Program cek kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia sudah mulai dilaksanakan pada Senin (10/2/2025). Program yang menyasar 280 juta warga ini merupakan program pemerintah dengan target penerima manfaat terbesar dalam sejarah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut, tujuan utama dari program pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah untuk mengidentifikasi risiko penyakit agar dapat dicegah. Selain itu, program ini juga membantu untuk mendeteksi dini penyakit agar dapat segera diobati, serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup yang sehat.
Kawan GNFI, program anyar ini disambut cukup baik oleh masyarakat. Tidak hanya masyarakat, World Health Organization, organisasi kesehatan dunia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ikut mengapresiasi langkah baik Indonesia itu.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, memuji inisiatif Indonesia untuk memberikan layanan medical check-up gratis itu. Menurutnya, langkah ini sangat bagus.
“Sebuah inisiatif luar biasa dari Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dan (jajaran) Kementerian Kesehatannya. Kesehatan adalah hadiah terbaik untuk semua masyarakat,” cuitnya dalam akun X miliknya @DrTedros.
Tedros juga meminta negara-negara di seluruh dunia untuk membuat kebijakan serupa. Investasi dalam pencegahan penyakit sedari dini seperti yang dilakukan Indonesia dianggap sangat baik.
“Kami menyerukan kepada semua negara untuk melakukan investasi dalam pencegahan penyakit sedari dini,” tambahnya.
Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun di Puskesmas via Aplikasi Satu Sehat Mobile
Adakah Negara Lain yang Memiliki Program Serupa?
Di beberapa negara, khususnya negara maju, terdapat layanan serupa yang memberikan layanan kesehatan gratis kepada warganya. Britania Raya salah satunya.
Wilayah yang membawahi Inggris, Skotlandia, dan Wales ini menyediakan layanan kesehatan publik bagi seluruh penduduk tetapnya atau permanent residents. Melalui Columbia School yang dikelola Columbia University, disebut jika 18 persen pajak yang dibayarkan seorang warganya dialokasikan untuk layanan kesehatan.
Jumlah itu setara dengan sekitar 4,5 persen dari penghasilan rata-rata mereka. Sekitar 8,4 persen dari GDP digunakan untuk layanan kesehatan.
Hampir sama dengan Britania Raya, Spanyol juga memiliki sistem kesehatan nasional yang bernama Sistema Nacional de Salud (SNS). Cakupan sistem kesehatan ini hampir universal, di mana sebagian besar didanai dari pajak.
Dalam sebuah publikasi di European Observatory on Health System and Policies, dijelaskan bahwa Negara Matador itu juga menyediakan perawatan dalam sektor publik dan gratis di tempat layanan. Kementerian Kesehatan Spanyol bertanggung jawab penuh atas keseluruhan program SNS tersebut.
Sementara itu, Kanada turut memberikan layanan kesehatan gratis, tetapi tidak sepenuhnya. Dalam situs Canadian Medical Association milik pemerintah, sekitar 70 persen pengeluaran kesehatan di Kanada ditanggung oleh pemerintah dan dibayarkan dengan pajak.
Pasien di beberapa layanan kesehatan di sana masih harus membayar. Namun, disebutkan juga bahwa sekitar 67 persen warga Kanada memiliki semacam asuransi kesehatan tambahan swasta.
Kawan GNFI, kesehatan merupakan sebuah investasi utama untuk membangun bangsa. Tanpa masyarakat yang sehat, tidak akan ada negara di dunia ini yang menjadi kuat.
Jangan Bingung, Ini Dia Jenis Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang Bisa Diterima Seluruh Warga Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News