas di hampir setiap daerah. Sebuah keunikan potensial yang "Indonesia banget".

Hebatnya, keunikan sekaligus potensi ini sudah diakui di tingkat internasional. Dilansir Goodstats.id, Indonesia menjadi negara dengan kuliner terbaik di Asia Tenggara dan terbaik ke 7 di dunia versi TasteAtlas 2024-2025. 

Dengan pengakuan seperti itu, terlihat seberapa besar potensi kuliner Nusantara. Boleh dibilang, inilah satu "hidden gem" pariwisata nasional, yang bisa menjadi aset berharga, khususnya jika dikelola dengan serius. 

Sapta Pesona, Potret Transformasi ala Pariwisata Indonesia

Potensi ini juga berbanding lurus dengan Data Referensi Tempat Wisata Kemenparekraf tahun 2023. Data tersebut menemukan, spot wisata kuliner menjadi jenis tempat wisata yang paling disukai di Indonesia, dengan skor 71,3 persen.

Dari perspektif ekonomi, jelas ada potensi keuntungan cukup besar di sini. Selain menguntungkan, sektor bisnis kuliner cenderung bisa lebih awet, karena berhubungan juga dengan salah satu kebutuhan dasar manusia, yakni pangan.

Semaju apapun perkembangan teknologi, manusia tetap butuh makan untuk dapat bertahan hidup. Jadi, wajar kalau sektor kuliner cenderung lebih adaptif dengan kemajuan teknologi, dan dinamika situasi tak terduga. 

Dengan karakteristik dasar seperti itu, sudah seharusnya gastronomi mulai dilirik sebagai potensi pariwisata Indonesia. Kebetulan, Indonesia sudah punya beberapa kuliner khas Nusantara yang mendunia, seperti sate, nasi goreng, dan rendang.

Sisi keberlanjutan sektor gastronomi di Indonesia, kebetulan juga bisa berkelindan dengan orientasi berkelanjutan, yang memang sedang dibangun Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Orientasi berkelanjutan sendiri merupakan upaya memberdayakan masyarakat, dengan cara melestarikan warisan budaya Nusantara, dan lingkungan, khususnya di kawasan wisata.

Dalam posisinya sebagai satu potensi wisata, gastronomi bisa menghadirkan satu paket wisata unik. Maklum, selain memanjakan lidah, ada juga aneka wawasan di sana, seperti sejarah, cara membuat, sampai ragam jenisnya. 

Jika bisa digarap dengan baik, wisata gastronomi Nusantara juga bisa menjadi satu langkah strategis, untuk membangun kesan familiar tentan kuliner khas Indonesia di mancanegara. Familiaritas ini sudah sukses dibangun pada nasi goreng, sate, dan rendang.

Sumbu Filosofi Yogyakarta, Perpaduan Unik Sejarah dan Budaya

Seharusnya ini juga bisa dijumpai pada kuliner Nusantara lain, yang jumlahnya begitu banyak. Dengan familiaritas yang kuat di tingkat internasional, sekalipun ada negara lain yang coba mengklaim, identitas sebagai "kuliner Indonesia" tetap melekat. 

Dalam posisinya sebagai sebuah warisan budaya, mengoptimalkan potensi gastronomi juga menjadi satu cara alami, untuk melestarikan warisan budaya. Jika sudah dikelola dengan baik, seharusnya tidak akan ada masalah regenerasi, karena sudah ada kesadaran kolektif, untuk menjaga warisan budaya dalam bentuk gastronomi, sehingga proses regenerasi berjalan relatif mulus, karena terjadi secara alamiah.

Di sisi lain, untuk membuat gastronomi benar-benar menjadi "gem" pariwisata nasional, ada baiknya pemerintah dan pihak-pihak terkait fokus menampilkan identitas, proses pembuatan, dan nilai sosial budaya. Hal-hal inilah yang biasanya menjadi alasan paling dasar, mengapa kuliner tradisional terlihat menarik. 

Meski begitu, perhatian pada aspek mendasar seperti ini justru sering tertutupi oleh narasi rasa bangga, yang dibahas sampai berlebihan. Padahal, rasa bangga itu cukup diekspresikan dengan menampilkan sebaik mungkin identitas, proses pembuatan, dan relevansinya dengan konteks budaya kekinian. 

Tak perlu membanggakan dengan kata sampai berlebihan, karena aksi selalu menjadi cara elegan, untuk memperkenalkan dengan bangga. Cara ini sudah terbukti efektif di Korea Selatan, yang sukses mempromosikan potensi gastronomi mereka ke mancanegara, antara lain lewat produk budaya populer seperti komik digital atau drama seri.

Selebihnya, tinggal bagaimana pemerintah dan pihak-pihak terkait mau bersinergi dan menjadikan "hidden gem" ini sebuah "gem" bagi pariwisata nasional. Jika mampu dikelola dengan baik, gastronomi Nusantara bisa menjadi satu aset berharga, yang membuktikan, mengapa Indonesia disebut sebagai sebuah bangsa yang kaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.